TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat perlu mewaspadai kasus demam berdarah dengue. Kementerian Kesehatan mengatakan hingga pertengahan tahun 2023, sudah ada 35.694 kasus DBD yang ditermukan di seluruh penjuru negeri. Kondisi ini perlu menjadi perhatian lebih, karena dalam waktu dekat Indonesia akan mengalami fenomena El Nino.
“Tahun ini kita perlu waspada karena kita masuk El Nino, sekarang juga kadang hujan kadang tidak sehingga genangannya tidak tergantikan. Jadi ada waktu dimana telur menetas kemudian ada tampungan air seperti di ban-ban bekas, kaleng, gelas plastik minum aqua di sampah ini akan breeding place dan harus diwaspadai,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi dalam Peringatan ASEAN Dengue Day 2023 di Jakarta, Senin.
Imran membeberkan dalam data yang sama ada lima provinsi dengan temuan kasus dengue baru terbanyak yakni Jawa Barat, Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Jika dirinci lebih jauh lagi, lima kabupaten/kota dengan temuan kasus dengue tertinggi yaitu Kota Denpasar, Kota Bandung, Bima, Badung dan Kota Balikpapan.
Selain kasus dengue yang meningkat, ditemukan pula ada sebanyak 270 kasus kematian dalam periode waktu yang sama. Kasus itu ditemukan paling banyak tersebar di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Timur. Sedangkan di tingkat kabupaten/kota ada di Kendal, Bima, Probolinggo, Kota Semarang dan Blora.
Lebih lanjut Imran juga menyebutkan lima kabupaten/kota dengan Case Fatality Rate (CFR) tertinggi di tahun 2023 adalah Kabupaten Kaur 33,3 persen, Majene sebesar 25,0 persen, Bangka Selatan 10,6 persen, Muara Enim mencapai 9,5 persen dan Kepulauan Sangihe 8 persen.
Menurutnya kenaikan kasus tersebut dipicu oleh El Nino, sebuah fenomena pemanasan suhu muka laut yang menyebabkan terjadinya kekeringan di Indonesia dan wilayah sekitarnya. Penyebab lainnya adalah pandemi COVID-19 yang sudah tiga tahun menghantam dunia.
Bila ketika pandemi hampir semua orang berada di rumah dan memiliki waktu untuk membenahi lingkungannya menjadi lebih bersih dan sehat. Namun setelah pandemi jadi lebih terkendali, orang mulai meninggalkan kebiasaan itu akibat sibuk bekerja atau memilih pergi keluar rumah.
Contohnya di tahun 2022 lalu, ketika pemerintah mengadakan kunjungan ke sejumlah hotel yang tutup akibat pandemi COVID-19, ditemukan air di sekitar hotel terkait tidak dalam kondisi yang bersih. "Pemecatan karyawan juga berimbas pada ditemukanya perindukan-perindukan nyamuk di sejumlah genangan air. Maka dari itu, saya minta partisipasi semua pihak harus diperkuat, dilakukan secara sinergis dan berkesinambungan,” ujar Imran.
Dengan demikian Imran mengajak setiap pihak untuk menghadapi El Nino dengan bersikap siaga dan menjaga kebersihan lingkungan, meski waktu hujan hanya turun dalam waktu-waktu tertentu. Diharapkan masyarakat sampai tingkat terbawah mulai menggiatkan kegiatan 3M Plus agar tidak ada jentik nyamuk yang hidup di sekitar rumah.
“Kalau fogging kami tidak terlalu rekomendasikan karena itu lebih ke arah reaksi, kalau ada kasus baru kita fogging. Kalau sekarang yang penting adalah jangan sampai ada jentik nyamuk. Kemudian kita sampaikan kalau daerahnya ada banyak tanaman, dianjurkan pakai lotion atau (vaksin) bivalen, hal-hal itu yang melindungi,” katanya.
Imran turut meminta sambil masyarakat menggencarkan 3M Plus, pemerintah daerah perlu mulai melakukan pemantauan secara lebih teratur dan mempersiapkan seluruh kebutuhan logistik, cairan serta obat-obatan terkait di fasilitas kesehatan, sebagai bentuk antisipasi lonjakan kasus sewaktu-waktu.
3M Plus itu adalah menguras dan menyikat, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas dan mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk.
“Kita harus selalu berinovasi untuk melakukan pengendalian atau penanggulangan dengue ini,” katanya.
Pilihan Editor: Suhu Semakin Panas, Waspada Kasus DBD Bisa Meningkat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.