Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Punya 4 Penyakit Ini, Waspada Risiko Cabut Gigi

image-gnews
Ilustrasi pria periksa gigi. shutterstock.com
Ilustrasi pria periksa gigi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaCabut gigi adalah metode alternatif untuk mengatasi sakit gigi dan tidak ada jalan lain untuk mengobati gangguan pada gigi. Secara ilmiah, dilansir dari Buku Ajar Praktis Bedah Mulut pencabutan gigi adalah proses pengeluaran gigi dari alveolus ketika suatu gigi yang dicabut tersebut tidak dapat dilakukan perawatan lagi.

Pencabutan gigi bisa dikatakan sebagai bedah minor dalam bidang kedokteran gigi dengan melibatkan jaringan keras dan jaringan lunak pada rongga mulut.

Dilansir dari Tempo, setidaknya terdapat empat kondisi pasien yang perlu cabut gigi.

  1. Penyakit gusi
    Radang jaringan gusi dapat memperluas rusaknya jaringan di sekitar gigi dan jika dibiarkan terus menerus akan membuat gigi goyang.

  2. Gigi tidak beraturan
    Gigi yang tidak beraturan akan membuat rongga mulut terlihat sesak dan dicabutnya gigi akan berfungsi untuk memperluas rahang agar bisa bergeser.

  3. Infeksi
    Infeksi dapat menyebabkan gigi berlubang dan akan meluas pada lapisan gigi paling dalam sehingga akan menyebabkan saraf gigi mati.

  4. Risiko infeksi
    Kondisi penyakit tertentu membuat seseorang akan mudah terpapar infeksi. Oleh karena itu, risiko gigi berlubang yang diakibatkan infeksi diperlukan pencabutan gigi sebagai alternatif.

Di sisi lain, seluruh rencana perawatan pada tindakan pencabutan gigi perlu didasari dari pemeriksaan kondisi pasien. Beberapa kondisi pasien misalnya penyakit sistemik, umur pasien, keadaan akar gigi, dan kondisi penyakit lainnya.

Dilansir dari Webmd, setidaknya terdapat beberapa penyakit yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk mencabut gigi. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki riwayat endokarditis bakterial

  2. Mengidap penyakit hati

  3. Mengidap penyakit jantung

  4. Memiliki gangguan kekebalan tubuh

Komplikasi yang sering ditemui pasien setelah pencabutan gigi adalah perdarahan, pembengkakan, rasa sakit, dry socket, fraktur, sampai dislokasi mandibula. Dislokasi mandibula adalah gangguan sendi rahang yang menyebabkan tulang rahang bergeser atau dislokasi.  

Meskipun begitu, cabut gigi yang sesuai ketentuan dokter gigi tidak akan mendapatkan risiko kebutaan atau kematian seperti mitos yang kerap beredar. Hal ini diungkapkan oleh dokter gigi Try Utomo Insan Putra. “Gigi dan rahang dipersarafi oleh saraf trigeminal yang berbeda dengan sistem saraf mata. Jadi jelas itu pencabutan gigi bakal menyebabkan kebutaan hanyalah mitos,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Tempo.

Kendati demikian, terdapat beberapa kasus yang dapat menimbulkan kematian akibat pencabutan gigi. Itu pun terjadi akibat dari sanitasi yang buruk dan penanganan yang salah. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk mencabut gigi, perlu pemeriksaan kesehatan secara umum terlebih dahulu kepada dokter gigi.

Setelah melakukan pencabutan gigi, Dokter gigi Oktri Manessa menjelaskan beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi rasa sakit, antara lain:

  1. Dokter gigi biasanya menawarkan pasien untuk menggigit kassa steril secara bergantian setiap 15 menit

  2. Pasien sebaiknya minum air dingin agar darah membeku dan tidak boleh mengonsumsi makanan atau minuman yang panas

  3. Pasien jangan terlalu sering meludah dan kumur-kumur

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  4. Pasien tidak boleh menyentuh bekas luka pencabutan

  5. Pasien tidak diperbolehkan mengisap bekas luka

  6. Pasien hanya diperbolehkan mengunyah makanan di sisi yang berlawanan dari bekas pencabutan

  7. Berhenti merokok dan meminum alkohol

  8. Sikat gigi harus secara perlahan

  9. Mengonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan dokter agar bekas luka cabut gigi cepat sembuh dan gusi tertutup kembali.

