Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Psikolog Ungkap Beda Depresi Pascamelahirkan dan Sindrom Baby Blues

Reporter

image-gnews
Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu hamil rentan mengalami depresi setelah melahirkan karena perempuan memiliki risiko tiga kali lebih besar mengalami depresi dari laki-laki. Psikolog klinis dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Nuran Abdat, menjelaskan kondisi depresi sindrom baby blues dan depresi postpartum pada ibu pascamelahirkan merupakan masalah mental yang berbeda. 

"Perempuan itu memiliki risiko tiga kali lebih besar mengalami depresi dibanding laki-laki," ujar anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) itu.

Dia menambahkan depresi pada wanita dapat terjadi pada usia reproduktif 12-51 tahun. Sindrom baby blues adalah gangguan emosi yang umumnya muncul pada dua sampai tiga hari pascamelahirkan namun ada juga yang mengalami gejala ini hingga dua minggu kemudian. Gejala yang muncul antara lain perubahan emosi secara signifikan, sedih, mudah lupa, mudah tersinggung dan stres, kerap menangis, kualitas tidur berkurang, dan khawatir tidak bisa merawat bayi dengan baik.

Psikolog di RS Ummi Bogor itu menyebut sekitar 80 persen ibu hamil dan melahirkan mengalami sindrom baby blues sehingga kondisi tersebut umum terjadi. Namun, sindrom baby blues dapat memicu kondisi depresi yang lebih berat, yaitu depresi postpartum.

"Sekitar 80 persen wanita hamil dan melahirkan itu ternyata justru menghadapi kondisi baby blues yang lebih banyak. Akan tetapi, baby blues ini ternyata cikal bakal atau kemungkinan-kemungkinan orang menghadapi postpartum depression," paparnya.

Beda gejala
Berbeda dengan sindrom baby blues yang muncul selama dua minggu, depresi pascamelahirkan terjadi pada dua minggu sampai satu bulan setelah melahirkan dengan gejala yang berlangsung lebih lama hingga satu tahun. Dari faktor penyebab, sindrom baby blues disebabkan perubahan fisiologis setelah melahirkan dan intensitasnya dipengaruhi faktor psikologis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, depresi pascamelahirkan lebih banyak dipengaruhi faktor psikososial seperti stres berlebih yang dikombinasikan perubahan hormon dan berbagai kesulitan yang dialami dalam kehidupan. Dampak psikologis akibat depresi pascamelahirkan juga lebih berat, di antaranya perasaan sedih dan putus asa berlebihan, cenderung merasa tidak berguna, dan tidak mampu menjadi ibu yang baik.

Penderita depresi pascamelahirkan juga mengalami kesulitan membangun ikatan dengan bayi, cemas berlebihan, pola makan tidak berkualitas, tidak memiliki ketertarikan untuk beraktivitas, hingga keinginan untuk bunuh diri atau membunuh bayinya. Karena itu, kondisi depresi pascamelahirkan lebih berbahaya karena tidak hanya memberikan dampak buruk pada ibu tetapi juga terhadap bayi, keluarga, dan orang-orang terdekat lainnya.

"Gejala-gejala ini tentunya dapat mengancam bukan hanya ibu, ternyata akan berdampak terhadap hubungan ibu sendiri dengan suami, anak, ibu mertua, teman-teman, dan siapapun," tegas Nuran.

Pilihan Editor: Siapa Bilang Baby Blues Hanya Dirasakan Perempuan Usai Melahirkan?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

3 hari lalu

Ilustrasi laki-laki dan wanita berlari bersama. shutterstock.com
Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.


Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

5 hari lalu

Ilustrasi melahirkan. Shutterstock
Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

8 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

8 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

15 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

17 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

21 hari lalu

Sebuah potret Kim Jong-hyun, yang lebih dikenal dengan nama panggung Jonghyun SHINee, terlihat di sebuah rumah sakit di Seoul, Korea Selatan,  19 Desember 2017. Penyanyi utama dari boy band ini mati diduga bunuh diri. AP
Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.


Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

21 hari lalu

Kim Jonghyun, personel grup SHINee ditemukan tewas tak bernyawa di apartemennya di kawasan Cheongdamdong. Jonghyun memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menghirup gas kriket batubara. Instagram/@kjonghyun.018
Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

Salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Desember 2017 karena menghirup karbonmonoksida


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

22 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

23 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa memegang poster memprotes eutanasia di depan gedung parlemen di Lisbon, Portugal, 29 Mei 2018.[REUTERS/Rafael Marchante]
Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.