Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lengkap, Kenali Perbedaan Hepatitis A, B, dan C

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada berbagai jenis hepatitis, yang paling umum adalah hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C. Tahukah Anda perbedaan antara hepatitis A, B, dan C?  

Merujuk dari Healthline, hepatitis adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pada liver atau hati. Hepatitis sering dianggap sebagai "The sillent killer" karena pasien sering tidak bergejala hingga menjadi kronis.  

Hepatitis A, umumnya bergejala khas akan tetapi dapat sembuh sendiri dengan penanganan yang tepat. Sementara hepatitis B dan C dapat tidak bergejala sama sekali, akan tetapi jika tidak dideteksi dan ditangani dapat menyebabkan kerusakan hati lanjut seperti sirosis dan kanker hati. 

Hepatitis A

Infeksi virus hepatitis A menyebabkan peradangan akut pada hati. Hepatitis A merupakan penyakit yang perkembangannya terbatas, dengan gejala yang bertahan selama beberapa minggu sebelum orang yang bersangkutan pulih sepenuhnya. Mereka yang sudah terserang infeksi hepatitis A akan memiliki kekebalan tubuh seumur hidupnya. 

Penyebaran virus hepatitis A biasanya lewat makanan dan air yang sudah tercemar. Penularan kerap terjadi di lingkungan rumah.  

Dikutip dari patient.info, gejala hepatitis A termasuk:

- Kelelahan ekstrim

- Kulit yang gatal

- Sakit perut

- Penyakit kuning (kulit dan bagian putih mata menjadi kuning, urin menjadi gelap) 

Gejala hepatitis A biasanya tidak muncul hingga beberapa minggu pascainfeksi, meskipun tidak semua pasien menunjukkan gejala hepatitis. 

Hepatitis B

Infeksi hepatitis B adalah infeksi hepatitis yang paling umum. Paparan virus hepatitis B dapat menyebabkan infeksi akut dalam 6 bulan pertama. Sebagian besar orang yang terinfeksi dapat pulih dari infeksi hepatitis B akut dan menjadi kebal terhadapnya. Namun demikian, sebagian orang lainnya dapat mengembangkan infeksi hepatitis B jangka panjang yang menyebabkan komplikasi serius, termasuk hepatitis kronis, sirosis hati (penyakit hati menahun), gagal hati, dan kanker hati.  

Dikutip dari Medical News Today, hepatitis B dapat ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, serta penularan sering terjadi melalui cairan tubuh. Penularan hepatitis B dapat terjadi melalui hubungan seks, dan seorang wanita dapat menularkan infeksi kepada bayi saat melahirkan.  

Setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan, hepatitis B dapat menyebabkan:

- Sakit perut

- Penyakit kuning

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Demam 

Gejala hepatitis B biasanya muncul sekitar 1-4 bulan setelah terinfeksi, meskipun dalam beberapa kasus gejala hepatitis B mulai dapat terlihat saat dua minggu pascainfeksi. Sebagian pasien, khususnya anak kecil, mungkin tidak mengalami gejala hepatitis B. 

Hepatitis C

Infeksi hepatitis C mengakibatkan berkembangnya penyakit hati yang bersifat kronis di seluruh dunia. Virus hepatitis C tidak dapat hilang pada sebagian besar penderita, sehingga virus hepatitis C terus menyebabkan kerusakan pada hati selama bertahun-tahun. Mirip dengan hepatitis B, hepatitis C dapat menyebabkan hepatitis kronis, sirosis, gagal hati, dan kanker hati. 

Menurut Institut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases Trusted Source (NIDDK), diperkirakan 75 hingga 85 persen orang dengan hepatitis C akut juga akan mengembangkan hepatitis C kronis. Namun, 50 persen orang dengan hepatitis C tidak tahu bahwa mereka mengidapnya. 

Dikutip dari primayahospital, penularan virus hepatitis C umumnya lewat penggunaan jarum suntik secara tidak aman, terutama di kalangan pengguna narkoba. Penularan juga bisa terjadi lewat prosedur tato dan tindik yang tidak steril, hubungan seksual, dan berbagi barang pribadi yang rentan terkontaminasi darah seperti pisau cukur dan gunting.  

