Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas, Keputihan Bisa Memicu Kanker Serviks. Jangan Abaikan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi keputihan. shutterstock.com
Ilustrasi keputihan. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kebidanan dan kandungan di RS Cipto Mangunkusumo, Tricia Dewi Anggraeni, mengatakan perempuan harus mewaspadai tanda keputihan yang menjadi cikal bakal infeksi virus penyebab kanker serviks.

“Yang diperhatikan keputihan apapun itu tidak sembuh, tetap berlanjut kalau enggak diobati. Apalagi disertai bau yang tidak sedap, anyir, gatal, perih, itu harus memeriksakan diri,” jelas Tricia, Selasa, 3 Oktober 2023.

Ia mengatakan kanker serviks tidak memiliki gejala khusus selain adanya keputihan yang disebabkan virus yang sangat berbau. Wanita sering tidak menyadari dan cenderung menyepelekan keputihan yang terjadi pada vagina sehingga rata-rata pasien datang berobat sudah dalam stadium lanjut atau terlambat.

Secara umum, ia mengatakan vagina memiliki bakteri yang menguntungkan seperti lactobacillus yang ada pada usus, yang mempertahankan asam dan pH pada vagina. Jika asam berubah karena infeksi, jamur dan bakteri akan beraksi, yang menimbulkan rasa perih dan gatal serta perbedaan bentuk cairan putih yang keluar.

“Pada kondisi asam sekitar vagina berubah maka bakteri yang tadinya diam mulai bereaksi. Kalau jamur timbul rasa gatal, kalau bakteri agak perih, bentuknya juga beda. Kalau jamur putih kental, kalau bakteri putih seperti susu basi dan dia warnanya beda, berbau, dan tidak hilang kalau tidak diobati,” paparnya.

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan dari beberapa jenis keputihan yang bisa terjadi, yang paling dikhawatirkan adalah adanya kanker leher rahim atau serviks. Ada beberapa tipe risiko kanker serviks, dari yang rendah hingga tinggi. Namun, yang paling umum terjadi adalah tipe HPV 16 dan 18. Jika didapati ada virus tersebut harus diperiksakan ke dokter dengan melakukan pemeriksaan menggunakan cocor bebek dan melihat leher rahim.

“Bagi yang sudah pernah melakukan pemeriksaan virus HPV ada 16 dan 18 harus lebih aware karena sudah terjadi perubahan pada leher rahimnya, tahyunya harus periksa ke dokter,” saran Tricia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Faktor risiko keputihan yang disebabkan infeksi human papilloma virus (HPV) ini salah satunya adalah wanita yang aktif melakukan hubungan seksual. Selain itu, wanita yang sering melahirkan juga memiliki faktor risiko mengalami kanker serviks jika didapati ada virus HPV 16 dan 18 di leher rahim.

Keputihan normal dan tidak
Tricia menjelaskan umumnya keputihan atau cairan putih yang keluar dari vagina terbilang normal jika mengikuti siklus hormonal atau fase emosional seperti akan menstruasi atau sesudahnya, sedang hamil atau kelelahan, yang ditandai dengan cairan putih cerah atau kuning terang, tidak berbau dan tidak gatal. 

Sementara keputihan yang tidak normal bisa dibedakan dari infeksi seperti penyakit yang disebabkan hubungan seksual atau bakteri dan jamur yang berkembang di sekitar vagina akibat asam atau pH yang berubah. Perubahan itu ditandai dengan rasa gatal, cairan putih kental dan berbau.

Selain itu, keputihan juga ada yang tidak berhubungan dengan infeksi, seperti lansia yang sudah menopause karena dinding vagina yang menipis, dan orang yang meminum antibiotik dalam jangka waktu lama sehingga jamur di vagina menjadi dominan.

Ia mengatakan setiap wanita bisa berisiko terkena kanker serviks. Ia pun menyarankan untuk tidak ragu memeriksakan diri setidaknya setahun sekali dan membiasakan hidup sehat serta setia pada satu pasangan. Jika ada keluhan keputihan segera berobat dan jangan menolak jika ada pemeriksaan tambahan agar tidak terjadi kesalahan diagnosis.

Pilihan Editor: 8 Cara Mengatasi Keputihan Secara Alami, Mudah dan Efektif

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

2 hari lalu

Raja Charles dan Ratu Camilla dari Inggris tiba untuk kebaktian gereja di gereja St. Mary Magdalene di perkebunan Sandringham di Inggris timur, Inggris, 18 Februari 2024. Raja mengurangi penampilan publik untuk fokus dengan perawatan kankernya. REUTERS/Chris Radburn
Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.


Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

4 hari lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker


Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

6 hari lalu

Dosen FMIPA UGM Prof. Edi Suharyadi dikukuhkan menjadi Guru Besar. Foto : UGM
Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial


Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

6 hari lalu

Bob Marley, saat tampil dalam acara Hammersmith Odeon, London, Inggris pada 1977. Keluarga penyanyi reggae asal Jamaika, Bob Marley meluncurkan produk yang mereka klaim sebagai merek ganja pertama di dunia. Anwar Hussein/Getty Images
Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

14 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

15 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

18 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

18 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

21 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

24 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.