TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin P merupakan istilah yang digunakan untuk senyawa tumbuhan yang disebut dengan falvonoid.
Dilansir dari Healthline, sebenarnya senyawa ini bukan vitamin. Ada beberapa jenis flavonoid yang ada pada buah, sayur, kakao, dan teh. Yang kemudian diberi perlindungan dari sinar ultraviolet dan infeksi, mungkin juga menawarkan manfaat kesehatan.
Jenis senyawa dari polifenol ini terbagi atas enam subkelas. Yang ketika pertama kali diekstraksi pada jeruk dianggap sebagai jenis vitamin baru yang diberi nama vitamin P. Namun, tidak lagi digunakan karena flavonoid bukan vitamin.
Pada tanaman, senyawa ini membantu mencegah infeksi, melindungi diri dari sinar matahari dan tekanan lingkungan, serta menarik serangga penyerbukan. Ia juga bertanggungjawab pada warna buah dan sayur yang berwarna gelap.
Dilansir melalui Medicinenet berikut deretan manfaat dari vitamin P:
1. Efek antioksidan
Falavonoid ini dapat mengurangi atau menetralisir pembentukan molekul reaktif atau tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Kerusakan itu akan menyebabkan peradangan dan memberi kontribusi pada masalah lain, seperti kanker dan penyakit jantung.
2. Menurunkan risiko penyakit
Vitamin P dapat meningkatkan resistensi kapiler rendah yang ditemukan pada orang yang sedang menjalankan pola makan tidak memadai.
3. Membantu mencegah penyakit jantung
Karena adanya antioksidan yang dapat membantu menurunkan peradangan dan tekanan darah. Flavanon juga dapat membantu menurunkan kolesterol dalam tubuh.
4. Mencegah diabetes
Untuk pengonsumsian 300 miligram per hari, dapat meningkatkan pemanfaatan glukosa dan karbohidrat. Sehingga dapat mengurangi risiko diabetes sebanyak 5 persen.
5. Meningkatkan kesehatan otak
Flavonoid yang ditemukan pada kakao, dapat melindungi sel-sel otak dan meningkatkan kesehatan otak. Yang kemudian berfungsi pada peningkatan fungsi otak, memori, dan aliran darah ke otak. Karena bantuannya dalam menurunkan peradangan, membuatnya juga dapat melindungi sistem pembuluh darah.
Flavonoid ini juga dapat membantu mengelola gejala alergi dengan cara menstabilkan sel mast. Hal ini membantu melepas histamin dan mediator proinflamasi yang bertanggungjawab pada reaksi alergi.
FEBYANA SIAGIAN | MOHAMMAD HATTA MUARABAGJA
Pilihan editor: Pernah Mendengar Istilah Vitamin P, Ini Deretan Manfaatnya untuk Tubuh