Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tahukah Anda Betapa Berbahanya Mikroplastik Bagi Kesehatan?

image-gnews
Salah satu instalasi bertuliskan
Salah satu instalasi bertuliskan "Sungai Brantas tercemar mikroplastik" yang dipajang di Museum Plastik, Gresik, Jawa Timur, 28 September 2021. Museum plastik ini didirikan oleh kelompok aktivis lingkungan Ekologi Observasi dan Konservasi Lahan Basah (ECOTON). REUTERS/Prasto Wardoyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda tahu bahwa mikroplastik nyatanya membahayakan bagi tubuh Anda? Faktanya mikroplastik tersebar di seluruh lingkungan aktivitas manusia, baik itu di udara, makanan, dan air minum yang dikonsumsi. Bahkan mikroplastik ditemukan di dalam tubuh manusia.

Seperti diketahui bersama, plastik banyak bermanfaat bagi komponen peralatan rumah tangga, bahan pengemas, dan barang sehari-hari lainnya. Dikutip dari poison.org, sudah 320 juta ton plastiktelah diproduksi untuk kebutuhan manusia saat ini. Sebagian yang diproduksi ialah produk plastik sekali pakai, dan setengahnya lagi dapat didaur ulang.

Plastik yang merupakan turunan dari minyak bumi sulit terurai secara alami. Oleh karenananya, plastik dapat menumpuk dengan mudah di di tempat pembuangan sampah, lautan, dan lingkungan lainnya. Bahkan di lautan, mereka terkena radiasi UV, angin, dan abrasi fisik dari arus gelombang. Selanjutnya, mamalia laut dan spesies burung terancam mengonsumsi pecahan plastik. 

Secara umum, mikroplastik adalah pecahan plastik yang berukuran panjang kurang dari lima milimeter. Ukuran yang kecil membuatnya mudah untuk menyebar secara luas melalu udara dan sulit dideteksi. Yang kemudian menempel pada dalam alkohol, air minum, terutamanya air ledeng. Selain itu, mikroplastik juga diproduksi dalam exfoliant, pasta gigi, dan produk kosmetik lainnya.

Baca: Waspadai Dampak Mikroplastik Buat Kesehatan Jangka Panjang

Apakah Mikroplastik Membahayakan Manusia?

Jawaban dari poin ini adalah benar, mikroplastik dapat membahayakan manusia dan lingkungannya. Ketika manusia mengonsumsi makanan, minum air, atau menghirup udara yang terkontaminasi mikroplastik, pecahan plastik tersebut dapat masuk ke dalam tubuh. Asupan makanan pun menghasilkan 52 ribu fragmen mikroplastik per tahunnya. 

Seperti dikutip dari plastichealthcoalition.org, para ilmuwan menemukan bahwa mikroplastik yang paling kecil pun mampu masuk melewati penghalang usus dan mencapai aliran darah. Adapun tempat lain dalam tubuh seperti yang terdeteksi mikroplastik, di antaranya dalam perut, usus, ginjal dan jantung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti percaya bahwa paparan mikroplastik pada manusia setidaknya berpotensi menyebabkan stres oksidatif, kerusakan DNA, dan pembengkakan, di antara masalah kesehatan lainnya. Sementara dalam permukaan mikroplastik umumnya dihinggapi oleh mikroorganisme yang teridentifikasi sebagai patogen manusia.

Adapun penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2016 mengidentifikasi patogen manusia bakteri vibrio cholera. Dikutip dari cdc.gov, bakteri ini kemudian menyebabkan kolera yang mengancam jiwa. 

Sementara itu, beberapa peneliti juga melihat bahwa mikroplastik mampu menyerap bahan kimia yang tidak diinginkan. Beberapa di antaranya meliputi logam berat, bifenil poliklorinasi atau PCB, dan pestisida. Dalam dampak yang paling berbahaya akan membuat efek beracun pada manusia.

FATHUR RACHMAN 

Baca juga: Lagi, Temuan Mikroplastik di Air Minum dalam Kemasan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

17 jam lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

1 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

1 hari lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita . (ANTARA/HO-Kementerian Perindustrian/rst)
Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.


Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

2 hari lalu

Ilustrasi mesin cuci. Shutterstock
Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

Pakar menjelaskan apa saja yang sebaiknya tak dimasukkan ke dalam mesin cuci karena bisa memperpendek masa pakai peralatan rumah tangga ini.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

2 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

7 hari lalu

Warga memungut sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

13 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

25 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com
Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

30 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

30 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.