TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian menunjukkan ada teknik sederhana untuk mengurangi kebiasaan berulang yang berfokus pada tubuh atau BFRB, seperti menggigit kuku, mencubit kulit, dan menarik rambut sendiri. Meski sering diabaikan, kebiasaan tersebut dapat menyebabkan konsekuensi yang cukup serius.
Menurut health.com, kebiasaan tersebut dapat dikurangi dengan cara membuat gerakan melingkar yang lembut pada bagian tubuh (teknik circling) tertentu sepanjang hari. Ada sejumlah kasus insiden yang mengancam jiwa saat pemeriksaan ditemukan adanya gumpalan rambut di saluran cerna pada pasien yang suka menarik rambut.
“Ada sejumlah insiden yang mengancam jiwa saat pemeriksaan setelah pasien mencubit kulit dan adanya gumpalan rambut di saluran pencernaan mereka,” kata peneliti di departemen psikiatri dan psikoterapi Pusat Medis Universitas Hamburg-Eppendorf di Jerman sekaligus peneliti teknik circling pada penderita BFRB, Steffen Moritz.
Menurutnya, kasus seperti di atas cukup jarang terjadi. Namun, BFRB atau kebiasaan tersebut bukan masalah kecil secara keseluruhan dan dapat menyebabkan depresi serta kualitas hidup yang rendah. Standar klinis yang dapat dilakukan untuk mengobati BFRB adalah terapi perilaku kognitif (CBT) yang bertujuan membantu pasien mengidentifikasi keadaan dan pola pikir yang dapat memicu BFRB.
Namun, banyak orang tidak mencari tahu pengobatannya dan tidak dapat mengaksesnya karena kurang biaya atau waktu tunggu janji temu yang lama. Para ahli juga mengatakan strategi yang diteliti dalam studi baru dalam teknik penggantian kebiasaan repetitif tersebut bisa sangat membantu orang-orang dengan BFRB yang belum memiliki kesempatan untuk menerima perawatan kesehatan mental.
Selain CBT, tidak banyak pilihan untuk mengatasi kebiasaan berulang tersebut. Antidepresan seperti inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) dapat membantu beberapa pasien tetapi peneliti belum menemukan obat yang secara konsisten menghasilkan hasil yang efektif dalam penelitian mengenai BFRB. Meski demikian, masalah lain adalah kurangnya akses ke pelayanan kesehatan mental atau rasa malu penderita karena mengalami gangguan tersebut.
Teknik circling
Berbagai hambatan di atas menjadikan pengobatan alternatif sebagai solusi yang menarik menurut para ahli. Moritz mengatakan mainan yang dapat mengatasi gelisah sering direkomendasikan untuk penderita BFRB untuk menggantikan kebiasaan lama.
Moritz bersama timnya pun mempelajari teknik penggantian kebiasaan yang berbeda untuk mengatasinya. Dalam penelitian selama enam minggu tersebut para peneliti merekrut 268 orang dari media sosial yang memiliki BFRB. Tim peneliti pun memberi tahu setengah dari penderita BFRB tersebut mereka berada dalam daftar tunggu untuk perawatan sehingga peneliti menginstruksikan mereka untuk melakukan teknik circling setidaknya dua kali sehari dan kapan pun mereka merasakan dorongan untuk mencubit kulit, menarik rambut, atau menggigit kuku.
Para peserta penelitian tersebut diberikan panduan dan video yang mendemonstrasikan berbagai teknik, termasuk menyilangkan lengan dan membuat lingkaran di lengan bawah atau menggunakan jari telunjuk untuk melingkari ujung ibu jari. Hal terpenting adalah instruksi tersebut mengarahkan peserta untuk tidak menekan atau menyentuh kuku ke kulit mereka sendiri.
Hasilnya, hampir 53 persen peserta yang diperkenalkan dengan teknik circling tersebut melaporkan perkembangan yang baik setelah enam minggu melakukannya. Para peneliti pun percaya pengobatan dengan teknik circling bekerja efektif untuk beberapa peserta. Teknik ini dapat membantu siapa saja yang berjuang dengan BFRB tetapi sedang tidak menjalani perawatan kesehatan mental.
Perlu diingat untuk mengurangi kebiasaan BFRB dengan teknik circling memang butuh kesabaran karena perlu waktu untuk menghentikannya. Jika teknik circling secara otodidak masih belum berhasil mengurangi atau menyembuhkan BFRB, segera periksakan diri ke ahli untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.
Pilihan Editor: Muncul Kebiasaan Menggigit Kuku, Bagaimana Kiat Mencegahnya?