Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Ungkap Faktor Anak Kena Demam Berdarah Dengue

Reporter

ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti (pixabay.com)
ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak konsultan infeksi dan penyakit tropis, Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, SpA., mengatakan ada tiga faktor penyebab anak terkena demam berdarah dengue (DBD), yakni daya tahan tubuh, virus, dan lingkungan.

"Kaidah infeksi sampai terjadi penyakit itu karena ada gangguan keseimbangan antara daya tahan tubuh, jenis, serta kepadatan virus, dan lingkungannya," kata Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) itu.

Ia mengatakan ada empat jenis virus dengue, yaitu tipe 1, tipe 2, tipe 3, dan tipe 4. Virus dengue tipe 2 dan 3 lah yang biasanya menyebabkan DBD berat. Sementara lingkungan yang dimaksud adalah yang disukai oleh nyamuk aedes aegypti, seperti kebun, genangan air jernih, dan baju yang digantung. Ketika nyamuk aedes aegypti betina menggigit, sistem kekebalan tubuh akan melakukan reaksi kekebalan yang ditandai dengan demam tinggi secara mendadak.

"Demamnya tiba-tiba tinggi, dikasih obat parasetamol mungkin turun dalam empat jam lalu naik lagi. Kemudian anak jadi lemas, terlihat seperti sakit berat, tidur terus, enggak mau makan dan minum, muntah-muntah," ujar Hinky.

Perhatikan gejala
Ia menambahkan, anak juga bisa mengalami sakit otot, sendi, dan tulang, sakit kepala, hingga sakit belakang mata. Menurut Hinky, kondisi tersebut dinamakan fase demam atau fase akut yang biasanya berlangsung selama 1-3 hari. Kemudian pada hari ke-4 dan ke-5, virus dalam tubuh sudah hilang dan demam pun menurun, yang kadang membuat orang tua terkecoh mengira anak sudah sembuh. Padahal, fase ini merupakan fase kritis di mana terjadi kebocoran pembuluh darah dan penurunan trombosit.

"Ini harus dikasih cairan. Bocornya pembuluh darah itu kayak dehidrasi karena cairan di pembuluh darah keluar dari jaringan. Ini membuat anak mual kemudian cairan yang masuk ke rongga perut akan menekan diafragma, lambung, bahkan bisa ke paru-paru, menyebabkan anak sesak napas. Bisa juga membuat hati membesar. Anak juga enggak pipis dalam 4-6 jam," jelas Hinky. "Kalau terlambat, anak bisa pendarahan dan kalau sudah pendarahan biasanya tidak tertolong." 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun jika diberi cairan dan mau makan dan minum, anak akan masuk ke fase penyembuhan pada hari ke-6 dan ke-7 yang ditandai demam dan banyak buang air kecil serta munculnya ruam. Untuk mencegah anak terjangkit DBD, Hinky mengatakan orang tua harus memastikan anak memiliki daya tahan tubuh yang baik serta mengendalikan nyamuk aedes aegypti.

"Jangan sampai digigit nyamuk, mau pakai insect repellent boleh. Lalu waspada saat beraktivitas di luar rumah karena dia menggigit jam 7 pagi sampai 5 sore. Jangan ada baju yang digantung, air menggenang, karena nyamuk menyimpan jentik di situ. Jangan pakai bak mandi tapi pakai shower kalau memungkinkan," ujar Hinky.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama, menambahkan pencegahan demam berdarah juga dapat dilakukan dengan Gerakan 1 Rumah 1 Kader Jumantik.

"Pelihara juga ikan cupang dan tanaman yang tidak disukai jentik dan nyamuk seperti lemon balm, catnip, kemangi, lavender, peppermint, rosemary, marigold, dan geranium," sarannya.

