Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sudah ada 35 Ribu Kasus DBD di Indonesia pada 2023, Atasinya Tidak Cukup dengan Fogging

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
DBD DI INDONESIA MENGKHAWATIRKAN DITENGAH PANDEMI CORONA. Puskesmas, melakukan tindakan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti, di kawasan Kampung Baru I, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 11 April 2020. Pemerintah meminta masyarakat untuk mewaspadai mewabahnya Demam Berdarah Dengue, karena jumlah kasus ini di Indonesia telah mencapai 16 ribu jiwa, dari periode  Januari - April, sebanyak 254 orang meninggal, di tengah kasus mewabahnya pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). TEMPO/Imam Sukamto
DBD DI INDONESIA MENGKHAWATIRKAN DITENGAH PANDEMI CORONA. Puskesmas, melakukan tindakan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti, di kawasan Kampung Baru I, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 11 April 2020. Pemerintah meminta masyarakat untuk mewaspadai mewabahnya Demam Berdarah Dengue, karena jumlah kasus ini di Indonesia telah mencapai 16 ribu jiwa, dari periode Januari - April, sebanyak 254 orang meninggal, di tengah kasus mewabahnya pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat perlu mewaspadai kasus demam berdarah dengue. Kementerian Kesehatan mengatakan hingga pertengahan tahun 2023, sudah ada 35.694 kasus DBD yang ditermukan di  seluruh penjuru negeri. Kondisi ini perlu menjadi perhatian lebih, karena dalam waktu dekat Indonesia akan mengalami fenomena El Nino.

“Tahun ini kita perlu waspada karena kita masuk El Nino, sekarang juga kadang hujan kadang tidak sehingga genangannya tidak tergantikan. Jadi ada waktu dimana telur menetas kemudian ada tampungan air seperti di ban-ban bekas, kaleng, gelas plastik minum aqua di sampah ini akan breeding place dan harus diwaspadai,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi dalam Peringatan ASEAN Dengue Day 2023 di Jakarta, Senin.

Imran membeberkan dalam data yang sama ada lima provinsi dengan temuan kasus dengue baru terbanyak yakni Jawa Barat, Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Jika dirinci lebih jauh lagi, lima kabupaten/kota dengan temuan kasus dengue tertinggi yaitu Kota Denpasar, Kota Bandung, Bima, Badung dan Kota Balikpapan.

Selain kasus dengue yang meningkat, ditemukan pula ada sebanyak 270 kasus kematian dalam periode waktu yang sama. Kasus itu ditemukan paling banyak tersebar di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Timur. Sedangkan di tingkat kabupaten/kota ada di Kendal, Bima, Probolinggo, Kota Semarang dan Blora.

Lebih lanjut Imran juga menyebutkan lima kabupaten/kota dengan Case Fatality Rate (CFR) tertinggi di tahun 2023 adalah Kabupaten Kaur 33,3 persen, Majene sebesar 25,0 persen, Bangka Selatan 10,6 persen, Muara Enim mencapai 9,5 persen dan Kepulauan Sangihe 8 persen.

Menurutnya kenaikan kasus tersebut dipicu oleh El Nino, sebuah fenomena pemanasan suhu muka laut yang menyebabkan terjadinya kekeringan di Indonesia dan wilayah sekitarnya. Penyebab lainnya adalah pandemi COVID-19 yang sudah tiga tahun menghantam dunia.

Bila ketika pandemi hampir semua orang berada di rumah dan memiliki waktu untuk membenahi lingkungannya menjadi lebih bersih dan sehat. Namun setelah pandemi jadi lebih terkendali, orang mulai meninggalkan kebiasaan itu akibat sibuk bekerja atau memilih pergi keluar rumah.

Contohnya di tahun 2022 lalu, ketika pemerintah mengadakan kunjungan ke sejumlah hotel yang tutup akibat pandemi COVID-19, ditemukan air di sekitar hotel terkait tidak dalam kondisi yang bersih. "Pemecatan karyawan juga berimbas pada ditemukanya perindukan-perindukan nyamuk di sejumlah genangan air. Maka dari itu, saya minta partisipasi semua pihak harus diperkuat, dilakukan secara sinergis dan berkesinambungan,” ujar Imran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan demikian Imran mengajak setiap pihak untuk menghadapi El Nino dengan bersikap siaga dan menjaga kebersihan lingkungan, meski waktu hujan hanya turun dalam waktu-waktu tertentu. Diharapkan masyarakat sampai tingkat terbawah mulai menggiatkan kegiatan 3M Plus agar tidak ada jentik nyamuk yang hidup di sekitar rumah.

“Kalau fogging kami tidak terlalu rekomendasikan karena itu lebih ke arah reaksi, kalau ada kasus baru kita fogging. Kalau sekarang yang penting adalah jangan sampai ada jentik nyamuk. Kemudian kita sampaikan kalau daerahnya ada banyak tanaman, dianjurkan pakai lotion atau (vaksin) bivalen, hal-hal itu yang melindungi,” katanya.

