TEMPO.CO, Jakarta - Salmonella merupakan genus bakteri patogen yang sering terkait dengan penyakit yang disebut salmonelosis.
Dikutip dari Mayo Clinic, bakteri ini ditemukan di berbagai tempat, termasuk dalam hewan, manusia, makanan mentah, serta dikeluarkan melalui tinja (feses).
Baca juga:
Dalam tubuh, bakteri ini dapat menyebabkan berbagai gejala yang berkisar dari ringan hingga parah, termasuk diare, mual, muntah, demam, dan sakit perut.
Penularan Salmonella sering terjadi melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi, seperti telur mentah, daging, produk susu yang tidak dipasteurisasi, serta sayuran atau buah yang terpapar bakteri tersebut.
Lantas, bagaimana mencegah infeksi akibat kontaminasi salmonella?
Baca juga:
Dinukil dari Cleveland Cilinic, Anda dapat mengurangi risiko salmonella dengan kebiasaan menangani makanan yang aman dan dengan mencuci tangan setelah menyentuh hewan.
Pastikan penderita diare, terutama anak-anak, mencuci tangan dengan hati-hati dan sering menggunakan sabun untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi.
Dikutip dari health.state.mn.us, Anda juga perlu memisahkan daging mentah dari makanan lainnya saat berbelanja dan menyimpan bahan makanan. Selanjutnya, cuci tangan, talenan, meja dapur, peralatan makan, dan peralatan makan setelah menangani unggas mentah. Cuci juga buah dan sayuran mentah sebelum dimakan.
Kemudian hindari menelan air danau atau kolam saat berenang. Terutama bagi penderita penyakit diare, harus menghindari berenang di kolam renang umum atau danau, mandi bersama dengan orang lain, dan menyiapkan makanan untuk orang lain.
Pilihan editor: Mengenali Seluk-beluk Bakteri Salmonella