Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Deretan Dampak Negatif jika Terlalu Sering Mengonsumsi Beras Merah

image-gnews
Ilustrasi beras merah. shutterstock.com
Ilustrasi beras merah. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mengonsumsi beras merah bagi sebagian orang menjadi alternatif yang baik untuk mengganti kebutuhan akan beras putih. Beras merah diklaim mengandung lebih sedikit kadar gula dibanding dengan beras putih, sehingga bagus dikonsumsi bagi seseorang yang sedang melakukan diet maupun terkena diabetes.

Meskipun begitu, ternyata mengonsumsi beras merah telalu sering juga berdampak negatif bagi kesehatan tubuh, seperti alergi pada kulit hingga tenggorokan. Dampak lain yang ditimbulkan yakni nyeri otot. Hal ini dapat menyebabkan kondisi langka dan serius pada tubuh yang disebut rhabdomyolysis, sehingga mengonsumsi beras merah sebaiknya tidak terlalu sering. 

Dilansir dari mountsinai.org, seseorang yang menderita penyakit hati dan yang berisiko terkena penyakit hati, sebaiknya tidak mengonsumsi beras merah. Beras merah dapat mempengaruhi fungsi hati. Selain itu, penderita penyakit ginjal, penyakit tirois ataupun gangguan muskuloskelet juga tidak dianjurkan mengonsumsi beras merah. Mengonsumsi nasi merah juga sebaiknya dihindari oleh mereka yang berisiko lebih tinggi terkena kanker.

Simak beberapa dampak negatif terlalu sering mengonsumsi beras merah berikut ini.

Mengandung arsenik

Beras merah mengandung senyawa beracun yang disebut dengan arsenik. Zat arsenik merupakan salah satu bahan kimia beracun yang dapat mengakibatkan kanker, penyakit jantung, hingga diabetes. Biji-bijian ini memiliki kandungan arsenik dengan konsentrasi 10 kali lebih tinggi dari jenis biji-bijian lain.

Menurut pakar kesehatan, Melissa Mitri, ada cara ampuh yang dapat mengatasi hal tersebut yakni dengan membilas beras merah dengan banyak air sebelum dimasak. Langkah itu dapat membantu mengurangi jumlah arsenik yang dikandungnya. Namun, penelitian terbaru mengatakan jika metode ini lebih efektif jika diterapkan pada beras putih daripada beras merah.

Menyebabkan alergi

Mengonsumsi beras merah terlalu sering dapat menyebabkan alergi pada kulit. Penyakit tersebut dapat muncul ditandai dengan munculnya kemerahan di sekitar area wajah dan lidah. Biasanya akan muncul pula rasa gatal di tenggorokan.

Beras merah mengandung banyak protein. Tingginya kandungan protein tersebut yang terdapat pada beras merah dapat memicu reaksi alergi yang ditandai dengan gatal, ruam dan bengkak. 

Timbul gangguan pencernaan

Beras merah mengandung lebih banyak serat dibandingkan beras putih. Hal ini tentu dapat menimbulkan masalah pencernaan bagi konsumen yang menderita sensitif terhadap serat. Konsumsi beras merah yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, kembung, dan sakit perut karena kandungan serat dan proteinnya yang tinggi.

Maka, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi beras merah terlalu sering apalagi seseorang dengan kondisi pencernaan yang sensitif dan dianjurkan untuk tetap memvariasikan jenis makanan agar tidak terjadi sembelit.

Bersifat Antinutrisi 

Beras merah meskipun telah menjadi salah satu alternatif dari mengonsumsi beras putih karena mengandung banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, ternyata mengandung senyawa yang bersfiat antinutrisi. Biji-bijin ini mengandung kadar asam fitrat yang tinggi, sehingga zat tersebut akan mengikat dan mengurangi penyerapan mineral yang dibutuhkan dalam tubuh, seperti seng, kalsium, dan zat besi.

Meningkatkan kadar gula darah

Meskipun telah dianggap sebagai salah satu alternatif bagi penderita diabetes, ternyata terlalu sering mengonsumsi beras merah juga dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Semangkuk nasi merah matang memiliki kadar karbohidrat yang sama dengan semangkuk nasi putih matang.

