TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda merasa khawatir saat tertinggal mengikuti suatu tren tertentu yang sedang marak di media sosial? Jika iya, maka itu tandanya Anda mengalami gejala FOMO.
FOMO atau Fear of Missing Out adalah rasa takut merasa "tertinggal" karena tidak mengikuti aktivitas tertentu. Menurut World Journal of Clinical Cases, istilah "takut ketinggalan" mulai populer sekitar 2004. Sebuah perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru, seperti berita, tren, dan hal lainnya.
Rasa takut ketinggalan ini mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik.
Salah satu penyebab FOMO yaitu penggunaan media sosial. Melalui sosial media, seseorang dapat melihat postingan rutinitas para pengguna. Tak jarang hal ini dapat memicu munculnya perasaan cemas lalu membandingkan kehidupan dengan orang lain yang terlihat lebih menyenangkan atau bahagia.
Meskipun FOMO bukanlah kondisi psikologis yang dapat didiagnosis, namun fenomena ini dapat berdampak langsung pada kesehatan mental dan fisik. Dikutip dari yankes.kemkes.go.id, berikut gangguan yang membawa pengaruh negatif yang disebabkan oleh perasaan FOMO, meliputi:
1. Meningkatkan Risiko Gangguan Psikologis
Ketika seseorang mulai khawatir dan membanding-bandingkan kehidupan sosialnya dengan orang lain, maka akan lebih mudah stres dan tidak menjadi diri sendiri atau terobsesi mempertahankan image yang baik di media sosial. Jika tidak dapat memanfaatkan penggunaan media sosial yang tepat seseorang tidak hanya akan merasa FOMO, tetapi juga gangguan kesehatan mental, seperti rasa cemas dan gejala depresi.
2. Menurunkan Rasa Percaya Diri
Salah satu akibat dari selalu membandingkan diri dengan kehidupan orang lain di sosial media adalah dapat menurunkan tingkat rasa percaya diri. Akibatnya, seseorang cenderung merasa rendah diri karena kehidupan orang lain lebih sempurna dan bahagia.
3. Mengganggu Produktivitas
Orang yang FOMO memiliki kebiasaan sedikit-dikit memeriksa handphone, seakan memiliki dunia sendiri karena fokus hanya pada gadget. Seseorang yang mengalami FOMO akan selalu mengecek ponsel tepat ketika bangun tidur bahkan sebelum tidur seakan tidak mau ketinggalan berita apapun. Sementara aktivitas lain dapat terbengkalai, seperti sulit berkonsentrasi saat bekerja, belajar, dan lainnya.
4. Menimbulkan Perasaan Negatif
FOMO juga dapat memicu rasa cemas, kesepian, dan kurang percaya diri. Ketiga kondisi ini tentu dapat berdampak buruk. Apalagi bagi seseorang yang sering menyaksikan postingan foto atau video orang lain yang memicu perasaan iri hati dan lainnya.
5. Mempengaruhi Kebiasaan Tidur
Ketika Anda menjadi lebih eksis dengan acara atau aktivitas di luar sana untuk menghindari FOMO, maka hal tersebut dapat menggangu kebiasaan tidur dan makan Anda. Dengan demikian, tak menutup kemungkinan Anda juga akan menjadi merasa kewalahan, lelah, sakit kepala bahkan kurang motivasi.
Pilihan Editor: Ketahui Istilah FOMO, YOLO dan FOPO Agar Tidak Salah Persepsi