TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis jantung Dafsah Arifa Juzar mengingatkan agar waspada jika merasakan sakit seperti tertekan pada dada, leher, rahang, dan bahu karena merupakan tanda penyakit jantung koroner.
Dafsah mengatakan jika rasa sakit dipicu aktivitas dan hilang saat istirahat sejenak atau didiamkan selama beberapa menit maka harus lebih diwaspadai lagi. Jika hanya satu saja bagian yang sakit dan tidak menjalar maka bisa jadi penyebabnya bukan jantung. Dia mengatakan hal ini terjadi karena plak yang menempel pada pembuluh darah di area jantung yang mengakibatkan penyumbatan pada daerah tersebut.
"Dengan penyempitan pembuluh darah yang ada pada jantung maka akan terdapat bagian jantung yang tidak mendapatkan suplai oksigen dan makanan dengan baik sehingga fungsi jantung akan berkurang," kata dokter di Heartology Rumah Sakit Brawijaya Jakarta itu.
Segera ke dokter
Dafsah mengatakan jika orang yang memiliki faktor risiko jantung koroner seperti merokok, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi namun tidak merasakan sakit pada dada, leher, rahang, dan bahu bukan berarti tidak berisiko penyakit jantung koroner.
"Rasa sakit itu dipicu oleh aktivitas, jadi kalau tidak beraktivitas tidak sakit. Tapi orang tersebut tidak akan tahu kalau dirinya memiliki faktor risiko jantung koroner yang tinggi," tuturnya.
Dia mengatakan jika orang sudah mengetahui punya faktor risiko jantung koroner maka harus menyesuaikan hidup sehat dan lakukan skrining serta konsultasi ke dokter. Dengan berkonsultasi, dokter akan lebih mudah mengetahui apa yang harus dilakukan kepada pasien penyakit jantung koroner. Umumnya ada beberapa tahapan penanganan, termasuk elektrokardiogram (EKG).
Pilihan Editor: Ragam Pemicu Penyakit Jantung Koroner, Laki-laki Lebih Berisiko
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.