TEMPO.CO, Jakarta - Kanker ovarium menjadi salah satu penyebab utama kematian terkait kanker di kalangan wanita seluruh dunia. Sementara jumlah penderita kanker ovarium mengejutkan, ada berbagai kesalahpahaman tentang penyakit fatal ini.
“Kanker ovarium adalah penyakit yang sulit diobati, dan kita bisa jauh lebih sukses menangani, apabila mengetahuinya lebih awal,” kata Jolyn Taylor, MD, Asisten Kedokteran Reproduksi seperti yang dikutip dalam laman everydayhealth. Berikut sejumlah mitos kanker ovarium yang paling sering dibicarakan :
Gejala Tidak Terlihat
Dr. Taylor menjelaskan gejala kanker ovarium tidak kentara dan berkaitan dengan gangguan medis lainnya, tetapi yang tampaknya konsisten adalah bahwa wanita seharusnya melaporkan perubahan tubuh mereka yang terjadi hampir setiap hari. Misalnya, perubahan kebiasaan buang air besar, seperti sembelit lebih dari biasanya, mulas lebih sering, nyeri saat berhubungan seksual atau sakit di punggung, perut, atau keduanya adalah gejala yang perlu diperhatikan.
Bedak Sebabkan Kanker Ovarium
Hubungan bedak dengan kanker ovarium telah menyebabkan anggapan di mana bahan tersebut dalam produk mandi dan bayi, mengakibatkan kanker ovarium. Namun, penelitian pada 2020 menyimpulkan hubungan itu tidak signifikan secara statistik.
Kanker Ovarium Tidak Dapat Disembuhkan
Anggapan mengenai sekitar 80% kanker ovarium ditemukan pada tahap akhir cenderung memiliki hasil yang lebih buruk. Itu bisa menakut-nakuti wanita dari menemui dokter mereka, karena takut akan diagnosis. Di sisi lain, kanker ovarium dapat disembuhkan, terutama ketika terdeteksi dini.
Pap Smear
Melansir dari timesofindia, tes Pap tidak digunakan untuk skrining kanker ovarium; melainkan tes ini untuk mendeteksi kanker serviks. Kanker ovarium tidak memiliki tes skrining yang dapat diandalkan, sampai sekarang tidak ada tes rutin yang mendeteksi kanker ovarium pada tahap awal. Banyak pasien wanita mengidentifikasi kanker ini ketika penyakit telah berkembang ke jaringan dan organ sekitarnya.
Kista Ovarium Sama dengan Jenis Kanker Ovarium
Mayoritas kista ovarium jinak dan tidak berbahaya, banyak kista yang terbentuk selama siklus menstruasi normal, yang dikenal sebagai kista fungsional, bersifat non-kanker dan sembuh sendiri tanpa intervensi medis. Beberapa kista jinak juga dapat terbentuk di sekitar ovarium; Kista ini biasanya hilang dengan sendirinya. Di sisi lain, kanker ovarium berkembang di bagian luar sel. Itu bisa muncul dalam sel-sel yang membuat estrogen, progesteron, atau telur, serta di tuba falopi.
Kanker Ovarium Berasal Dari Genetik
Sementara beberapa kasus kanker ovarium bersifat turun-temurun, mayoritas terjadi secara sporadis, yang berarti mereka tidak memiliki penyebab genetik yang diketahui. Penting untuk dipahami bahwa siapa pun dapat mengembangkan kanker ovarium, terlepas dari riwayat keluarga mereka. Usia, endometriosis, merokok, dan kehamilan lanjut adalah faktor risiko utama untuk kanker ovarium.
Pilihan editor : Ketahui Gejala Kanker Ginekologi Berikut Pengobatannya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.