Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapan Batu Kantung Empedu Perlu Dioperasi?

Reporter

Ilustrasi batu empedu. harvard.edu
Ilustrasi batu empedu. harvard.edu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dr. Febiansyah Ibrahim, SpB, Subsp. BD(K) dari RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta menyarankan pasien batu kantung empedu segera operasi jika mengalami gejala seperti nyeri hebat dan muncul tiba-tiba di perut kanan atas dan menjalar ke punggung hingga ulu hati.

"Ada indikasi untuk melakukan tindakan operasi. Indikasi-indikasi ini kalau pada batu kantung empedu harus disertai dengan gejala klinis," ujar Febiansyah.

Menurut dokter lulusan Universitas Indonesia itu, jika pasien batu empedu tidak dioperasi maka dia akan terus mengalami gejala-gejala tersebut. Selain itu, dia juga bisa mengalami kolesistitis atau infeksi di kantung empedu yang berpotensi menimbulkan komplikasi.

"Batu kantung empedu ini bisa juga menjalar. Artinya, bisa jadi ke saluran empedu yang utama sehingga menyebabkan kuning karena sumbatan pada saluran empedu," jelasnya.

Perlu operasi
Ia mengatakan jika kondisi tersebut sudah terjadi maka penanganannya akan lebih sulit sehingga akan lebih baik jika tindakan operasi dilakukan sesegera mungkin jika sudah menimbulkan gejala. Saat melakukan tindakan operasi, dokter bedah akan mengangkat batu sekaligus kantung empedu. Menurutnya, kantung empedu harus ikut diangkat untuk mencegah batu empedu muncul kembali. Setelah menjalani operasi pengangkatan kantung empedu, ia mengatakan cairan empedu bisa saja naik ke lambung sehingga terjadi mual.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Fungsi kantung empedu itu menyimpan cairan empedu dan mengentalkannya dan ketika dibutuhkan akan disalurkan ke saluran pencernaan. Jadi, kalau tidak ada kantung empedu tidak ada lagi yang menyimpan sehingga cairan empedu langsung mengalir ke saluran utama dan menuju usus 12 jari dan bisa naik ke lambung," paparnya.

Selain itu, pasien juga akan mengalami diare karena cairan empedu yang berfungsi sebagai pencahar langsung mengalir ke usus. Akibatnya, sebagian lemak tidak dapat dicerna. Febiansyah pun menyarankan pasien tidak terlalu banyak makan makanan berlemak setelah menjalani operasi pengangkatan kantung empedu.

"Lemak yang tidak tercerna itu berlanjut ke usus besar dan akan menyebabkan diare," imbuhnya.

Baca juga: Awas, Kasus Batu Kantung Empedu Biasanya Tak Bergejala

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Memahami Tukak Lambung dan Bedanya dengan Maag

1 hari lalu

Ilustrasi tukak lambung. wakegastro.com
Memahami Tukak Lambung dan Bedanya dengan Maag

Tukak lambung adalah kondisi luka terbuka yang berkembang di lapisan lambung atau bagian pertama usus kecil. Apa bedanya dengan maag?


Mengenal Sindrom Alagille, Kondisi Menumpuknya Empedu di Hati

6 hari lalu

Kantung empedu. Shutterstock
Mengenal Sindrom Alagille, Kondisi Menumpuknya Empedu di Hati

Sindrom Alagille mempengaruhi 1 dari 70.000 bayi. Angka ini didasarkan pada diagnosis penyakit hati pada bayi.


Jangan Panik bila Anak Menelan Benda Asing, Segera Bawa ke Rumah Sakit

9 hari lalu

Ilustrasi anak tersedak. rebelcircus.com
Jangan Panik bila Anak Menelan Benda Asing, Segera Bawa ke Rumah Sakit

Orang tua disarankan segera membawa anak ke rumah sakit jika ia menelan benda asing tanpa perlu panik berlebihan.


Michael J. Fox Bertahan 30 Tahun Bersama Penyakit Parkinson

31 hari lalu

Michael J. Fox
Michael J. Fox Bertahan 30 Tahun Bersama Penyakit Parkinson

Aktor Michael J. Fox telah menderita penyakit parkinson sejak usianya 29 tahun. Kini 30 tahun ia berdamai dengan parkinson dalam kesehariannya.


Gejala Penyakit Empedu seperti AKBP Buddy Alfrits

34 hari lalu

Kantung empedu. Shutterstock
Gejala Penyakit Empedu seperti AKBP Buddy Alfrits

AKBP Buddy Alfrits ditemukan tewas di rel kereta api di Jatinegara. Ia memiliki riwayat penyakit empedu. Berikut masalah kesehatan terkait empedu.


AKBP Buddy Alfrits Diduga Bunuh Diri di Rel Kereta Jatinegara Punya Penyakit Empedu

34 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko memberi keterangan pada konferensi pers kasus pencurian dengan kekerasan di Ditreskrimum, Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 14 April 2023. Pelaku pembunuhan dengan kekerasan yang sengaja meracuni pengemudi taksi online dengan kecubung di Tol Jagorawi berhasil ditangkap Polisi, sebanyak 6 tersangka dan barang bukti berupa kecubung, 3 unit mobil, hingga handphone. TEMPO/ Febri Angga Palguna
AKBP Buddy Alfrits Diduga Bunuh Diri di Rel Kereta Jatinegara Punya Penyakit Empedu

Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu disebut pernah izin operasi untuk mengobati sakit empedu yang ia derita.


Melly Goeslaw Hanya Bisa Makan Satu Sendok karena Operasi Bariatric, Kok Bisa?

35 hari lalu

Melly Goeslaw/Foto: Instagram/Melly Goeslaw
Melly Goeslaw Hanya Bisa Makan Satu Sendok karena Operasi Bariatric, Kok Bisa?

Usai menjalani operasi bariatric, Melly Goeslaw hanya bisa makan satu sendok makan. Bagaimana penjelasannya?


5 Penanganan Bagi Penderita Kanker Saluran Empedu

44 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
5 Penanganan Bagi Penderita Kanker Saluran Empedu

Beberapa cara bisa dilakukan untuk proses penyembuhan cholangiocarcinoma alias kanker saluran empedu seperti pembedahan tapi metode tiap orang berbeda


Cholangiokarsinoma alias Kanker Saluran Empedu: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

45 hari lalu

Ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Cholangiokarsinoma alias Kanker Saluran Empedu: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Kebanyakan orang baru mengetahui mengidap cholangiokarsinoma setelah kanker telah menyebar ke luar saluran empedu.


Cholangiokarsinoma atau Kanker Saluran Empedu: Jenis dan Siapa Saja yang Berisiko?

45 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Cholangiokarsinoma atau Kanker Saluran Empedu: Jenis dan Siapa Saja yang Berisiko?

Kanker cholangiokarsinoma alias kanker salur empedu banyak terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun, meski dapat terjadi pada usia berapa pun.