Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas Timbunan Koloni Bakteri: Sprei dan Sarung Bantal Harus Dicuci Rutin

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi bantal. elizabethjayne.co.uk
Ilustrasi bantal. elizabethjayne.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sprei dan sarung bantal sebaiknya dicuci secara teratur untuk menjaga kebersihan, kesehatan, dan kenyamanan tempat tidur. Idealnya, sprei dan sarung bantal dicuci setidaknya setiap dua pekan sekali. Jika tidak, dapat menyebabkan beragam masalah pada tubuh.

Mengutip dari laman Channel News Asia, McKenzie Hyde, seorang pelatih ilmu tidur melakukan sebuah penelitian pada perusahaan kasur dan tempat tidur. Hyde mengambil sampel bakteri yang diambil dari sprei dalam waktu satu hingga empat minggu. 

Hasil penelitian ini kemudian ditabulasikan dalam unit pembentuk koloni mikroba atau Colony Forming Units (CFU) per inci persegi. Berikut hasil dari penelitian tersebut:

1. Sarung bantal

- Sarung bantal yang tidak dicuci selama 1 pekan menghasilkan CFU sebanyak 3 juta. Jumlah ini sekitar 17.000 kali lebih banyak  daripada bakteri di dudukan toilet.
- Sarung bantal yang tidak dicuci selama 2 pekan menghasilkan CFU sebanyak 5,98 juta. Jumlah ini 332 kali lebih banyak daripada bakteri di  keran. 
- Sarung bantal yang tidak dicuci selama 3 pekan menghasilkan CFU sebanyak 8,51 juta. Jumlah ini sekitar 400 kali lebih banyak daripada bakteri di wastafel dapur.
- Sarung bantal yang tidak dicuci selama 4 pekan menghasilkan CFU sebanyak 11,96 juta. Jumlah ini hampir 40 kali lebih banyak daripada bakteri di mangkuk hewan peliharaan.

2. Sprei

- Sprei yang tidak dicuci selama 1 pekan menghasilkan CPU sebanyak 5 juta. Jumlah ini 25.000 kali lebih banyak daripada bakteri di gagang pintu kamar mandi.
- Sprei yang tidak dicuci selama 2 minggu menghasilkan CPU sebanyak 5,73 juta. Jumlah ini 300 kali lebih banyak daripada bakteri di mainan hewan peliharaan.
- Sprei yang tidak dicuci selama 3 pekan menghasilkan CPU sebanyak 9,24 juta. Jumlah ini 280 kali lebih banyak daripada bakteri di reservoir kopi.
- Sprei yang tidak dicuci selama 4 pekan menghasilkan CPU sebanyak 11,32 juta. Jumlah ini 5,4 kali lebih banyak daripada bakteri di tempar sikat gigi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada dasarnya, bakteri dikelompokkan menjadi empat bentuk yaitu S pherical (cocci), batang (basil), spiral (spirilla) dan koma (vibrios) atau pembuka botol (spirochaetes). Menurut Hyde, bakteri yang paling sering ditemukan di tempat tidur adalah bakteri batang, yang biasanya dapat menyebabkan pneumonia, jenis infeksi lain, dan resistensi antibiotik.

Ilustrasi kutu.[www.nidirect.gov.uk]

Selain itu, dilansir dari laman Web MD, saat tidur, seseorang menumpahkan 500 juta sel kulit mati dalam sehari. Sel kulit mati ini memancing tungau dan debu muncul ke permukaan. Makhluk dan kotorannya ini dapat memicu alergi, asma, dan menyebabkan eksim pada tubuh. 

Sarung bantal dan sprei yang tidak dicuci juga menyebabkan munculnya kutu. Kutu merupakan hewan kecil yang menyukai tempat hangat, salah satunya adalah tempat tidur. Hewan kecil ini dapat menghisap darah dan meninggalkan bekas yang gatal pada kulit. 

Pilihan editor: 5 Kiat Sederhana Mengurangi Sakit Leher

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cina Umumkan Temukan Virus Baru akibat Gigitan Kutu, Menyerang Otak!

10 hari lalu

Pasien berbaring di tempat tidur di samping loket tertutup di bagian gawat darurat Rumah Sakit Zhongshan, di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Shanghai, Cina, 3 Januari 2023. Karena kondisi yang penuh, beberapa tempat tidur pasien terpaksa ditempatkan di lorong RS. REUTERS/Staff
Cina Umumkan Temukan Virus Baru akibat Gigitan Kutu, Menyerang Otak!

