TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak Ramdhani Yassien mengimbau orang tua mengenali ciri-ciri diare pada anak dengan memperhatikan intensitas buang air serta kotoran yang dikeluarkan saat buang air besar (BAB).
"Jika BAB lebih dari tiga kali dalam kurun waktu 24 jam dengan kotoran yang lebih cair dan berlangsung kurang dari satu minggu itu sudah termasuk diare akut," katanya dalam diskusi terkait imunisasi rotavirus, Selasa, 23 Agustus 2023.
Selain itu, orang tua juga perlu mengenali gejala-gejala diare lain seperti dehidrasi. Jika tidak mendapatkan obat yang cocok untuk anak maka orang tua perlu memastikan cairan yang dikeluarkan anak mendapatkan pengganti agar tubuh tidak kekurangan air. Ia mengatakan diare dengan gejala yang lebih berat umumnya terjadi pada anak yang belum mendapatkan imunisasi rotavirus.
"Pada anak yang belum mendapatkan imunisasi rotavirus, biasanya terjadi dehidrasi yang lebih berat, bahkan hingga syok," kata dokter di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta itu.
Imunisasi rotavirus
Kejadian tersebut akibat pembuluh darah kehilangan banyak cairan sehingga perlu perawatan secara intensif di instalasi gawat darurat (ICU). Untuk meminimalisasi hal tersebut, ia meminta orang tua melakukan imunisasi rotavirus terhadap anak. Imunisasi itu dapat membantu meminimalisir diare yang disebabkan rotavirus pada balita dan anak-anak.
Baca juga:
"Setidaknya imunisasi rotavirus dapat meminimalisir gejala yang terjadi seandainya anak diare," kata Yassien.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Muhammad Syahril, mengatakan pelayanan imunisasi rotavirus dapat diperoleh di posyandu serta fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang melayani imunisasi rutin, seperti puskesmas, rumah sakit pemerintah dan swasta, klinik, praktik dokter dan bidan, serta pos pelayanan imunisasi lain.
"Sasaran pemberian imunisasi rotavirus dimulai paling cepat pada anak usia 2 bulan atau bayi yang dilahirkan 16 Mei 2023," kata Syahril.
Dia mengatakan imunisasi rotavirus diberikan secara oral sebanyak 0,5 ml atau setara lima tetes per dosis, sebanyak tiga dosis dengan interval empat pekan antardosis. Program dimulai sejak 15 Agustus 2023 dan merupakan agenda lanjutan dari program serupa pada 2022 di 21 kabupaten/kota di 18 provinsi dengan sasaran 196.876 bayi.
Pilihan Editor: Imbauan IDAI untuk Bayi yang Ikut Imunisasi Rotavirus agar Tak Muntah