TEMPO.CO, Jakarta - Makanan manis bukan satu-satunya penyebab gula darah tinggi tetapi juga karbohidrat yang sifatnya sederhana atau mudah dipecah menjadi gula seperti nasi, roti, dan mi. Begitu menurut Medical Affairs Kalbe Nutritionals, dr. Adeline Devita. Dia mengatakan konsumsi berlebihan makanan manis serta memilih camilan tak tepat, termasuk pola makan buruk, menjadi penyebab orang terkena diabetes.
“Penyebab orang terkena diabetes bisa karena faktor keturunan atau genetik. Namun, lebih dari 80 persen diabetes, khususnya yang disebut tipe 2, disebabkan gaya hidup sedenter atau jarang beraktivitas fisik,” jelasnya.
Diabetes tidak hanya menyerang orang berusia di atas 40 tahun tetapi bisa terjadi pada usia 25-30 tahun. Gejala klasik diabetes pada umumnya sering lapar, haus, dan buang air kecil di malam hari.
"Banyak makan, tetapi berat badan semakin lama semakin menurun karena nutrisi di dalam bahan makanan tadi tidak bisa diserap oleh tubuh sehingga tidak menutrisi sel-sel di dalam tubuh. Gejala lainnya mudah lelah, lemas, mengantuk,” tutur Adeline.
Periksa gula darah
Pada gejala yang berat, yakni apabila terdapat luka, khususnya di kaki, maka akan lama sembuhnya dan berisiko cepat menjadi borok, bahkan bisa diamputasi. Oleh karena itu, orang berusia di atas 25 tahun perlu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk memeriksa gula darah untuk mendeteksi secara dini jika kadar gula darah tidak dalam batas yang normal. Hal ini dilakukan jika memiliki riwayat keluarga diabetes.
Adeline mengingatkan diabetes yang tak ditangani akan menyebabkan komplikasi pada pembuluh darah. Gula darah tinggi merusak dinding pembuluh darah sehingga berujung munculnya penyakit jantung, stroke, ginjal, saraf, atau mata.
Diabetes tidak dapat disembuhkan tetapi penderita diabetes dapat hidup aktif dan produktif jika kadar gula darah terkontrol. Perubahan gaya hidup menjadi sehat perlu dilakukan meliputi konsumsi bahan makanan sesuai kebutuhan tubuh masing-masing.
"Pola makan harus gizi seimbang, ada komposisi karbohidrat kompleks lepas lambat, protein yang cukup, tinggi serat, memperhatikan sumber lemak baik, serta vitamin dan mineral untuk melengkapi nutrisi harian,” tutur Adeline.
Baca juga: Minuman dan Makanan Manis Kerap Bikin Ketagihan, Begini Anatominya