Cina mengumumkan telah menemukan virus baru yang resisten terhadap antibiotik dan dapat menyerang otak.


Begini Cara Peneliti BRIN Manfaatkan Data Omiks Mikroba, Bisa Bantu Sektor Kesehatan Hingga Pertanian

21 hari lalu

Ilustrasi resistensi antimikroba. Shutterstock
Begini Cara Peneliti BRIN Manfaatkan Data Omiks Mikroba, Bisa Bantu Sektor Kesehatan Hingga Pertanian

Peneliti Pusat Riset Rekayasa Genetika BRIN mempelajari microbial omics atau omiks pada mikroba untuk sejumlah tujuan.


Lomba Unik dan Seru yang Bisa Dicoba untuk Meramaikan 17 Agustus

31 hari lalu

Anak-anak berlomba balap karung saat mengikuti lomba 17 Agustus di Perwira, Bekasi, Minggu 18 Agustus 2024. Lomba yang digelar untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, sekaligus upaya dalam meningkatkan kekompakan antar sesama masyarakat. TEMPO/Fajar Januarta
Lomba Unik dan Seru yang Bisa Dicoba untuk Meramaikan 17 Agustus

Ada banyak ide lomba unik dan seru yang bisa dilakukan untuk meramaikan lomba Agustusan. Berikut lima di antaranya.


Ada Kutu di Rambut Penumpang Pesawat Mendarat Darurat

47 hari lalu

Jet maskapai penerbangan American Airlines di gerbang bandara Nasional Reagan Washington di Washington, AS, 29 April 2020. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Ada Kutu di Rambut Penumpang Pesawat Mendarat Darurat

Penumpang American Airlnes menceritakan penyebab pesawat mendarat darurat karena ada kutu


Cerita Peneliti BRIN ke Dasar Laut Selat Malaka Menumpang OceanXplorer

12 Juli 2024

Ilustrasi - Kapal riset OceanXplorer menurunkan kapal selam untuk meneliti perairan. (ANTARA/HO-OceanX)
Cerita Peneliti BRIN ke Dasar Laut Selat Malaka Menumpang OceanXplorer

Peneliti mikroba dari BRIN ini menanti 12 tahun untuk bergabung dalam ekspedisi kapal riset Amerika OceanXplorer di Indonesia.


Makanan Manis Bisa Bikin Bau Mulut

12 Juni 2024

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
Makanan Manis Bisa Bikin Bau Mulut

Mengonsumsi makanan tertentu dapat berperan besar menyebabkan bau mulut. Hal ini juga dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma mulut.


6 Mitos dan Fakta Tetap Nyaman Selama Penerbangan Jarak Jauh

7 Maret 2024

Ilustrasi wanita bepergian dengan pesawat terbang. Freepik.com/Jcomp
6 Mitos dan Fakta Tetap Nyaman Selama Penerbangan Jarak Jauh

Ada beberapa mitos dan fakta tentang tips menjaga kenyamanan dan kesehatan selama penerbangan jarak jauh


Penyebab Kutu Rambut Mudah Menyebar pada Anak-anak

26 Februari 2024

Kutu Rambut
Penyebab Kutu Rambut Mudah Menyebar pada Anak-anak

Masalah kutu rambut tampaknya banyak menyerang anak-anak. Padahal, orang dewasa juga bisa mengalaminya. Lalu kenapa lebih mudah menyebar pada anak?


5 Kunci Keamanan Pangan Menurut Pakar Penyakit Metabolik

25 Januari 2024

ilustrasi bahan makanan di dapur (pixabay.com).jpg
5 Kunci Keamanan Pangan Menurut Pakar Penyakit Metabolik

Dokter menyebut lima kunci utama untuk menjaga keamanan pangan. Apa saja?


Bangun Tidur dengan Tanda Bantal di Wajah, Pakar Ungkap Masalahnya

16 Januari 2024

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto
Bangun Tidur dengan Tanda Bantal di Wajah, Pakar Ungkap Masalahnya

Banyak orang bangun tidur dengan garis-garis di wajah bekas tanda bantal. Apakah tanda bantal ini masalah serius? Berikut penjelasan dermatolog.