Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teori soal OCD Menurut Ilmuwan, Kapan Perlu Bantuan Medis?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada berbagai macam masalah kesehatan mental, seperti depresi, gangguan bipolar, gangguan sindrom pascatrauma (PTSD), gangguan makan, dan tentu saja gangguan obsesif kompulsif (OCD). Banyak yang mempertanyakan soal OCD dan gejalanya, sebut Juanita Guerra, psikolog klinis praktek meditasi di New Rochelle, New York. 

Orang dengan OCD mengalami pikiran yang terganggu atau ketakutan yang tak masuk akal yang menyebabkan perilaku tertentu. Keparahan gangguan bervariasi tapi banyak penderita OCD yang mengalami gejala ketakutan pada kotoran atau kuman, harus melakukan ini dan itu, dan segala sesuatu harus diatur dengan cara spesifik. Kalau tidak sesuatu yang buruk akan terjadi pada mereka atau orang yang disayangi.

Meski penyebab OCD tidak diketahui pasti, faktor keturunan sering dianggap pemicunya, atau bisa juga karena meniru orang lain dengan kebiasaan serupa, kata Jesse Bracamonte, dokter keluarga di Mayo Clinic di Arizona. 

Perubahan fungsi otak
Teori lain menyebut OCD sebagai hasil perubahan biologis pada fungsi otak. Para ilmuwan mencurigai hal ini terkait ketidakseimbangan antara pembawa pesan kimiawi atau neurotransmitter di area tertentu otak menurut penelitian dari Universitas Cambridge dan Universitas Kolese London, walaupun penelitian masih terus berjalan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski gejala ringan atau ada kebiasaan seperti perfeksionis, OCD tetap butuh diagnosa klinis serta bantuan medis, di antaranya terapi bicara dan perilaku atau pengobatan tertentu. Guerrera mengatakan gangguan ini menjadi masalah ketika orang mulai menghabiskan banyak waktu untuk ritual tertentu. Menurutnya, bila tidak ditangani, gangguan bisa menjadi masalah yang lebih besar. 

"Ketika gejala OCD mulai dicampuri fungsi berlebihan seseorang atau kemampuan untuk bekerja dan bersosialisasi, sudah waktunya mencari bantuan profesional," ujarnya kepada USA Today.

Pilihan Editor: Bisakah OCD Disembuhkan?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Semakin Banyak Orang Alami Gangguan Bipolar, Bantu dengan Cara Ini

1 hari lalu

Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)
Semakin Banyak Orang Alami Gangguan Bipolar, Bantu dengan Cara Ini

Seperti gangguan kejiwaan lainnya, penyebab gangguan bipolar masih belum diketahui. Berikut yang bisa dilakukan untuk membantu penderita.


Pakar Sebut Selfie Sudah Jadi Gangguan Kesehatan Mental

6 hari lalu

Ilustrasi pria berfoto selfie atau berswa foto. shutterstock.com
Pakar Sebut Selfie Sudah Jadi Gangguan Kesehatan Mental

Tak sedikit pakar yang menganggap kegemaran berfoto selfie terkait masalah kesehatan mental karena rela mengambil risiko tewas demi sebuah momen.


Tips Jadi Caregiver Menurut Putri Indro Warkop

6 hari lalu

Ilustrasi perempuan terbaring di atas tempat tidur rumah sakit. (Unsplash.com/Sharon McCutcheon)
Tips Jadi Caregiver Menurut Putri Indro Warkop

Hada Kusumonegoro, putri Indro Warkop, membagi pengalaman sekaligus tips merawat anggota keluarga yang sedang sakit atau caregiver.


Ternyata, Ini Penyebab Suami Takut Istri

9 hari lalu

Ilustrasi KDRT/Canva Premium
Ternyata, Ini Penyebab Suami Takut Istri

Banyak laki-laki takut pada pasangan. Penyebabnya bisa jadi istri yang lebih dominan atau karena istri selalu galak sehingga membuat suami takut.


Bahaya Kekurangan Vitamin B12, Gangguan Kesehatan Mental hingga Kanker Perut

10 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Bahaya Kekurangan Vitamin B12, Gangguan Kesehatan Mental hingga Kanker Perut

Sebanyak 85 persen kasus kekurangan vitamin B12 mengalami gejala terkait kesehatan mental. Kanker perut adalah risiko lainnya.


7 Tips Mengatasi Kesepian untuk Jaga Kesehatan Mental

10 hari lalu

Ilustrasi wanita kesepian. shutterstock.com
7 Tips Mengatasi Kesepian untuk Jaga Kesehatan Mental

Terkadang merasa kesepian memicu berbagai hal negatif. Berikut adalah tips untuk mengatasi kesepian.


Waspada FOMO Dapat Berpengaruh Terhadap Kesehatan Mental Anda

10 hari lalu

Ilustrasi wanita stalking media sosial. Freepik.com/Kamran Aydinov
Waspada FOMO Dapat Berpengaruh Terhadap Kesehatan Mental Anda

Pernahkah Anda merasa takut tertinggal mengikuti suatu tren tertentu yang sedang marak di media sosial? Jika iya, Anda mengalami gejala FOMO.


Ketahui Istilah FOMO, YOLO, dan FOPO agar Tidak Salah Persepsi

10 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Ketahui Istilah FOMO, YOLO, dan FOPO agar Tidak Salah Persepsi

Mulai dari FOMO hingga FOPO, belakangan menjadi bahasa gaul yang terkenal di antara generasi milenial dan Gen Z. Apa pula artinya YOLO?


Jaga Kesehatan Jiwa dengan 4 Langkah Mudah Berikut

11 hari lalu

Ilustrasi perempuan dan temannya. Foto: Freepik.com/Drobotdean
Jaga Kesehatan Jiwa dengan 4 Langkah Mudah Berikut

Kesehatan jiwa dapat dijaga melalui berbagai cara sederhana. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental sehari-hari.


Hari Anak Sedunia, 7 Cara Melatih Mental Anak untuk Hadapi Tantangan

12 hari lalu

Ilustrasi anak bermain/UNIQLO
Hari Anak Sedunia, 7 Cara Melatih Mental Anak untuk Hadapi Tantangan

Menyambut Hari Anak Sedunia pada 20 November, bagaimana melatih mental anak yang kokoh di tengah tantangan dunia sekarang?