Imran turut meminta sambil masyarakat menggencarkan 3M Plus, pemerintah daerah perlu mulai melakukan pemantauan secara lebih teratur dan mempersiapkan seluruh kebutuhan logistik, cairan serta obat-obatan terkait di fasilitas kesehatan, sebagai bentuk antisipasi lonjakan kasus sewaktu-waktu.

3M Plus itu adalah menguras dan menyikat, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas dan mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk.

“Kita harus selalu berinovasi untuk melakukan pengendalian atau penanggulangan dengue ini,” katanya.

Pilihan Editor: Suhu Semakin Panas, Waspada Kasus DBD Bisa Meningkat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa Unpad Ciptakan Robot Pembasmi Larva Nyamuk Aedes Aegypti, Perangi DBD dari Akarnya

3 hari lalu

Tim mahasiswa Universitas Padjadjaran merancang robot pembasmi Larva Aedes aegypti bernama Ofelos Larvasida Ball untuk kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Foto: Dokumen Unpad
Mahasiswa Unpad Ciptakan Robot Pembasmi Larva Nyamuk Aedes Aegypti, Perangi DBD dari Akarnya

Lima mahasiswa Unpad bikin robot pembasmi larva nyamuk Aedes aegypti, bagaimana cara kerjanya? Apa gunanya daun kemangi dan ciplukan?


Jakarta Barat Segera Uji Coba Nyamuk Wolbachia untuk Tekan Kasus Demam Berdarah

6 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Jakarta Barat Segera Uji Coba Nyamuk Wolbachia untuk Tekan Kasus Demam Berdarah

Jakarta Barat jadi salah satu dari tujuh daerah di Indonesia untuk uji coba Wolbachia karena memiliki angka DBD cukup tinggi.


Syarat Vaksin DBD Dapat Dilakukan di Indonesia

15 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)
Syarat Vaksin DBD Dapat Dilakukan di Indonesia

Vaksin DBD yang dikenal sebagai Travalent Dengue Vaccine (TDV), termasuk syarat untuk vaksinasi. Simak penjelasan berikut.


Kasus DBD Jabar Terbanyak di Kota Bandung, Kematian Tertinggi di Karawang

19 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Kasus DBD Jabar Terbanyak di Kota Bandung, Kematian Tertinggi di Karawang

Jumlah kasus DBD terbanyak di Kota Bandung, yaitu sebanyak 1.281 orang.


Selama 2023 Kasus DBD di Jakarta Barat Menurun, Tertinggi di Cengkareng dan Kembangan

19 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Selama 2023 Kasus DBD di Jakarta Barat Menurun, Tertinggi di Cengkareng dan Kembangan

Data DBD adalah hasil rekapitulasi dari Puskesmas, RSUD dan rumah sakit lain di Jakarta Barat sejak Januari hingga Agustus 2023.


Kota Bandung Bersiap Uji Coba Bakteri Wolbachia untuk Cegah Penyakit DBD

27 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Kota Bandung Bersiap Uji Coba Bakteri Wolbachia untuk Cegah Penyakit DBD

Uji coba wolbachia di Yogyakarta menunjukkan penurunan kasus DBD hingga 70 persen.


Mengenal Robot Pengusir Nyamuk buatan Mahasiswa UGM

42 hari lalu

Nyamuk Anopheles (Pixnio.com)
Mengenal Robot Pengusir Nyamuk buatan Mahasiswa UGM

Musim kemarau mengundang banyak nyamuk, bagaimana cara mengusirnya? Inilah terobosan robot pengusir nyamuk buatan mahasiswa UGM.


Sering Salah Duga, Ini Perbedaan Tifus dan Demam Berdarah Memiliki Gejala yang Serupa

27 Juli 2023

Ilustrasi anak demam. webmd.com
Sering Salah Duga, Ini Perbedaan Tifus dan Demam Berdarah Memiliki Gejala yang Serupa

Anda mengalami demam tinggi? Waspada penyakit tifus atau DBD atau demam berdarah. Kenali perbedaannya.


Cara Mengobati dan Mencegah Penyakit DBD Sebelum Berakibat Fatal

20 Juli 2023

Pasien anak yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Kamis 31 Januari 2019. Jumlah pasien DBD di RSHS meningkat hingga 10 kali lipat atau sekitar 104 pasien selama Januari 2019 dibandingkan dengan Januari 2018 yang hanya tujuh orang pasien. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Cara Mengobati dan Mencegah Penyakit DBD Sebelum Berakibat Fatal

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) penyakit yang paling umum terjadi pada musim hujan. Bagimana cara mengobati dan mencegah penyakit ini?


Mengapa DBD Bisa Menyebabkan Risiko Kematian?

20 Juli 2023

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Mengapa DBD Bisa Menyebabkan Risiko Kematian?

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang rentan terjadi di daerah tropi. Mengapa DBD dapat menyebabkan risiko kematian?