Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Granulomatosis with Polyangiitis, Peradangan pada Pembuluh Darah di Sejumlah Organ

image-gnews
Ilustrasi - Pembekuan atau penggumpalan darah (trombus) di vena. ANTARA/Shutterstock/pri.
Ilustrasi - Pembekuan atau penggumpalan darah (trombus) di vena. ANTARA/Shutterstock/pri.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Granulomatosis with polyangiitis (GPA) adalah kondisi langka di mana pembuluh darah menjadi meradang di sejumlah organ terutama sinus, ginjal, dan paru-paru.

Peradangan membatasi aliran darah dan mencegah cukup oksigen masuk ke organ dan jaringan. Penyakit ini sangat langka. Menurut National Library of Medicine, hanya 3 dari setiap 100.000 orang di Amerika Serikat yang mengidapnya.

Pada GPA, benjolan jaringan yang meradang dikenal dengan granuloma, terbentuk di sekitar pembuluh darah. Granuloma dapat merusak organ. GPA merupakan salah satu dari beberapa jenis vaskulitis, gangguan yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah. GPA juga dikenal sebagai granulomatosis wegener.

Mengutip Healthline, GPA adalah penyakit autoimun yang berarti sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan sehatnya sendiri. Dalam kasus GPA, sistem kekebalan menyerang pembuluh darah. Siapa pun dapat mengidapnya, termasuk anak-anak, tetapi paling sering terjadi pada orang dewasa.

Para ahli belum sepenuhnya memahami apa yang memicu serangan autoimun. Infeksi diduga terlibat dalam memicu penyakit. Ketika virus atau bakteri masuk ke tubuh, sistem kekebalan merespons dengan mengirimkan sel-sel yang menghasilkan peradangan. Dalam kasus GPA, pembuluh darah rusak. Namun, tidak ada satu jenis bakteri, virus, atau jamur yang secara definitif dikaitkan dengan penyakit ini.

GPA dapat merusak organ secara permanen, tetapi dapat diobati. Pengidap perlu terus minum obat dalam jangka panjang untuk mencegah penyakit datang kembali.

Obat-obatan yang dapat diresepkan oleh dokter dapat meliputi:

  • obat anti-inflamasi, seperti kortikosteroid (prednison)
  • obat penekan kekebalan, seperti siklofosfamid, azathioprine (Azasan, Imuran), dan metotreksat
  • obat kemoterapi rituximab (Rituxan).
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dokter juga mungkin menggabungkan obat-obatan seperti siklofosfamid dan prednison untuk lebih efektif menurunkan peradangan. Melansir Hopkins Medicine, lebih dari 90 persen orang mengaku penyakitnya membaik dengan perawatan ini.

Jika GPA dirasa tidak parah, dokter mungkin merekomendasikan konsumsi obat prednison dan metotreksat. Obat-obat ini memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada siklofosfamid dan prednison.

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati GPA dapat menyebabkan sejumlah efek samping. Beberapa efek samping serius. Misalnya, mereka dapat menurunkan kemampuan tubuh Anda untuk melawan infeksi atau melemahkan tulang Anda.

Jika penyakit ini mempengaruhi paru-paru, dokter Anda mungkin meresepkan antibiotik kombinasi, seperti sulfametoksazol-trimpetoprim (Bactrim, Septra), untuk mencegah infeksi.

HATTA MUARABAGJA 

Pilihan Editor: Penyakit Kawasaki, Radang Pembuluh Darah yang Rentan Dialami Balita

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Penyebab Asam Urat

5 hari lalu

Ilustrasi asam urat. Shutterstock
8 Penyebab Asam Urat

Hiperurisemia adalah penyebab utama asam urat. Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko hiperurisemia dan asam urat.


Mengenal Quinoa Salah Satu Makanan Sehat Bebas Gluten

12 hari lalu

Quinoa. Pixabay.com/Evita Ochel
Mengenal Quinoa Salah Satu Makanan Sehat Bebas Gluten

Quinoa dikenal dapat menjadi pengganti asupan karbohidrat. Berikut manfaat quinoa yang dapat mencegah seseorang alami kerusakan jantung. Ini alasannya


Mengenal Diet Perricone, Rahasia Langsing Ratu Letizia

16 hari lalu

Ratu Letizia. Instagram.com/@soy_letizia
Mengenal Diet Perricone, Rahasia Langsing Ratu Letizia

Diet Perricone pilihan Ratu Letizia dipercaya tak hanya baik untuk menjaga berat badan sehat tapi juga memperbaiki penampilan secara keseluruhan.


Leher Pegal, Jangan Sembarangan Menggeretakannya, Akibatnya Fatal

19 hari lalu

Ilustrasi wanita pegal leher. Shutterstock
Leher Pegal, Jangan Sembarangan Menggeretakannya, Akibatnya Fatal

Godaan untuk menggeretakkan leher yang pegal begitu besar karena akan membuatnya lebih enak dan sedikit menghilangkan pegal. Tapi waspadai bahayanya.


Pembuluh Darah Kecil Melebar, Mengenali Gejala Spider Veins

19 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang kaki. Freepik.com
Pembuluh Darah Kecil Melebar, Mengenali Gejala Spider Veins

Spider veins atau vena laba-laba sebutan untuk kondisi telangiectasia kondisi ketika melebarnya pembuluh darah kecil di permukaan kulit


Apakah Itu Hipertiroid, Berbahayakah bagi Tubuh? kenali Tanda-tandanya

21 hari lalu

Ilustrasi tiroid. Shutterstock
Apakah Itu Hipertiroid, Berbahayakah bagi Tubuh? kenali Tanda-tandanya

Berikut tanda-tanda jika Anda terkena hipertiroid. Kenali apa itu hipertiroid dan kenali tyanda-tanda umumnya.


Ketahui Penyebab Bibir Pecah-pecah dan Bibir Kering, Apakah Berbahaya?

24 hari lalu

Ilustrasi bibir kering dan pecah-pecah. Shutterstock.com
Ketahui Penyebab Bibir Pecah-pecah dan Bibir Kering, Apakah Berbahaya?

Setiap orang bisa mengalami bibir pecah-pecah dan bibir kering. Apa penyebabnya, sekadar kelembapan kering berkurang atau tanda penyakit berbahaya?


Lengkap, Kenali Gejala dan Penyebab Rhinitis Alergi

26 hari lalu

Ilustrasi Rhinitis Alergi. freepik.com
Lengkap, Kenali Gejala dan Penyebab Rhinitis Alergi

Serbuk sari adalah alergen yang paling umum pada rhinitis alergi musiman. Ini adalah gejala alergi yang terjadi seiring pergantian musim.


Mirip Rhinitis Alergi: Kenali Sederet Penyebab Rhinitis Nonalergi

26 hari lalu

Ilustrasi Rhinitis Alergi. freepik.com
Mirip Rhinitis Alergi: Kenali Sederet Penyebab Rhinitis Nonalergi

Gejalanya mirip dengan rhinitis alergi, seperti hidung tersumbat, pilek, bersin, dan gatal di hidung, tetapi penyebabnya berbeda.


Gejala Penggumpalan Darah, Betis Bengkak sampai Kaki Berubah Warna

28 hari lalu

Ilustrasi mata kaki bengkak atau dibebat. shutterstock.com
Gejala Penggumpalan Darah, Betis Bengkak sampai Kaki Berubah Warna

Tanda terjadinya penggumpalan darah bisa terlihat di kaki. Pakar mengimbau untuk waspada bila melihat gejala berikut.