Sebelum mengonsumsi beras merah, konsumen sebaiknya tetap memperhatikan kebutuhan karbohidrat harian yang dibutuhkan tubuh. Hal tersebut dapat menjadi upaya untuk tetap mengontrol kadar gula dalam tubuh agar tetap mendapat manfaat dari beras merah dengan optimal.

Pilihan Editor: Mengapa Beras Merah Banyak Dikonsumsi Penderita Diabetes? 

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Sayuran Rendah Karbohidrat

3 hari lalu

Ilustrasi kubis. Tabloidbintang
6 Sayuran Rendah Karbohidrat

Sayur-sayuran rendah karbohidrat biasanya tinggi serat untuk mengatasi sembelit.


4 Macam Bau Mulut dan Masalah Kesehatan di Baliknya

4 hari lalu

ilustrasi bau mulut (pixabay.com)
4 Macam Bau Mulut dan Masalah Kesehatan di Baliknya

Pakar menyebutkan empat jenis bau mulut yang mesti diwaspadai karena terkait dengan masalah kesehatan.


Apa Saja yang Dapat Meningkatkan Risiko Serangan Jantung?

4 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Apa Saja yang Dapat Meningkatkan Risiko Serangan Jantung?

Serangan jantung dapat berakibat fatal jika tidak segera diatasi.


Mengenal Quinoa Salah Satu Makanan Sehat Bebas Gluten

9 hari lalu

Quinoa. Pixabay.com/Evita Ochel
Mengenal Quinoa Salah Satu Makanan Sehat Bebas Gluten

Quinoa dikenal dapat menjadi pengganti asupan karbohidrat. Berikut manfaat quinoa yang dapat mencegah seseorang alami kerusakan jantung. Ini alasannya


Makanan yang Meningkatkan Performa Atlet, Ingin Tiru Konsumsinya?

12 hari lalu

Ilustrasi telur rebus (Pixabay.com)
Makanan yang Meningkatkan Performa Atlet, Ingin Tiru Konsumsinya?

Seorang atlet wajib menjaga kondisi fisiknya agar tetap bugar. Berikut sejumlah makanan yang baik dikonsumsi atlet untuk meningkatkan performa.


Mengapa Atlet Disarankan Makan Pisang Sebelum Bertanding? Ini 7 Alasannya

12 hari lalu

Rafael Nadal, asal Spanyol  memakan buah pisang disela-sela pertandingan Perempat Final China Open melawan Fabio Fognini dari Italia di Beijing (4/10). REUTERS/Jason Lee
Mengapa Atlet Disarankan Makan Pisang Sebelum Bertanding? Ini 7 Alasannya

Banyak atlet yang disarankan makan pisang sebelum bertanding. Mengapa demikian? Ada kandungan apa saja dalam pisang?


Ketahui Beras Basmati, Beras Khas Asia Selatan dan Ragam Manfaatnya

12 hari lalu

Ilustrasi nasi beras basmati. Shutterstock
Ketahui Beras Basmati, Beras Khas Asia Selatan dan Ragam Manfaatnya

Beras Basmati mengandung glisemik yang rendah, sehingga membuat tingkat pencernaan melambat. Hal ini akan membantu untuk rasa kenyang lebih lama.


Di Usia Berapa Komplikasi Penyakit Degeneratif Muncul?

14 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Di Usia Berapa Komplikasi Penyakit Degeneratif Muncul?

Dokter mengingatkan orang berusia 20 tahunan yang dengan penyakit degeneratif biasanya mengalami komplikasi di usia 40 tahun apabila tak ditangani.


Waspadai Komplikasi Diabetes pada Anak, Ini yang Perlu Dilakukan

18 hari lalu

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Waspadai Komplikasi Diabetes pada Anak, Ini yang Perlu Dilakukan

Dokter mengatakan komplikasi diabetes melitus pada anak dapat dicegah dengan cara deteksi dini untuk meminimalisir komplikasi di kemudian hari.


Beda dengan Dewasa, Simak Penanganan Diabetes pada Anak

19 hari lalu

Ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Beda dengan Dewasa, Simak Penanganan Diabetes pada Anak

Orang tua perlu mengenali gejala diabetes pada anak sejak dini agar tidak terlambat penanganannya. Simak penjelasan dokter.