TEMPO.CO, Jakarta - Kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala, sehingga seringkali masalah ini tidak diperhatikan dengan baik. Namun, memiliki kadar kolesterol darah tinggi sangat terkait dengan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, penyumbatan pembuluh darah di kaki.
Kolesterol telah lama dipandang sebagai penyebab utama penyakit jantung, atau istilah umum untuk kondisi yang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah. Tetapi selain kolesterol, banyak faktor lain yang berkontribusi terhadap penyakit jantung, seperti tekanan darah, gula darah, dan berat badan.
Risiko Penyakit Jantung
Orang yang memiliki kolesterol tinggi, dalam laman veywellhealth memiliki risiko jauh lebih tinggi terkena penyakit jantung daripada orang dengan kadar kolesterol normal. Orang dengan kolesterol tinggi — dengan atau tanpa penyakit jantung koroner — lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung daripada mereka yang memiliki kadar kolesterol di bawah 200.
Kolesterol dibedakan dalam dua jenis utama, yaitu low-density lipoprotein (LDL), atau kolesterol "jahat," dan high-density lipoprotein (HDL), atau kolesterol "baik". Terlalu banyak kolesterol bisa menjadi hal yang buruk, karena LDL tinggi dan kadar kolesterol HDL rendah menempatkan orang pada risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke.
Kolesterol dan Peradangan
Melansir dari situs health, kelebihan kolesterol LDL yang mengincar pada dinding bagian dalam arteri ketika kadar kolesterol darah meningkat, memicu respon peradangan (kelebihan sel darah putih dan bahan kimia yang dilepaskan sistem kekebalan tubuh), dan respon mempercepat akumulasi kolesterol di dinding arteri. Apabila lebih banyak peradangan terjadi, maka proses tersebut berulang sampai kolesterol yang disimpan mengeras menjadi plak, dan plak itu bisa pecah kemudian menyebabkan pembekuan darah hingga serangan jantung dan stroke.
Baca Juga:
Selain itu, beberapa bukti menunjukkan bahwa peradangan terkait dengan banyak penyakit dan kondisi yang mempengaruhi jantung dan otak. Ahli Jantung, James H. O’Keefe, MD, mengatakan peradangan adalah penyebutan umum pada hampir semua penyakit yang kita tangani.
“Penyakit jantung, diabetes, demensia. Ini semua terkait dengan peradangan kronis yang tidak pantas, tingkat rendah." jelas O’Keefe.
Kolesterol tidak akan hampir sama berbahayanya tanpa peradangan, yang menyebabkan aterosklerosis. Aterosklerosis adalah pengerasan arteri yang terjadi ketika kolesterol LDL menumpuk.
Peran peradangan pada aterosklerosis tidak mengurangi pentingnya kolesterol. Sebaiknya anda masih harus menjaga kadar kolesterol LDL Anda rendah dan kadar kolesterol HDL Anda tinggi.
Demikian mekanisme kolesterol tinggi mempengaruhi kesehatan jantung.
Pilihan editor : Mengapa Kolesterol Tinggi Disebut Silent Killer
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.