Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Konsumsi Makanan Berserat untuk Tubuh

image-gnews
Kacang panjang. Pixabay.com/Kkristie
Kacang panjang. Pixabay.com/Kkristie
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak penelitian menunjukkan bahwa pola makan dengan makanan berserat menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Itu meliputi meningkatkan kesehatan usus, memperpanjang umur, dan menurunkan risiko penyakit kronis.

Namun, beberapa kali hasil survei berskala nasional di Amerika Serikat menemukan bahwa jumlah orang yang mengonsumsi serat dengan cukup tergolong sedikit dibandingkan orang yang mengonsumsi cukup serat.

Antara 2015 dan 2018, sebuah penelitian menunjukkan, hanya 4 persen pria dan 12 persen wanita memenuhi jumlah rekomendasi serat, yakni setidaknya 21g hingga 38 g per hari, tergantung pada usia dan jenis kelamin.

Kekurangan serat sebagian besar disebabkan oleh pengolahan makanan modern, demikian kata Stephen O'Keefe, ahli gastroenterologi dan profesor kedokteran di Universitas Pittsburgh seperti dikutip dari Channel News Asia awal pekan ini. Hal itu membuat manfaat dari serat tidak didapat tubuh secara optimal. 

Manfaat serat bagi tubuh

Joanne Slavin, profesor ilmu pangan dan nutrisi di Universitas Minnesota menjelaskan bahwa serat termasuk dalam kelompok besar karbohidrat yang tidak dapat dipecah oleh sistem pencernaan. Tidak seperti gula dan pati yang dicerna dan diserap di usus kecil, serat bergerak melalui usus dan mempengaruhi tubuh secara berbeda tergantung pada jenis seratnya, katanya.

Beberapa jenis serat, misalnya, membentuk zat seperti gel yang memperlambat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan dan dapat mengurangi lonjakan gula darah dan menurunkan kolesterol, kata Kevin Whelan, profesor dietetika di King's College London. Jenis serat lain dapat memberi makan mikroba usus, katanya, berkontribusi terhadap mikrobioma usus yang sehat

Dalam satu ulasan terhadap 185 penelitian yang diterbitkan pada 2019, para peneliti membandingkan orang yang mengikuti diet tinggi serat dengan mereka yang tidak. Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengikuti diet tinggi serat 16 persen lebih kecil kemungkinannya terkena diabetes tipe 2 atau kanker kolorektal. Mereka juga 31 persen lebih kecil kemungkinannya meninggal karena penyakit jantung koroner.

Mengonsumsi 25 g hingga 29 g serat per hari cukup untuk mendapatkan sebagian besar manfaat tersebut, demikian kesimpulan penelitian itu. Dalam uji klinis, diet tinggi serat juga menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan berat badan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pola makan kaya serat cenderung tinggi vitamin, mineral, dan senyawa nabati yang menyehatkan, yang mungkin menjelaskan mengapa suplemen serat tidak memberikan banyak manfaat seperti pola makan tinggi serat, kata Emily Haller, ahli gizi diet terdaftar di Michigan Medicine.

Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa pola makan tinggi serat, makanan nabati dapat mendukung mikrobioma usus yang sehat, kata O'Keefe. Ini berkaitan dengan pengelolaan nafsu makan, pengurangan peradangan, dan efek anti-kanker. 

Bagaimana cara meningkatkan asupan serat?

Pertama, ambil pendekatan “low and slow”, kata Haller. Misalnya, jika Anda biasanya mengonsumsi sekitar 15 gram serat setiap hari, coba tingkatkan menjadi 20 gram dan beri waktu pada tubuh sekitar satu minggu untuk menyesuaikan diri sebelum menambahkan lebih banyak serat.

Minum banyak air dapat membantu memudahkan transisi. Terlalu banyak mengonsumsi serat dalam satu waktu sekaligus bisa menyebabkan kembung dan gas. Ini dapat meninggalkan kesan keliru bahwa tubuh tidak bisa mentolerir banyak serat, katanya.

Anda dapat menemukan serat dalam makanan nabati utuh atau yang diproses secara minimal seperti kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Mengonsumsi beragam makanan berserat ini akan memberi Anda manfaat dari jenis serat yang berbeda, kata Whelan.

