TEMPO.CO, Jakarta - Setiap obat memiliki tanggal kedaluwarsa yang tercetak di kemasan. Menurut pakar, dalam keadaan darurat orang dapat meminum obat flu dan pilek yang sudah kadaluwarsa untuk meredakan gejala.
“Ada beberapa obat resep yang sebenarnya berbahaya dan bisa menjadi racun bagi tubuh setelah kedaluwarsa,” kata apoteker dan profesor klinis di Jusursan Farmasi Universitas Florida, Stacey Curtis, kepada Health.
Curtis mengatakan untuk obat-obatan yang dijual bebas secara umum tidak akan seefektif bila masih dalam tanggal rekomendasi penggunaan. Ada beberapa faktor seperti usia seseorang, jenis obat, cara penyimpanan, dan masa kedaluwarsa yang dapat membuat penggunaan obat itu menjadi lebih berisiko.
Ia menjelaskan setelah lewat tanggal kedaluwarsa, perusahaan obat tidak dapat menjamin obat bebas itu benar-benar efektif dan aman. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengimbau untuk tidak menggunakan obat kedaluwarsa.
Tapi, tanggal kedaluwarsa tidak selalu hitam dan putih. Untuk beberapa obat, menurut Curtis, orang mungkin dapat menggunakannya selama beberapa bulan setelah kedelauwarsa walau obat tersebut kemungkinan besar tidak akan bekerja dengan baik. Ini mungkin paling aman terkaitan tablet dan kapsul, apapun yang mengandung bubuk kering terkompresi, menurut Ashley Garling-Nañez, asisten profesor klinis di Jurusan Farmasi Universitas Texas di Austin.
Cara penyimpanan
Namun, jika meminum obat yang dijual bebas terlalu lama setelah tanggal kadaluwarsa, itu bisa berisiko. Obat-obatan yang telah kedaluwarsa selama berbulan-bulan tidak memberikan dampak apa-apa dan paling buruk dapat menimbulkan reaksi negatif. Khusus untuk obat pilek dan flu yang dijual bebas, tanggal kedaluwarsa harus diikuti sesuai petunjuk.
“Apapun yang berbentuk cair, termasuk obat tetes mata, obat tetes telinga, obat semprot hidung, dan sirup obat batuk dan pilek yang ditelan tidak akan aman, terutama karena cenderung menumbuhkan bakteri,” jelasnya.
Produk yang mengandung aspirin mungkin juga tidak aman setelah tanggal kedaluwarsa karena obat tersebut cenderung rusak. Selain itu, dalam menentukan apakah akan meminum obat flu dan pilek yang kedaluwarsa juga tergantung siapa yang membutuhkan.
Anak-anak, orang tua, dan pemilik kondisi kesehatan lain mungkin ingin menghindari semua obat-obatan yang dijual bebas yang kedaluwarsa. Tempat penyimpanan obat merupakan faktor lain yang perlu dipertimbangkan ketika menentukan apakah obat aman untuk dikonsumsi. Jika tidak disimpan dengan benar, obat tersebut mungkin menjadi tidak efektif sebelum tanggal kedaluwarsa.
“Sesuatu yang disimpan di dekat jendela atau banyak terkena sinar matahari atau jika menyimpannya di dalam mobil atau bahkan di tas yang ditinggalkan di bagasi, barang-barang tersebut akan lebih cepat kadaluwarsanya,” ucap Garling-Nañez.
Pilihan Editor: Jangan Sembarangan, Begini Cara Membuang Obat Kedaluwarsa dengan Benar