 

Pilihan Editor: Cabut Gigi Bisa Bikin Buta, Mitos atau Fakta?

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Faktor Risiko Pemicu Penyakit Jantung, Apa yang Bisa Diubah dan Tidak?

3 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
3 Faktor Risiko Pemicu Penyakit Jantung, Apa yang Bisa Diubah dan Tidak?

Ada beberapa faktor risiko penyakit jantung yang tidak bisa diubah, selain yang bisa diubah. Berikut penjelasan dokter agar kita bisa mencegahnya.


Hari Jantung Sedunia, Kemenkes Ingatkan Kematian Tinggi Akibat Penyakit Kardiovaskular

3 hari lalu

Tangkapan layar media briefing tentang Hari Jantung Sedunia oleh Kemenkes, Senin, 25 September 2023. TEMPO/Yayuk
Hari Jantung Sedunia, Kemenkes Ingatkan Kematian Tinggi Akibat Penyakit Kardiovaskular

Menyambut Hari Jantung Sedunia, masyarakat diingatkan ancaman penyakit kardiovaskular, penyakit penyumbang angka tertinggi kematian.


Mengenal Probiotik dan Manfaatnya untuk Tubuh

5 hari lalu

Ilustrasi perempuan mengonsumsi yogurt. Foto: Freepik.com/pressfoto
Mengenal Probiotik dan Manfaatnya untuk Tubuh

Probiotik adalah mikroorganisme hidup dalam makanan atau suplemen yang bertujuan untuk menjaga atau meningkatkan bakteri baik dalam tubuh.


7 Manfaat Sarang Walet untuk Kesehatan dan Kecantikan

8 hari lalu

Sarang walet memiliki banyak manfaat, untuk kesehatan, kebugaran, hingga kecantikan. Berikut ini informasinya. Foto: Pxfuel
7 Manfaat Sarang Walet untuk Kesehatan dan Kecantikan

Sarang walet memiliki banyak manfaat, untuk kesehatan, kebugaran, hingga kecantikan. Tak heran, jika harganya sangat mahal. Berikut ini informasinya.


Mengenal Quinoa Salah Satu Makanan Sehat Bebas Gluten

9 hari lalu

Quinoa. Pixabay.com/Evita Ochel
Mengenal Quinoa Salah Satu Makanan Sehat Bebas Gluten

Quinoa dikenal dapat menjadi pengganti asupan karbohidrat. Berikut manfaat quinoa yang dapat mencegah seseorang alami kerusakan jantung. Ini alasannya


Keringat Keluar Deras, Haruskah Khawatir?

9 hari lalu

Ilustrasi keringat berlebih. shutterstock.com
Keringat Keluar Deras, Haruskah Khawatir?

Pada sebagian orang, produksi keringat lebih banyak dibanding yang lain, kapan harus khawatir? Simak penjelasannya.


5 Langkah Menangkal Obesitas Pemicu Penyakit Jantung

16 hari lalu

Ilustrasi wanita paruh baya olahraga. Freepik.com/Stockking
5 Langkah Menangkal Obesitas Pemicu Penyakit Jantung

Selama lebih dari 20 tahun kematian akibat penyakit jantung terkait obesitas naik tiga kali lipat. Pakar membagi lima langkah mencegahnya.


Posisi yang Dianjurkan saat Mengukur Tekanan Darah agar Hasilnya Akurat

16 hari lalu

Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Posisi yang Dianjurkan saat Mengukur Tekanan Darah agar Hasilnya Akurat

Penelitian menyebut posisi berbaring saat mengukur tekanan darah ternyata bisa memberikan hasil yang lebih akurat. Apa dampaknya?


Pakar Ungkap Naiknya Kasus Kematian Akibat Penyakit Jantung Terkait Obesitas

18 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Bruno Vincent/Getty Images
Pakar Ungkap Naiknya Kasus Kematian Akibat Penyakit Jantung Terkait Obesitas

Sebuah penelitian baru menyebutkan kaitan obesitas dan kematian akibat penyakit jantung. Simak penjelasannya.


Dokter Sebut Kaitan Polusi Udara dan Gagal Jantung

20 hari lalu

Ilustrasi gagal jantung. shutterstock.com
Dokter Sebut Kaitan Polusi Udara dan Gagal Jantung

Gagal jantung bisa terjadi bila menghirup polutan mikroskopis di udara, yakni PM 2.5 indikator polusi udara. Berikut penjelasan pakar.