TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran jentik nyamuk berbakteri Wolbachia dilakukan di 47.251 titik di Kota Semarang, 20.513 titik di Kota Bandung, 18.761 titik di Kota Jakarta Barat, 9.751 titik di Kota Kupang, dan 4.917 titik di Kota Bontang. Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan, Ngabila Salama, menyebut sejumlah alasan upaya penanganan dengue dengan nyamuk Wolbachia baik dan perlu diterapkan di Indonesia.
"Ramah lingkungan, berbasis data dan bukti, serta sudah diteliti UGM sejak 2011 dengan bukti publikasi ilmiah internasional yang sudah ada 80-90 persen menurunkan angka kasus, perawatan rumah sakit, dan penggunaan fogging," katanya dalam akun instagram pribadinya @ngabilasalama.
Ia mengatakan alasan berikut yakni demam berdarah dengue adalah jenis penyakit tropis terabaikan dan sudah dinyatakan endemi di Indonesia. Ia menilai anggapan dengue sebagai penyakit tidak berbahaya kurang pas mengingat dengue termasuk lima besar jumlah kasus penyakit menular wabah yang perlu dicegah.
Kemudian, penanganan dengue dengan Wolbachia juga merupakan wujud komitmen Indonesia dalam merealisasikan kematian nol dunia akibat dengue pada 2030. Wolbachia juga merupakan inovasi komplementer selain sejumlah gerakan seperti 3M plus dan satu rumah satu jumantik.
"Oleh karena itu, implementasinya sangat hati-hati. Setelah berhasil di Yogyakarta, Kemenkes RI dengan persiapan matang melalui pelatihan, sosialisasi, serta timeline yang terstruktur dan terukur melakukan perluasan area ke lima kota resmi dengan SK Kemenkes," ujarnya.
Jangan percaya hoaks
Ngabila menjelaskan Wolbachia merupakan inovasi teknologi ramah lingkungan yang dilakukan tanpa rekayasa genetik atau modifikasi ekosistem. Hal ini diharapkan dapat membantu menurunkan kasus dengue dan bahkan menjadi nol kematian. Untuk itu, dia mengajak masyarakat agar berpikir positif dan menjadi cerdas agar tidak mudah dibohongi oleh hoaks soal nyamuk Wolbachia yang sempat beredar.
Bakteri Wolbachia diketahui mampu menyebabkan nyamuk Aedes aegypti tidak bisa lagi menularkan virus dengue kepada manusia. Teknologi tersebut diimplementasikan dengan metode replacement atau penggantian, di mana nyamuk jantan dan nyamuk betina ber-Wolbachia dilepaskan ke populasi alami. Tujuannya agar nyamuk betina kawin dengan nyamuk setempat dan menghasilkan anak-anak nyamuk yang mengandung Wolbachia.
Pilihan Editor: Tak Ada Beda Gigitan Nyamuk dengan Wolbachia dan yang Lain