TEMPO.CO, Jakarta - Peran orang tua sangat penting mengatasi anaknya bertengkar. Saat bertengkar, secara tak langsung anak juga menangani perselisihan. Mengutip Times of India untuk menyesuaikan peran dalam menyelesaikan ketegangan, orang tua perlu meningkatkan kesabaran. Orang tua sebaiknya bisa mengukur perselisihan anaknya supaya tepat menanganinya.
Orang tua juga perlu memantau kemampuan anak menyelesaikan perselisihan. Sebab, anak juga membutuhkan ruang untuk menyelesaikannya sendiri, menurut Laurie Kramer, ahli psikologi terapan dikutip dari Huff Post.
Orang tua perlu mengajari cara mendengarkan dan memahami sudut pandang antara adik dan kakak. Diajarkan saling memaafkan dan perlu belajar kapan harus berhenti ketika keadaan memanas.
Baca: Tips Orang Tua Menjaga Anak-anak dari Berubah Jadi Orang People Pleaser
Peran orang tua saat anak bertengkar
1. Tidak memihak
Tidak tepat jika menyalahkan salah satu anak dan melindungi yang lain. Mengutip Raising Children, orang tua juga harus menjaga ucapannya supaya tidak membuat anak merasa makin sakit hati atau kesal.
2. Turun tangan jika anak beradu fisik atau hinaan
Orang tua harus turun tangan ketika anak bertengkar sampai adu fisik. Sama seperti ketika menghentikan perkelahian fisik, orang tua juga harus langsung turun tangan jika salah satu anak menghina atau bicara yang tidak pantas.
3. Apresiasi anak ketika sudah berdamai
Kebanyakan orang tua cepat menegur ketika anak marah atau bertengkar. Tapi, mengabaikan anak-anaknya ketika sudah berdamai. Padahal, orang tua harus membimbing anaknya. Ketika anak mencapai penyelesaian damai sendiri, penting memastikan untuk mengapresiasi dan mengajari agar anak, kakak dan adik saling menjaga atau melindungi.
Baca: 5 Aktivitas Sederhana untuk Perkembangan Kognitif Anak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.