TEMPO.CO, Jakarta - Pendarahan otak (brain bleeding) adalah istilah untuk menjelaskan kebocoran yang terjadi pada pembuluh darah atau arteri yang menyuplai jaringan otak. Pendaparahan otak juga dikenal dengan beberapa istilah, seperti cerebral hemorrhages, pendarahan intracranial, atau pendarahan intracerebral. Pendarahan otak berkontribusi sebesar 13 persen penyebab stroke.
Dilansir dari ners.unair.ac.id, pendarahan otak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cedera kepala berat, hipertensi, aterosklerosis serebral (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri di serebral akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah), dan hemoragi serebral (pecahnya pembuluh darah serebral dengan pendarahan ke dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak). Hal ini menyebabkan suplai darah ke otak mengalami penghentian sehingga terjadi kehilangan sementara atau permanen gerakan, berpikiri memori, bicara atau sensasi.
Melansir WebMD, ketika terjadi pendarahan, jaringan otak akan mengalami iritasi atau bengkak (cerebral edema). Hal ini menyebabkan darah menggenang atau menggumpal (hematoma). Darah yang menggenang ini menyebabkan jaringan otak tertekan yang mempengaruhi aliran darah di sekitarnya. Beberapa hal yang bisa terjadi yaitu aliran darah tidak lancar yang berujung sel-sel otak yang tidak mendapat oksigen dan makanan. Hal ini berujung sel-sel otak rusak dan mati.
Dikutip dari Medical News Today, gejala pendarahan otak bisa bermacam-macam yang ditentukan pada lokasi perdarahan, tingkat keparahan perdarahan, dan jumlah jaringan yang terkena.
Gejala cenderung berkembang secara tiba-tiba dan dapat semakin memburuk seiring waktu. Beberapa gejala yang mungkin terjadi, yaitu seperti kesemutan tiba-tiba, kelemahan, mati rasa, atau kelumpuhan pada wajah, lengan, atau kaki. Biasanya, kemungkinan besar gejala yang terjadi hanya berlangsung di satu sisi tubuh saja.
Gejala-gejalanya meliputi:
- Sakit kepala tiba-tiba
- Mual dan muntah
- Kesulitan menelan
- Kesulitan menulis atau membaca
- Gangguan penglihatan yang terjadi pada satu atau kedua mata
- Kehilangan keterampilan motorik halus, seperti tremor tangan
- Kehilangan kesadaran
- Indera pengecap tidak berfungsi dengan normal.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga: Pendarahan Otak: Apa Saja Penyebabnya?