Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Cara Mengatasi Bayi Susah Makan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi bayi sedang bermain. Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota
Ilustrasi bayi sedang bermain. Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBayi susah makan masih menjadi masalah besar bagi kedua orang tua kandung dan siapa pun yang merawatnya. Seringkali ruang aman dan nyaman bagi bayi pun hilang karena berubah menjadi ancaman dan segala hal lain yang membuat bayi menjauh serta kehilangan nafsu makan. Padahal, bayi yang susah makan memiliki banyak alasan yang seharusnya dipahami oleh orang-orang sekitar. Kemungkinan yang dialami bayi antara lain, tidak menyukai bau dan tekstur makanan, sedang sakit, alergi, mengantuk, tidak ingin diganggu, hingga sudah kenyang. Hal tersebutlah tantangan yang harus Anda hadapi dengan baik. Terutama saat bayi sudah lepas dari pemberian ASI eksklusif selama 2 tahun. Berikut cara yang aman dan nyaman bagi bayi agar ia mau makan.

1. Hindari Terlalu Sering Memberikan Makanan Baru

Bayi cenderung mau mendekati apa yang dikenalnya termasuk masalah makanan dan minuman. Untuk itulah, Anda sebagai orang tua perlu memaklumi keadaan bayi jika diberikan makanan baru di porsi makannya. Tentu bagi orang tua menambah makanan baru adalah tujuan baik agar asupan gizi bayi menambah baik untuk tumbuh kembangnya. Dengan demikian, lakukan cara yang halus dan perlahan. Anda bisa mulai mencampurkan makanan yang sudah dikenalnya dengan makanan baru. Seperti pure pisang ambon dicampurkan dengan sedikit ASI Anda sebagai ibu kandung atau kentang dan wortel rebus yang keduanya ditumbuk halus. Berilah bayi porsi sedikit demi sedikit dan lakukan selama minimal 15 hari hingga ia senang dengan makanan barunya.

2. Berikan Porsi Sedikit dan Sering

Porsi yang banyak sekaligus dalam sekali makan bisa memicu bayi cepat bosan makan sehingga ia pun terkesan susah makan. Akalilah bayi Anda dengan memberinya makanan dengan porsi sedikit, tetapi sering disajikan kepadanya. Minimal dalam rentang waktu 3 jam sekali. Porsi yang sedikit akan membuat bayi tidak terasa makan sehingga makanan pun tidak terbuang sia-sia. Namun, Anda perlu mencatat jadwal kapan saja bayi harus makan dengan menerapkan sistem jam makan ini. Dengan demikian, bayi akan terbiasa dengan jam kenyang dan laparnya. Tanpa Anda paksa atau stop makan, bayi akan melakukannya secara inisiatif.

3. Makan di Waktu yang Tepat

Memilih untuk memiliki dan menghadapi bayi berarti siap dengan konsekuensi bahwa Anda harus mampu menerjemahkan bahasanya dengan baik serta sabar. Sebab bayi belum bisa berbicara, ia pun tidak memberitahu Anda bagaimana ia lapar dan kenyang. Bayi hanya bisa memberi tanda seperti menjauh dari payudara Anda jika sudah kenyang dan menangis jika sedang lapar. Kemudian, jangan paksa ia saat tidak mau makan seperti saat sudah mengantuk. Berilah bayi Anda ruang yang nyaman dan tepat untuk makan seperti saat bangun tidur, sedang atau setelah main dengan temannya serta jauh dari gangguan elektronik.

4. Jadilah Contoh yang Baik Bagi Anak

Sudah bukan hal baru bahwa bayi dan anak-anak adalah peniru yang ulung. Namun, banyak orang tua yang tidak bisa memanfaatkan ini dengan baik. Kebanyakan mereka cenderung memberi hal-hal yang menakutkan, mengancam, dan membentak bayi serta anak-anak yang tidak mau menuruti kehendak orang tua tanpa memberi ruang aman. Hanya sekadar masalah makan saja salah satunya. Meskipun Anda sebagai orang tua memiliki selera yang berbeda termasuk tidak menyukai makanan anak, berikan contoh yang baik kepadanya untuk makan makanan apa saja yang ada dan sehat dengan perbanyak syukur. Ajak ia memilih dan membuat keputusan hendak masak atau makan apa meskipun anak Anda masih bayi. Anggaplah ia seolah-olah sudah menjadi anak yang mampu bertanggung jawab.

5. Sediakan Alat Makan Khusus

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terakhir, Anda bisa mengatasi bayi yang susah makan dengan menyediakan alat-alat makan khusus miliknya. Pilihlah karakter-karakter lucu pada alat-alat makan tersebut. Dengan demikian, nafsu makan akan hadir karena sebuah rasa nyaman dan aman bagi bayi Anda. Latih bayi juga untuk makan bersama di meja makan keluarga bersama anggota keluarga yang lain tanpa distraksi TV maupun gadget.

Pilihan editor: Kenali Tanda Bayi Alergi Susu

ALFI MUNA SYARIFAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

3 jam lalu

Bayi prematur Palestina yang dievakuasi dari Gaza di tengah konflik Israel dan Hamas, meminum susu saat mendapat perawatan di Rumah Sakit Ibu Kota Administratif Baru (NAC), di timur Kairo, Mesir, 6 Desember 2023. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

Menyimpan dan memberikan ASI beku kepada bayi tak bisa sembarangan. Ada tata cara dan urutannya


Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

8 jam lalu

Ilustrasi perkosaan. tehelka.com
Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja


Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

1 hari lalu

Ilustrasi popok kain/cloth diapers. Kangacare.com
Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

Dengan memahami karakteristik jenis-jenis popok codi, orang tua bisa menemukan yang sesuai dengan kebutuhan dan k konndisi keluarga.


ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

1 hari lalu

Sampel purwarupa air susu ibu (ASI) dalam bentuk bubuk rintisan mahasiswa dan dosen ITB. (Dok.Tim)
ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.


Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

1 hari lalu

Ilustrasi ibu sedang mengganti popok bayi. Foto: Freepik.com/@gpointstudio
Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

Tisu basah lebih banyak dipilih orang tua untuk mengganti popok karena praktis, sedangkan kapas lebih aman digunakan dan mudah terurai.


Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

2 hari lalu

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).


5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

4 hari lalu

Sampel purwarupa air susu ibu (ASI) dalam bentuk bubuk rintisan mahasiswa dan dosen ITB. Dok.Tim
5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,


Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

12 hari lalu

Tenaga kesehatan memberikan pelayanan imunisasi dasar kepada bayi di Puskesmas 3 Denpasar Utara, Bali, Kamis 12 Januari 2023. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan penurunan angka stunting hingga 7,71 persen pada tahun 2023 sehingga Bali tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

12 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

14 hari lalu

Ilustrasi bayi menguap. Foto: Unsplash.com/Minnie Zhou
6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.