TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Reisa Broto Asmoro, meminta ibu hamil untuk memeriksakan kondisi kesehatan dan kandungan sebelum mudik Lebaran 2023.
“Kalau ibu hamil mau mudik dan berpuasa, konsultasikan dulu ke dokter obgin atau kandungan apakah sebenarnya dalam kondisi yang baik atau tidak,” kata Reisa, Senin, 10 April 2023.
Ia menyatakan sebenarnya tidak ada larangan ibu hamil untuk berpuasa saat mudik Lebaran. Hanya saja, perlu dipastikan terlebih dulu apakah ada gangguan pada kesehatan yang bisa membahayakan ibu dan janin selama perjalanan. Bagi yang telah memasuki trimester kedua kehamilan, sebenarnya sudah bisa dianggap aman untuk berpuasa maupun mudik.
Namun, setiap anggota keluarga harus mewaspadai adanya kondisi sewaktu-waktu metabolisme ibu hamil lebih tinggi. Kondisi itu membuat ibu hamil lebih cepat merasa lapar atau haus yang berlebihan dibanding ketika tidak sedang hamil. Oleh karena itu, dianjurkan untuk membawa makanan sehat seperti air putih, buah-buahan, atau lauk sayur yang bisa memenuhi asupan gizi seimbang selama di perjalanan, baik untuk sahur maupun berbuka puasa.
“Konsumsi makanan bergizi yang optimal pada kehamilannya supaya kenyang lebih lama. Misalnya, banyak makan sayur, karbohidrat yang kompleks, jadi tidak cepat lapar,” saran Reisa.
Akan tetapi, jika ibu, terutama yang baru memasuki trimester pertama, ternyata menunjukkan gejala berupa mual atau pusing pada siang hari, maka dianjurkan untuk tidak berpuasa terlebih dulu karena bisa mengganggu pola makan. Sebabnya, trimester pertama merupakan waktu bagi banyak ibu hamil sering merasa mual atau muntah yang hebat. Kondisi ini dikhawatirkan dapat memicu dehidrasi jika memaksakan diri untuk berpuasa selama perjalanan mudik.
“Jadi, sebaiknya utamakan kondisi kesehatan terlebih dulu,” kata Reisa.
Ibu menyusui
Ia menekankan hal yang sama juga berlaku pada ibu menyusui. Ia meminta mereka untuk tetap mengutamakan kondisi kesehatan dan kebutuhan ASI anak. Bila berpuasa ternyata mengurangi produksi ASI, maka dianjurkan untuk berhenti berpuasa terlebih dulu. Tujuannya agar kualitas pemberian ASI maupun ASI eksklusif tidak menurun.
Reisa meminta pengertian setiap keluarga agar memantau kondisi kesehatan ibu dan janin dengan tetap mengutamakan pertumbuhan dan kebutuhan anak agar masa ASI eksklusif tetap terjamin dan mendapatkan asupan gizi yang cukup.
“Kemudian terus jaga kehidupan bersih dan sehat. Perhatikan gizi seimbang yang cukup, tetap berolahraga, persiapkan mudik, termasuk vaksinasi COVID-19 tetap harus booster agar bisa mudik, aman, lancar, sehat ketemu keluarga di kampung halaman dan lancar menjalankan ibadah bersama keluarga besar,” kata Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu.
Pilihan Editor: Jadikan Lebaran 2023 untuk Mendulang Berkah dengan Tips Berikut
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.