Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apakah Penyakit Diabetes Bisa Disembuhkan?

image-gnews
ilustrasi diabetes (pixabay.com)
ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (gula darah), yang seiring waktu menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.

Ada dua tipe diabetes yaitu tipe 1 dan tipe 2. Pada tipe 1, tubuh tidak menghasilkan insulin, sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh tidak menggunakan insulin dengan efektif atau tidak menghasilkan cukup insulin. 

Namun, diabetes yang paling umum terjadi adalah diabetes tipe 2. Diabetes ini biasanya terjadi pada orang dewasa. Dalam 3 dekade terakhir, prevalensi diabetes tipe 2 telah meningkat secara dramatis di negara-negara dengan semua tingkat pendapatan. 

Menurut laporan World Health Organization, sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes, sebagian besar tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan 1,5 juta kematian disebabkan oleh diabetes setiap tahunnya. Jumlah kasus dan prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade terakhir. 

Apakah penyakit diabetes bisa disembuhkan?

Saat ini, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan diabetes secara permanen. Namun, pendekatan yang tepat dalam pengelolaan dan perawatan bisa membuat gejalanya lebih terkontrol atau bahkan membuat pasien menjalani hidup yang hampir bebas dari gejala.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikutip dari WebMD, meski tak ada obat untuk diabetes, penelitian menunjukkan ada kemungkinan bagi beberapa orang untuk membalikkan penyakitnya. Melalui perubahan pola makan dan penurunan berat badan, Anda mungkin dapat mencapai dan mempertahankan kadar gula darah normal tanpa obat.

Itu bukan berarti Anda sudah sembuh total, karena diabetes adalah penyakit yang berkelanjutan. Di mana meskipun Anda berada dalam tahap remisi atau tidak minum obat dan kadar gula darah tetap dalam kisaran yang sehat, namun selalu ada kemungkinan gejalanya akan kembali. 

Meski begitu, ada sebagian orang yang bertahun-tahun tanpa kesulitan dapat mengendalikan glukosa dan masalah kesehatan yang timbul akibat diabetes. Caranya adalah dengan menurunkan berat badan.

Menurunkan berat badan tak hanya dapat membantu mengelola diabetes, namun juga menurunkan berat badan dalam jumlah yang cukup, sehingga dapat membantu hidup bebas diabetes. Terutama jika Anda baru mengidap penyakit tersebut selama beberapa tahun dan tidak memerlukan insulin.

Pilihan editor: Benarkah Diabetes Berisiko Lebih Tinggi Sebabkan Pneumonia?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

1 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

Golongan statin dikenal sebagai lini pertama dalam menurunkan kadar kolesterol. Bisa diberikan kepada manusia maupun hewan. Apa efek sampingnya?


Akses Makanan dan Minuman Tinggi Kalori Mudah, Tingkatkan Risiko Diabetes

4 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Akses Makanan dan Minuman Tinggi Kalori Mudah, Tingkatkan Risiko Diabetes

Angkat penderita diabetes diprediksi akan terus meningkat seiring dengan perubahan pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat.


6 Alasan Kita Perlu Sering Makan Labu Kuning

7 hari lalu

Labu kuning. Pixabay.com/Emilia Baczynska
6 Alasan Kita Perlu Sering Makan Labu Kuning

Labu kuning kaya vitamin dan mineral yang bisa membantu meningkatkan kesehatan. Berikut beberapa alasan kita perlu mengonsumsi labu kuning.


Pakar Gizi Bagi Saran Asupan dan Pilihan Gula buat Penderita Diabetes

10 hari lalu

Ilustrasi takaran gula penderita diabetes. shutterstock.com
Pakar Gizi Bagi Saran Asupan dan Pilihan Gula buat Penderita Diabetes

Penderita diabetes melitus diminta memperhatikan pilihan gula yang dikonsumsi untuk menjaga gula darah tidak naik drastis.


Biasakan Olahraga Pagi Hari dan Dapatkan Manfaat Berikut

10 hari lalu

Ilustrasi dua orang sedang berolahraga (Sumber: freepik)
Biasakan Olahraga Pagi Hari dan Dapatkan Manfaat Berikut

Olahraga pagi tidak hanya membantu menurunkan berat badan namun memiliki banyak manfaat kesehatan lain yang mungkin memotivasi untuk bangun pagi.


Meski Baik buat Kesehatan, Perhatikan Hal Ini bila Ingin Sauna

13 hari lalu

Ilustrasi perempuan di sauna. Foto: Freepik.com.
Meski Baik buat Kesehatan, Perhatikan Hal Ini bila Ingin Sauna

Meski menawarkan banyak manfaat kesehatan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan saat sauna. Berikut di antaranya.


Deretan Kemungkinan 5 Penyebab Bau Ketiak

16 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Deretan Kemungkinan 5 Penyebab Bau Ketiak

Kelenjar keringat di area tubuh yang lembab, misal ketiak, adalah tempat berkembangnya bakteri. Kehadiran bakteri ini yang menyebabkan bau ketiak.


Jus Pare untuk Mengobati Penyakit Apa? Ini Manfaatnya

16 hari lalu

Ilustrasi pare. pixabay.com/VitaminaMov
Jus Pare untuk Mengobati Penyakit Apa? Ini Manfaatnya

Sederet manfaat pare yang dapat diolah menjadi berbagai bentuk masakan. Simak 5 manfaat jus pare.


Makanan dan Minuman yang Dapat Memicu Gula Darah Tinggi

16 hari lalu

Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Lalu, berapa kadar gula darah yang normal? Ini informasinya.  Foto: Canva
Makanan dan Minuman yang Dapat Memicu Gula Darah Tinggi

Penting untuk menerapkan pola hidup sehat dan membatasi konsumsi makanan yang dapat memicu diabetes.


Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

18 hari lalu

 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

KemenPPPA mengingatkan sebaiknya anak hingga usia 2 tahun tidak diberikan gula dan garam dalam MPASI., apalagi kian banyak kasus anak cuci darah.