Pilihan editor: Pilihan Zat Makanan yang Baik untuk Tingkatkan Imunitas

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Resep Capcay Seafood ala Chef Jordhi yang Sehat dan Praktis

12 hari lalu

Ilustrasi hidangan capcay seafood kreasi Chef Jordhi Aldyan. (ANTARA/Farika Khotimah)
Resep Capcay Seafood ala Chef Jordhi yang Sehat dan Praktis

Berikut bahan dan cara membuat resep Capcay Seafood ala Chef Jordhi, praktis, lezat, dan tentu saja sehat.


Utamakan Asupan Serat dari Sumber Asli, Bukan Suplemen, Ini Sumbernya

16 hari lalu

Ilustrasi biji Chia. Hotho.vn
Utamakan Asupan Serat dari Sumber Asli, Bukan Suplemen, Ini Sumbernya

Perbanyaklah konsumsi makanan tinggi serat untuk mendapat asupan serat yang cukup karena lebih baik dari mendapatkannya lewat suplemen.


Asupan Serat Harian yang Dianjurkan dan Dampaknya bila Kurang

17 hari lalu

Ilustrasi wanita makan buah dan sayur. shutterstock.com
Asupan Serat Harian yang Dianjurkan dan Dampaknya bila Kurang

Penting untuk menambah asupan serat harian yang bisa diperoleh dari sayuran dan buah-buahan. Berikut yang terjadi jika asupan serat harian tak cukup.


Kelebihan Minum Susu Kedelai Dibanding Susu Sapi, Apa Manfaat Jika DIkonsumsi Perempuan?

29 hari lalu

Susu kedelai. Pixabay.com/Big Fat Cat
Kelebihan Minum Susu Kedelai Dibanding Susu Sapi, Apa Manfaat Jika DIkonsumsi Perempuan?

susu kedelai memiliki sejumlah manfaat yang baik bagi tubuh dibanding susu sapi, terutama jika dikonsumsi perempuan. Apakah itu?


Benarkah Alpukat Dapat Membantu Turunkan Berat Badan?

35 hari lalu

Ilustrasi alpukat. Freepik.com/Jcomp
Benarkah Alpukat Dapat Membantu Turunkan Berat Badan?

Makan alpukat bisa membantu menurunkan berat badan jika dikonsumsi dengan cara yang tepat dan dalam jumlah yang wajar.


Benarkah Jagung Manis Bisa Mengganggu Diet?

35 hari lalu

Jagung gigi kuda. Shutterstock
Benarkah Jagung Manis Bisa Mengganggu Diet?

Jagung manis sering dianggap sebagai makanan yang bisa membuat gemuk dan mengganggu diet.


Alasan Kita Perlu Rutin Makan Buncis

44 hari lalu

Ilustrasi buncis (Pixabay.com)
Alasan Kita Perlu Rutin Makan Buncis

Buncis disukai banyak orang karena teksturnya yang renyah dan rasanya agak manis serta bisa diolah jadi berbagai jenis sajian, juga tinggi nutrisi.


6 Manfaat Biji Pepaya bagi Kesehatan

53 hari lalu

Ilustrasi pepaya. Foto: Unsplash.com/Happy Surani
6 Manfaat Biji Pepaya bagi Kesehatan

Tak hanya buahnya, biji pepaya juga menyimpan beragam manfaat kesehatan bagi tubuh.


Inilah Daftar Makanan yang Bisa Memperpanjang Usia Manusia

9 Juli 2024

Ilustrasi makanan gizi seimbang. shutterstock.com
Inilah Daftar Makanan yang Bisa Memperpanjang Usia Manusia

Berikut sembilan makanan yang dapat meningkatkan kesehatan dan memperpanjang umur Anda.


5 Cara Membuat Telur Jadi Menu Sarapan Luar Biasa

26 Juni 2024

Ilustrasi telur orak-arik. Freepik.com
5 Cara Membuat Telur Jadi Menu Sarapan Luar Biasa

Pakar gizi membagi lima cara terbaik untuk mengolah telur sarapan agar bikin kenyang sampai waktu makan siang, plus tambahan nutrisi yang bermanfaat.