Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Oli Bekas Tak Boleh jadi Pelumas Panjat Pinang: Bisa Sebabkan Kanker

image-gnews
Ekspresi seorang pria saat mengikuti lomba panjat pinang untuk memperingati HUT RI ke-75 di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin 17 Agustus 2020.  TEMPO/Nurdiansah
Ekspresi seorang pria saat mengikuti lomba panjat pinang untuk memperingati HUT RI ke-75 di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin 17 Agustus 2020. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Panjat pinang adalah lomba yang sering dimainkan saat agustusan. Lomba memanjat pohon yang diberi pelicin ini sangat diminati karena dinilai seru dan meriah. Namun tak jarang panitia melumuri pinang menggunakan bahan berbahaya misalnya oli bekas.  

Dilansir dari arahenviromental.com, oli bekas sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Jika tidak sengaja masuk ke dalam tubuh, zat tersebut bisa menyebabkan kerusakan ginjal, kerusakan saraf bahkan memicu kanker. Sebab, saat oli bekerja dalam mesin kendaraan, cairan itu bercampur dengan berbagai zat kimia lainnya termasuk BBM dan berbagai serpihan.  

Dilansir dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3), oli bekas masuk dalam ketegori limbah berbahaya. Karena merupakan hasil sisa pembakaran, oli motor atau oli mobil bekas bersifat asam, deposi, dan korosif.

Alhasil untuk lomba panjat pinang yang lebih sehat, panitia sebaiknya tidak menggunakan oli bekas sebagai pelicin. Agar lebih aman, sebaiknya pinah diberikan pelumas berupa minyak ataupun lemak. Penggunaan minyak untuk pelicin pinang lebih aman untuk kulit sebab minyak tidak dibuat menggunakan bahan kimia namun menggunakan bahan nabati. Sehingga dapat mengurangi resiko berbagai dampak negatif dari penggunaan oli bekas.  

Bila penggunaan minyak dinilai terlalu mahal dan boros, Anda juga bisa menggunakan lemak hewani. Salah satu olah raga asal Eropa Selatan yang mirip dengan panjat pinang yakni Gostra menggunakan lemak sebagai pelicin tiang. Lemak juga terbukti lebih aman karena terbuat dari bahan alami dan mengurangi kemungkinan terjadinya iritasi. 

Pilihan Editor: Keseruan Gostra, Lomba Panjat Pinang Ala Malta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

17 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

20 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.


Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

20 hari lalu

Ilustrasi makanan khas Lebaran. Shutterstock
Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.


10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

30 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

Masakan dengan kuah santan selalu menjadi favorit banyak orang. Begini menyimpan makanan bersantan agar awet.


Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

38 hari lalu

Pekerja mencetak kue di pabrik kue kering J & C Cookies di Bandung, Jawa Barat, 30 Maret 2023. Pabrik kue kering ternama ini memproduksi 500 lusin kue kering per hari untuk memenuhi pemesanan kue selama Ramadan dan lebaran dari berbagai daerah. TEMPO/Prima Mulia
Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

Kue kering seperti nastar yang sering disajikan saat lebaran sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak karena mengundang dampak negatif bagi tubuh.


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

40 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

47 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Shell Bangun Pabrik Manufaktur Gemuk di Indonesia

55 hari lalu

SPBU Shell. Dok.Shell Indonesia
Shell Bangun Pabrik Manufaktur Gemuk di Indonesia

Perusahaan minyak dan pelumas multinasional Shell sedang membangun pabrik manufaktur gemuk (grease) pertamanya di Indonesia.


Total Energies Kenalkan Produk Pelumas ELF di IIMS 2024

24 Februari 2024

PT Total Energies Marketing Indonesia tampil di IIMS 2024. (Foto: Tempo/Dimas Prassetyo)
Total Energies Kenalkan Produk Pelumas ELF di IIMS 2024

PT Total Energies Marketing Indonesia meluncurkan produk pelumas ELF dalam pameran IIMS 2024. Simak informasi lengkapnya di artikel ini:


Fuchs Luncurkan 2 Produk Oli Terbaru Berbasis XP Technology

23 Februari 2024

PT Fuchs Lubricants Indonesia meluncurkan 2 produk oli motor terbaru yaitu Teknologi Fully Syntetic Berbasis Ester dan Semi Synthetic Berbasis Ester. (Foto: Tempo/Dimas Prassetyo)
Fuchs Luncurkan 2 Produk Oli Terbaru Berbasis XP Technology

Fuchs Lubricants Indonesia, meluncurkan dua produk pelumas terbarunya yakni Teknologi Fully Syntetic Berbasis Ester dan Semi Synthetic Berbasis Ester.