Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Segera Tambal Gigi Berlubang sebelum Membahayakan Kesehatan Mulut

Reporter

image-gnews
Ilustrasi periksa di dokter gigi. Shutterstock
Ilustrasi periksa di dokter gigi. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis prostodonsia drg. Inge Paramitha mengingatkan pentingnya pemeriksaan kesehatan gigi secara rutin untuk mendeteksi sedini mungkin apabila ada gigi berlubang dan sebaiknya jangan tunggu sampai sampai gigi terasa sakit.

"Kondisi gigi berlubang tak harus selamanya ditandai dengan munculnya rasa nyeri terlebih dulu. Sayangnya, kebanyakan orang tidak menyadari giginya sudah berlubang dan baru melakukan pemeriksaan ke dokter gigi saat sudah mengalami rasa sakit," kata lulusan Universitas Indonesia (UI) itu.

Menurutnya, pemeriksaan gigi yang terlambat karena orang tidak menyadari giginya berlubang dan baru menyadari ada lubang ketika merasakan ada sisa makanan yang terselip di area gigi. Padahal, gigi berlubang bisa dideteksi sebelum hal tersebut terjadi.

Kondisi gigi sebaiknya diperiksa secara rutin setidaknya enam bulan sekali walaupun pasien tidak merasa sakit. Dengan pengobatan sejak dini maka rasa sakit yang muncul pun lebih sedikit dan biaya perawatan tidak akan mahal dibanding saat gigi berlubang sudah dalam kondisi parah.

Membahayakan saraf gigi
Drg. Ary Agustanti menambahkan lubang kecil yang ada di gigi memang tidak menimbulkan gejala sehingga banyak orang tidak menyadari. Akan tetapi, masalah dapat menjadi semakin serius jika terus dibiarkan dan tidak ditangani. Dikhawatirkan lubang akan semakin dalam, bahkan hingga mengenai saraf gigi.

“Kalau dibiarkan lagi, infeksinya akan menjalar ke gusi sehingga di situ bisa terjadi penumpukan nanah, biasa kita sebut penyakit namanya abses. Kalau abses ini dibiarkan, dari gusi dia juga akan bisa menginfeksi bagian tubuh lain, misalnya masuk ke sinus atau mungkin rongga lain yang juga ada di sekitar area mulut,” kata lulusan UI itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apabila sudah terlanjur nyeri, Ary menyarankan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri terlebih dahulu sebagai pertolongan pertama sebelum ke dokter gigi. Selain itu, pasien juga dianjurkan mengompres dengan air dingin atau berkumur dengan air garam yang hangat. 

Inge menambahkan lubang gigi yang masih kecil dan tidak terlalu dalam bisa dilakukan penambalan secara permanen dalam waktu yang relatif singkat. Sebaliknya, lubang yang sudah parah butuh pengobatan dan perawatan yang tidak bisa diselesaikan hanya dalam satu kali kunjungan.

“Kalau sudah perlu perawatan saraf itu perlu datang beberapa kali, enggak bisa langsung sekali kemudian langsung ditambal permanen, enggak bisa,” ujarnya. “Itulah pentingnya kenapa pemeriksaan atau skrining supaya jangan sampai dalam. Lubangnya kecil, kita bisa langsung tambal permanen dan itu enggak lama, paling 30 menit juga sudah selesai kalau lubangnya belum besar,” jelas Inge.

Pilihan Editor: Pakar Sebut Masih Banyak Orang Salah Waktu Menyikat Gigi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab, Pencegahan, dan Perawatan Karies Gigi

2 hari lalu

Ilustrasi anak ke dokter gigi. Isitmewa
Penyebab, Pencegahan, dan Perawatan Karies Gigi

Karies gigi merupakan penyakit yang umum pada gigi yang disebabkan oleh proses kerusakan pada lapisan luar gigi yang disebut enamel.


