Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Efek Jangka Panjang Obat Antidepresan

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Meskipun antidepresan merupakan obat yang berguna untuk mengobati depresi, namun ternyata dapat menyebabkan efek samping.
Meskipun antidepresan merupakan obat yang berguna untuk mengobati depresi, namun ternyata dapat menyebabkan efek samping.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Obat antidepresan sudah ada sejak lama dan ampuh diresepkan untuk pereda depresi atau kecemasan. Di sisi lain, menurut para ahli medis, penggunaan jangka panjang obat antidepresan bisa menimbulkan beberapa risiko gangguan otak dan tubuh secara keseluruhan. 

Seorang profesor perawatan primer di University of Southampton, Tony Kendrick, mengatakan, mengkonsumsi antidepresan jangka panjang memang memberi manfaat. Tetapi setelah dua tahun tidak ada bukti bahwa antidepresan membuat pasien tetap sehat. “Efeknya justru bisa permanen,” kata Kendrick dikutip dari News Sky. 

Menurut analisis Kendrick, beberapa efek jangka panjang obat antidepresan di antaranya mengalami peningkatan risiko stroke, pendarahan di perut, pendarahan otak, hingga epilepsi. “Jika itu menyebabkan efek stroke hingga gangguan ginjal, akan terungkap seiring bertambahnya usia dan sulit untuk mengobatinya,” ujarnya. 

Sementara Joanna Moncrieff, dosen klinis di University College London, percaya bahwa tingkat keparahan dan durasi gejala penarikan antidepresan sebagai indikasi obat tersebut telah mengubah cara kerja tubuh. Dia mencontohkan seperti antipsikotik yang mampu mengubah otak dengan cara yang membuat kecanduan. 

“Usaha penarikan antidepresan yang begitu lama menunjukkan obat tersebut telah mengubah otak dan perubahan tersebut membutuhkan waktu sangat lama untuk kembali normal dan mungkin mereka tidak bisa kembali normal,” kata Moncrieff dikutip dari sumber yang sama. 

Penelitian pada 2016 di School of Psychology, University of Auckland, New Zealand, menemukan setidaknya delapan efek samping dari pemakaian obat antidepresan jangka panjang. Antara lain sebagai berikut: 

- Masalah seksual (72 persen), termasuk ketidakmampuan mencapai orgasme (65 persen)

- Penambahan berat badan (65 persen)

- Merasa mati rasa secara emosional (65 persen)

- Tidak merasa seperti diri mereka sendiri (54 persen)

- Perasaan positif berkurang (46 persen)

- Merasa seperti kecanduan (43 persen)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Kurang peduli dengan orang lain (36 persen)

- Merasa ingin bunuh diri (36 persen).

Beberapa penelitian lain juga telah mencatat apa yang tampaknya menjadi hubungan antara penggunaan antidepresan dan masalah regulasi gula darah, termasuk diabetes tipe 2. Tinjauan sistematis yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care edisi 2013 meneliti hubungan ini untuk lebih memahami apa yang sedang terjadi. 

Mereka mengamati 22 studi, termasuk pasangan dengan lebih dari 4.000 peserta. Berikut ini beberapa temuan yang mendorong peninjauan: 

- Antidepresan dapat memperburuk kontrol gula darah karena dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang signifikan.

- SSRI dan Pamelor (nortriptyline) dilaporkan memperburuk kontrol gula darah pada penderita diabetes.

- Antidepresan trisiklik menyebabkan hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) pada manusia.

- Pada tikus, antidepresan trisiklik menyebabkan kondisi yang disebut hiperinsulinemia. 

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Depresi Tak Cukup dengan Obat Antidepresan, Perlu Terapi Khusus

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Samsung Galaxy Watch 7 Dikabarkan Memiliki Sensor yang Bisa Memantau Gula Darah

23 jam lalu

Samsung Galaxy Watch6 dan Galaxy Watch6 Classic. Foto: Samsung
Samsung Galaxy Watch 7 Dikabarkan Memiliki Sensor yang Bisa Memantau Gula Darah

Sebuah laporan terbaru dari Korea Selatan mengungkapkan fitur sensor kesehatan penting yang dapat dimiliki Samsung Galaxy Watch 7.


Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

2 hari lalu

Ilustrasi laki-laki dan wanita berlari bersama. shutterstock.com
Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

2 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

4 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.


10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

7 hari lalu

Gejala diabetes pada anak di antaranya adalah sering haus dan sering pipis. Kenali gejala lainnya agar mendapatkan penanganan yang tepat. Foto: Canva
10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

Diabetes adalah salah satu penyakit mematikan. Ketahui beberapa gejala diabetes yang perlu diwaspadai. Mulai dari sering harus hingga kesemutan.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

7 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

8 hari lalu

Ilustrasi kue kering. ANTARA/Feny Selly
Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

Berikut panduan porsi makan yang sehat untuk menjaga gula darah tetap stabil seusai Lebaran dari dokter penyakit dalam.


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

14 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

16 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.