Pilihan Editor: Manfaat Angkak, Beras yang Digunakan Untuk Obat DBD

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Depok Temukan Sapi Diduga Terpapar Lato-lato atau LSD, Benjolan Bernanah di Sekujur Tubuh

5 hari lalu

Dokter hewan DKP3 melakukan pemeriksaan mulut sapi di salah satu peternakan di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis 12 Mei 2022. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok melakukan pemeriksaan ke sejumlah peternak sapi untuk mengidentifikasi wabah PMK dan mengedukasi pemilik peternakan terkait wabah PMK. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Depok Temukan Sapi Diduga Terpapar Lato-lato atau LSD, Benjolan Bernanah di Sekujur Tubuh

LSD atau lato-lato pada ternak sapi ditemukan di Depok. Penyakit ini disebabkan virus keluarga Poxviridae yang menyebar melalui gigitan serangga.


Hiperhidrosis, Apa Penyebab Keringat Berlebihan dan Gejalanya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita berkeringat. Freepik.com/Cookie_studio
Hiperhidrosis, Apa Penyebab Keringat Berlebihan dan Gejalanya?

Hiperhidrosis kondisi keringat berlebihan dalam situasi yang tidak biasa


Nyamuk Jadi Hewan yang paling Banyak Bunuh Manusia, Kok Bisa?

13 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Nyamuk Jadi Hewan yang paling Banyak Bunuh Manusia, Kok Bisa?

Alasan utamanya adalah nyamuk merupakan vektor dari banyak penyakit zoonosis, terutama malaria. Simak selengkapnya di sini:


Tak Hanya Aedes Aegypti, Inilah 5 Jenis Nyamuk Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

18 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Tak Hanya Aedes Aegypti, Inilah 5 Jenis Nyamuk Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

Lebih dari 1 juta orang meninggal setiap tahun karena penyakit yang dibawa oleh nyamuk. Inilah deretan nyamuk paling berbahaya di dunia.


Orang Tua Tak Perlu Takut Efek Samping Vaksin Anak

20 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Orang Tua Tak Perlu Takut Efek Samping Vaksin Anak

Dokter menyarankan agar orang tua tidak perlu takut soal efek samping vaksin anak yang mungkin muncul.


Jangan Takut Efek Samping Imunisasi Anak, Fokus ke Manfaatnya

20 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan vaksin polio tetes (Oral Poliomyelitis Vaccine) kepada anak dan balita saat imunisasi polio serentak di Kantor Balai Desa Meureubo, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Senin 12 Desember 2022. Pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) serentak di 21 kabupaten/kota di Provinsi Aceh pada 12-16 Desember 2022 untuk menyasar 1,2 juta anak berusia nol hingga 12 tahun itu sebagai upaya percepatan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) Polio tipe 2 yang ditemukan di Kabupaten Pidie. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Jangan Takut Efek Samping Imunisasi Anak, Fokus ke Manfaatnya

Orang tua tak perlu takut terhadap efek samping yang mungkin muncul setelah anak mendapatkan imunisasi dasar, ingat manfaat jangka panjang.


Hari Malaria Sedunia, Yuk Pahami Penyakit Menular Ini

34 hari lalu

Nyamuk malaria (Reuters Photo/Paulo Whitake
Hari Malaria Sedunia, Yuk Pahami Penyakit Menular Ini

Memperingati Hari Malaria Sedunia pada 25 April, tak ada salahnya kita memahami penyakit akibat parasit dan biasa ditularkan oleh nyamuk ini.


3 Kondisi yang Menyebabkan Badan Meriang

44 hari lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
3 Kondisi yang Menyebabkan Badan Meriang

Saat badan meriang tak hanya menandakan flu


Ciri-ciri Nyamuk Malaria yang Perlu Diwaspadai

46 hari lalu

Nyamuk malaria (Reuters Photo/Paulo Whitake
Ciri-ciri Nyamuk Malaria yang Perlu Diwaspadai

Dokter mengimbau untuk berhati-hati jika melihat nyamuk malaria (Anopheles) karena sebagian wilayah masih rawan perkembangbiakan nyamuk tersebut.


Mengenal Penyebab dan Gejala Meningitis yang Pernah Diderita Glenn Fredly

50 hari lalu

GLENN FREDLYLagu Baru Berpesan Kebersamaan
Mengenal Penyebab dan Gejala Meningitis yang Pernah Diderita Glenn Fredly

Meningitis kondisi terjadinya peradangan pada meningins, suatu area di sekitar otak dan sumsum tulang belakang seperti yang dialami Glenn Fredly.