Operasi Cabut Gigi Bungsu Ditanggung BPJS Kesehatan, Begini Prosedur dan Biayanya

12 hari lalu

Ilustrasi dokter gigi. Shutterstock
Operasi Cabut Gigi Bungsu Ditanggung BPJS Kesehatan, Begini Prosedur dan Biayanya

Pencabutan gigi bungsu dilakukan melalui operasi bedah atau disebut odontektomi. Apakah prosedur ini bisa ditanggung BPJS Kesehatan?


5 Manfaat Buah Delima Untuk Anak-anak, Mengatasi Cacingan hingga Masalah Gigi

13 hari lalu

Ilustrasi buah delima. Foto: Pixabay.com/megspl
5 Manfaat Buah Delima Untuk Anak-anak, Mengatasi Cacingan hingga Masalah Gigi

Buah delima dikenal sebagai salah satu buah yang kaya akan vitamin dan mineral. Lalu, apa saja manfaatnya bagi anak-anak?


Awas, Gigi Goyang Bisa Jadi Gejala Diabetes

17 hari lalu

Ilustrasi pria periksa gigi. shutterstock.com
Awas, Gigi Goyang Bisa Jadi Gejala Diabetes

Dokter mengatakan gigi goyang bisa jadi salah satu tanda kondisi diabetes yang tidak disadari, jangan langsung dicabut.


Macam Kebiasaan yang Merusak Gigi, Segera Hentikan

18 hari lalu

Ilustrasi pria periksa gigi. shutterstock.com
Macam Kebiasaan yang Merusak Gigi, Segera Hentikan

Perilaku umum bisa berakibat buruk pada kesehatan mulut. Berikut beberapa kebiasaan yang bisa merusak gigi dan tidak dianjurkan dokter gigi.


Apakah Biaya Pasang Kawat Gigi Ditanggung BPJS Kesehatan? Ini Penjelasannya

22 hari lalu

Ilustrasi BPJS Kesehatan. TEMPO/Tony Hartawan
Apakah Biaya Pasang Kawat Gigi Ditanggung BPJS Kesehatan? Ini Penjelasannya

Kawat gigi atau behel digunakan dokter gigi untuk memperbaiki struktur gigi pasien. Apakah biaya pemasangannya ditanggung BPJS Kesehatan?


Gigi Goyang, Haruskah Dicabut?

30 hari lalu

Ilustrasi periksa di dokter gigi. Shutterstock
Gigi Goyang, Haruskah Dicabut?

Dokter mengatakan mengatasi gigi goyang tak harus selalu dengan cabut gigi, tindakan itu adalah solusi terakhir.


Sederet Mitos terkait Pemutihan Gigi yang Perlu Diketahui

32 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan bibir merah alami dan gigi sehat. Freepik.com/jannoon028
Sederet Mitos terkait Pemutihan Gigi yang Perlu Diketahui

Pemutihan gigi atau bleaching gigi merupakan prosedur yang dilakukan untuk membuat permukaan gigi tampak lebih cerah dan putih.


Kisah Penyandang Disabilitas Raih Beasiswa ke Jerman hingga Jadi Dokter Gigi

43 hari lalu

Mochamad Nur Ramadhani seorang penyandang disabilitas yang menjadi dokter gigi. lpdp.kemenkeu.go.id
Kisah Penyandang Disabilitas Raih Beasiswa ke Jerman hingga Jadi Dokter Gigi

Keterbatasan fisik Mochamad Nur Ramadhani tak menghalanginya untuk meraih cita-cita untuk menempuh pendidikan tinggi dan menjadi dokter gigi.


7 Masalah Kesehatan yang Ditimbulkan Akibat Kelebihan Gula

29 September 2023

Ilustrasi gula putih, gula coklat, dan gula kayu manis. pixabay.com/Ulleo
7 Masalah Kesehatan yang Ditimbulkan Akibat Kelebihan Gula

Konsumsi gula terlalu banyak dapat menyebabkan penambahan berat badan, jerawat, diabetes tipe 2, dan dapat meningkatkan risiko penyakit lainnya.