Umumnya, gejala awal hepatitis C, termasuk:

- Suhu tinggi

- Kelelahan

- Kehilangan selera makan

- Sakit perut

- Kulit yang teriritasi

- Mual 

Namun, gejala hepatitis C biasanya infeksi tidak menunjukkan ciri-ciri apa pun selama bertahun-tahun, hingga virus merusak hati dan mulai menimbulkan gejala penyakit hati. Itulah beda mendasar hepatitis A, B, dan C.

Pilihan editor: Kilas Balik Penetapan 28 Juli Sebagai Hari Hepatitis Sedunia

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Resep Membuat Anggur Smoothies untuk Jaga Kesehatan Liver

1 hari lalu

Ilustrasi buah angggur. Foto: Pixabay.com/Nickype11
Resep Membuat Anggur Smoothies untuk Jaga Kesehatan Liver

Anggur mengandung senyawa resvaratrol yang bisa cegah kerusakan sel liver dan meningkatkan antioksidan tubuh, intinya menjaga kesehatan liver.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

18 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Memahami Sindrom Gilbert yang Dialami Bintang The Bachelor Joey Graziadei

58 hari lalu

Joey Graziadei. Instagram
Memahami Sindrom Gilbert yang Dialami Bintang The Bachelor Joey Graziadei

Sindrom Gilbert adalah kondisi genetik umum yang membuat liver tak bisa memproses bilirubin dengan semestinya, seperti yang dialami Joey Graziadei.


Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

26 Januari 2024

Ilustrasi keracunan makanan. Makaremlaw.com
Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

Pakar menyebut sebanyak 42 persen penyebab keracunan makanan di Indonesia pada 2019 adalah akibat cemaran bakteri. Ini yang perlu diperhatikan.


Oyster Mentah Jadi Hidangan Mewah, Ini Plus Minus Mengonsumsi Tiram Itu

16 Januari 2024

Ilustrasi tiram (pixabay.com)
Oyster Mentah Jadi Hidangan Mewah, Ini Plus Minus Mengonsumsi Tiram Itu

Oyster merupakan salah satu jenis tiram yang menjadi makanan mewah.


Masalah Liver yang Terlihat di Kaki

1 Januari 2024

Ilustrasi kaki terkelupas. Foto : Things Health
Masalah Liver yang Terlihat di Kaki

Pakar menyebut kaki menjadi area yang terpengaruh masalah liver. Ia pun membagikan tanda kerusakan hati yang terlihat di kaki.


Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

16 Desember 2023

Ilustrasi sabu. Reuters
Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

Ketiga kalinya Ammar Zoni kembali lagi terciduk mengonsumsi narkoba jenis sabu. Ini bahaya mengonsumsinya bagi kesehatan.


Tanda-tanda Penyakit Liver pada Wajah

15 Desember 2023

Ilustrasi Liver. Shutterstock
Tanda-tanda Penyakit Liver pada Wajah

Beberapa tanda penyakit liver bisa dilihat pada wajah, seperti mata menguning, wajah bengkak dan kemerahan.


Penyakit Hati, Pembunuh Senyap yang Bisa Picu Kanker Hati

31 Oktober 2023

ilustrasi kanker hati (pixabay.com)
Penyakit Hati, Pembunuh Senyap yang Bisa Picu Kanker Hati

Penyakit hati sering tanpa gejala di awal sehingga disebut pembunuh senyap. Padahal, bila dibiarkan bisa menyebabkan kanker hati.


Kebiasan Begadang dan Risiko Kerusakan Hati

4 Oktober 2023

Ilustrasi Liver. Shutterstock
Kebiasan Begadang dan Risiko Kerusakan Hati

Sejumlah penelitian membuktikan kebiasaan begadang dapat menimbulkan risiko kerusakan hati. Salah satunya hati tidak mampu lagi menyaring racun.