TEMPO.CO, Jakarta - Masa liburan akhir tahun, termasuk Natal dan Tahun Baru, sering dimanfaatkan untuk kumpul keluarga. Namun tak jarang momen langka ini justru bikin stres dengan beragam alasan.
"Menurut saya, hari libur itu gabungan antara kegembiraan dan stres. Buat beberapa orang, kumpul keluarga artinya menggali memori dan hubungan yang mungkin pernah tegang," ujar Jeff Yoo, terapis keluarga di Pusat Kesehatan Mental Moment of Clarity di Orange County, California, kepada HuffPost.
Ia mengamati hal-hal yang biasanya muncul saat kumpul keluarga. Contohnya trauma masa kecil, konflik yang belum terselesaikan, dan pembicaraan yang menyinggung perasaan. Begitu pula masalah perbedaan keuangan di antara keluarga. Apapun pemicunya, Yoo membagi lima tips untuk mengurangi kecemasan saat kumpul keluarga.
Rencanakan sebelumnya
Membuat perencanaan sebelum berkumpul adalah kunci Anda akan mendapat tempat sendiri selama liburan. "Jika diundang ke lebih dari satu acara kumpul, katakan Anda masih ada acara lain dan buat setiap kunjungan singkat saja. Datanglah tepat waktu dengan sikap yang baik," saran Yoo.
Siapkan diri
Agar bisa datang tepat waktu, siapkan diri yang matang, termasuk membungkus kado, menyiapkan makanan, dan waktu perjalanan. Jika Anda tiba ketika ada anggota keluarga lain yang bertengkar, cobalah untuk membahas topik yang berbeda, jelas psikoterapis Amy Morin.
Jujur soal anggaran
Masalah keuangan sering jadi topik yang sulit. Kita harus membahas soal kesulitan finansial dengan anggota keluarga jika tradisi memberi hadiah bikin kita stres. Alternatif lain, membuat hadiah sendiri dari bahan-bahan yang tersedia sehingga tak perlu membeli.
Kurangi tekanan liburan
Kurangi memikirkan soal pengeluaran, hadiah, bahkan makan berlebihan saat liburan. "Jika tujuannya membuat kumpul keluarga yang terbaik, tulis nama-nama yang akan diberi hadiah untuk menekan pengeluaran," saran Yoo.
Rencanakan aktivitas keluarga yang menyenangkan
Terlibat dalam aktivitas keluarga yang menyenangkan bisa mengurangi stres. Yoo menyarankan merancang beberapa permainan seperti kartu dan permainan papan lainnya. "Bisa dibuat kompetisi anak-anak melawan orang dewasa. Nikmati waktu terbaik dengan yang lain," ujarnya.
Pilihan Editor: Dampak Panjang Anak yang Besar di Keluarga dengan KDRT