TEMPO.CO, Jakarta - Bau badan terjadi ketika bakteri yang hidup di kulit memecah keringat menjadi asam. Percampuran keduanya menghasilkan senyawa yang menimbulkan bau badan.
Bau badan bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan tubuh. Caranya antara lain mandi minimal dua kali sehari, menggunakan deodoran, dan mengenakan pakaian bersih yang tidak ketat. Tapi, ada pula bau badan yang tersebab kondisi gangguan medis tertentu. Bau badan yang tidak bisa dihilangkan hanya dengan menjaga kebersihan.
Gangguan kesehatan yang menyebabkan bau badan
1. Diabetes
Merujuk Cleveland Clinic, pasien diabetes rentan mengalami komplikasi. Adapun di antaranya infeksi saluran kemih terkait diabetes (ISK) dan kadar glukosa darah tinggi yang menyebabkan bau badan. Ada pula kondisi ketoasidosis diabetik yang menyebabkan bau napas orang dengan diabetes. Ketoasidosis diabetik menyebabkan tubuh kekurangan insulin dan kehilangan sel gula.
2. Gangguan tiroid
Kelenjar tiroid mengatur banyak fungsi tubuh, termasuk respons keringat. Ketika hipertiroidisme atau tiroid yang terlalu aktif atau penyakit grave, tubuh menghasilkan keringat yang berlebihan. Keringat berlebihan bercampur bakteri di kulit. Kondisi ini mengakibatkan munculnya bau badan.
3. Gagal ginjal
Ginjal dan hati membantu mengeluarkan racun dari tubuh. Jika organ tersebut tidak berfungsi secara tepat, racun menumpuk di dalam darah dan saluran pencernaan. Penumpukan racun tersebut mengakibatkan bau badan. Penyakit ginjal menyebabkan urea yang membuat keringat berbau amonia.
4. Bromhidrosis
Bromhidrosis merupakan kondisi medis yang menyebabkan bau badan ekstrem. Kondisinya terjadi ketika bakteri kulit memecah keringat dan menghasilkan bau seperti belerang atau bawang busuk.
Bromhidrosis apokrin menyebabkan bau berlebihan di ketiak dan bagian genital. Bau ini terjadi saat keringat dari kelenjar apokrin bercampur dengan bakteri kulit.
Eccrine bromhidrosis menyebabkan bau keringat di tangan, kaki, kepala dan badan. Bau terjadi ketika keringat dari kelenjar eccrine melembutkan keratin kulit.
5. Hiperhidrosis
Hiperhidrosis menyebabkan tubuh mengeluarkan keringat lebih dari biasanya. Keringat berlebihant bercampur dengan bakteri dan mengakibatkan bau.
Hiperhidrosis primer menyebabkan keringat berlebihan di satu bagian tubuh, seperti ketiak, tangan, kaki, kepala, dan selangkangan. Biasanya bersifat turun-temurun dan mempengaruhi sekitar 5 persen dari populasi.
Hiperhidrosis sekunder keringat berlebih tersebab bat-obatan tertentu. Hiperhidrosis sekunder bisa disembuhkan apabila masalah medis yang mendasarinya diatasi.
Pilihan Editor: 6 Bahan Alami untuk Deodoran Agar Tetap Segar dan Cegah Bau Badan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.