Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jenis Olahraga yang Disarankan untuk Pasien Pengobatan Kanker

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasien yang tengah menjalani pengobatan kanker juga perlu olahraga. Jenis yang bisa dipilih di antaranya aerobik atau kardio yang bisa meningkatkan detak jantung.

"Jenis latihan ini memperkuat jantung dan paru-paru serta membantu mengurangi rasa lelah sebelum, selama, dan setelah perawatan," jelas Nicole Andrews, pakar diet, termasuk nutrisi pasien kanker,  kepada Fox News Digital.

"Jalan kaki adalah cara olahraga aerobik mudah dengam dampak rendah, meningkatkan aliran darah dan level energi secara alami. Contohnya, bila tenaga medis menyarankan jalan kaki 40-50 menit, 3-4 kali seminggu, dengan kecepatan sedang," tambahnya.

Latihan fisik lain yang dianjurkan adalah peregangan ringan dan yoga yang bisa membantu meningkatkan kelenturan dan mengurangi ketegangan otot, membuat lebih rileks dan berenergi. Latihan kekuatan juga penting untuk mencegah hilangnya massa otot, yang sering terjadi ketika pasien kanker kurang aktif selama masa pengobatan dan pemulihan. Ia juga menyarankan berenang karena bersifat low impact dan mengapung di air bisa meredakan tekanan pada sendi dan seluruh tubuh bergerak.

Tips jaga keamanan
Jika ada efek samping pengobatan kanker, sangat penting untuk memprioritaskan keamanan saat berlatih fisik, termasuk memodifikasi latihan sesuai kebutuhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mulai latihan secara bertahap, bahkan jika Anda orang yang aktif sebelum pengobatan kanker. Menambah level aktivitas secara bertahap bisa mencegah cedera dan membuat tetap termotivasi," saran Andrews.

Selain itu, pilih juga tempat latihan yang dinilai aman. "Jika imun tubuh melemah karena pengobatan, jangan ke pusat kebugaran yang ramai karena banyak kuman. Pertimbangkan berolahraga di rumah atau di luar ruangan, terutama dengan cuaca yang bersahabat," jelas Andrews.

Penting juga untuk mendengarkan sinyal tubuh. Jika merasa kurang tenaga, sesuaikan durasi dan intensitas latihan sampai merasa lebih baik. Sebelum memulai program latihan, bicarakan dulu dengan tim dokter untuk mendapatkan rekomendasi terbaik.  

Pilihan Editor: Tingkatkan Ketepatan Diagnosa Kanker dengan Tata Laksana Multidisiplin

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asian Games 2023 Pertandingkan Kabaddi, Olahraga dari Epos Mahabharata

3 jam lalu

Atlet Jepang Yumi Kaneko, Eri Kasahara dan Miho Echizenya menghalau atlet Thailand di pertandingan kabaddi putri di Gimnasium Universitas Songdo Global, Incheon, Korsel, 29 September 2014. REUTERS/Olivia Harris
Asian Games 2023 Pertandingkan Kabaddi, Olahraga dari Epos Mahabharata

Kabaddi adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games 2023 di Hangzhou, China. Berikut sejarah olahraga Kabaddi


4 Fakta Tentang Kurash, Olahraga Unik Asal Uzbekistan yang Ada dalam Asian Games 2023

3 jam lalu

Ilustrasi Olaharga Kurash. (irma.ir)
4 Fakta Tentang Kurash, Olahraga Unik Asal Uzbekistan yang Ada dalam Asian Games 2023

Olahraga kurash menjadi salah satu cabang yang ditampilkan dalam Asian Games 2023. Simak fakta mengenai kurash dalam artikel ini.


Dokter Spesialis Penyakit Diharapkan Jadi Garda Terdepan Tangani Pasien dengan Kanker

14 jam lalu

Konferensi Pers The Role of Internist in Cancer Management (ROICAM) pada Sabtu 23 September 2023 di Jakarta/Tempo- Mitra Tarigan
Dokter Spesialis Penyakit Diharapkan Jadi Garda Terdepan Tangani Pasien dengan Kanker

Dokter spesialis penyakit dalam alias internis diharapkan menjadi garda terdepan dalam penanganan kanker mulai dari deteksi dini.


Tips Jaga Kesehatan di Tengah Polusi Udara dengan Bantuan Jam Tangan

21 jam lalu

Ilustrasi wanita paruh baya olahraga. Freepik.com/Karlyukav
Tips Jaga Kesehatan di Tengah Polusi Udara dengan Bantuan Jam Tangan

Berikut tiga cara menerapkan hidup sehat di tengah kepungan polusi udara dengan bantuan gawai, terutama jam tangan pintar.


Mengenal Pound Fit, Olahraga Kebugaran yang Lagi Ngetrend

1 hari lalu

Kelas poundfit/Fithub
Mengenal Pound Fit, Olahraga Kebugaran yang Lagi Ngetrend

Pound fit merupakan gabungan latihan dari kardio dan gerakan-gerakan yang terinspirasi dari yoga dan pilates.


Tidur Setelah Berolahraga, Apa Efeknya Untuk Tubuh?

1 hari lalu

Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com
Tidur Setelah Berolahraga, Apa Efeknya Untuk Tubuh?

Setelah berolahraga terasa mengantuk atau ingin tidur tersebab respons alami tubuh terhadap aktivitas fisik


Kaitan Polusi Udara dan Kanker Menurut Pakar

2 hari lalu

Dampak polusi udara bukan hanya mengancam orang dewasa, tetapi juga sangat berbahaya bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak/Foto: Doc. Istimewa
Kaitan Polusi Udara dan Kanker Menurut Pakar

Pakar mengatakan polusi udara dapat menyebabkan kanker. Menurutnya, 90 persen penyebab kanker itu lingkungan, selain rokok, juga polusi udara.


Usia yang Dianjurkan Dokter untuk Periksa Kanker Prostat

4 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Usia yang Dianjurkan Dokter untuk Periksa Kanker Prostat

Pakar menyarankan laki-laki menjalani pemeriksaan kanker prostat saat berusia 50 tahun atau lebih dini bila memiliki riwayat keluarga serupa.


Tamarin Hotel Jakarta Gelar Aerobik Bersama BNPP

4 hari lalu

Peserta acara aerobik bersama Tamarin Hotel Jakarta dengan BNPP RI
Tamarin Hotel Jakarta Gelar Aerobik Bersama BNPP

Lebih dari 100 peserta .dari BNPP dan Tamarin Hotel Jakarta turut serta dalam sesi senam bersama


Begini Kanker Ginjal Didiagnosis dan Diobati, Pria Berisiko 2 Kali Lipat Dibandingkan Wanita

5 hari lalu

ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
Begini Kanker Ginjal Didiagnosis dan Diobati, Pria Berisiko 2 Kali Lipat Dibandingkan Wanita

Kanker ginjal paling sering terjadi pada orang berusia antara 65 dan 74 tahun. Pria diklaim berisiko dua kali lipat dibandingkan wanita.