TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai cara dilakukan orang agar tubuh terlihat lebih muda, seperti perawatan kulit dengan anti-penuaan untuk mencegah keriput yang mulai muncul di usia akhir kepala dua. Ada juga yang sengaja mengecat rambut supaya tidak terlihat ada uban.
Namun, masalah penuaan ini ternyata bukan hanya bisa didapat dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia tetapi juga bisa dipercepat oleh konsumsi makanan tertentu. Berikut makanan yang bisa membuat tubuh terlihat lebih tua dari usia yang sesungguhnya menurut Eat This dan Health.
Daging merah
Daging merah menghasilkan radikal bebas yang dapat memicu proses yang dapat menyebabkan rusaknya sel. Hal ini diungkapkan oleh dr. Ostad dari Akademi Dermatologi Amerika. Kerusakan pada sel ini kan mempengaruhi kemampuan kulit untuk melindungi diri serta menghasilkan kolagen. Padahal, fungsi kolagen dalam kulit mempunyai peranan yang penting.
Keripik kentang
Mengunyah camilan renyah sambil menonton film kesayangan memang menyenangkan. Tetapi keripik kentang tidak disarankan untuk dikonsumsi jika ingin terlihat awet muda karena bisa membuat cairan yang bikin kulit awet muda lekas mengering sehingga membuat Anda tampak lebih tua dari usia sesungguhnya. Selain itu, minyak goreng juga dapat mengganggu sel tubuh untuk bernapas serta mengurangi fungsi kekebalan tubuh. Kentang goreng juga mengandung lemak trans yang berbahaya untuk tubuh.
Permen atau makanan manis
Makanan yang mengandung gula juga bisa menjadi makanan yang membuat kulit menjadi lebih tua. Berdasarkan ulasan yang diterbitkan dalam Skin Therapy Letter pada 2015, ketika asupan gula lebih banyak daripada jumlah yang bisa diproses oleh sel maka molekul gula akan bergabung dengan protein, kemudian menciptakan produk akhir glikasi lanjut dan akhirnya menjaga kolagen dalam kulit yang berfungsi menjaga kulit agar tetap sehat dan kencang.
Alkohol
Tidak heran jika alkohol masuk ke dalam asupan yang dapat membuat kulit menjadi lebih tua karena selalu diragukan dari segi kesehatan. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Academy of Dermatology pada 2017, alkohol dapat meningkatkan risiko kondisi kulit memerah, bergantung pada jumlah alkohol yang dikonsumsi. Kondisi kulit ini dalam istilah medis disebut rosacea. Selain itu, alkohol juga bisa menyebabkan dehidrasi dan memburuknya kualitas tidur. Sebuah penelitian kecil di Clinical and Experimental Dermatology pada 2015 menunjukkan kualitas tidur yang buruk berkaitan dengan berkurangnya fungsi pelindung kulit dan meningkatnya penuaan.
Makanan pedas
Sama seperti makanan manis, makanan pedas juga dapat meningkatkan risiko rosacea. Selain itu, makanan pedas juga bisa merusak kulit selama masa menopause dan dapat melebarkan pembuluh darah sehingga tak jarang menimbulkan jerawat pada orang dalam masa menopause.
Susu
Susu memang memiliki kandungan nutrisi yang menyehatkan tetapi tidak untuk orang yang mudah berjerawat sebab susu dapat memicu jerawat. Hal ini sudah dibuktikan dengan penelitian di Akademi Dermatologi Amerika meskipun alasan potensialnya belum diketahui. Selain itu, ada teori menyebutkan jika beberapa hormon dalam susu dapat menyebabkan peradangan yang kemudian dapat menyebabkan penyumbatan pada pori-pori. Namun, semua efek samping susu ini tidak ditemukan pada produk olahannya, seperti yogurt dan keju. Hingga saat ini belum ada bukti penelitian yang membuktikan yogurt dan keju dapat menimbulkan jerawat sperti susu.
Gorengan
Meskipun orang Indonesia kerap mengartikan gorengan sebagai makanan yang dijajakan di tepi jalan, sebenarnya gorengan adalah semua panganan yang melewati proses penggorengan. Sayangnya, gorengan yang nikmat disantap saat hujan ini dapat menyebabkan peradangan yang merusak kulit.
