Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapan Amandel Perlu Dioperasi?

Reporter

image-gnews
Radang amandel atau tonsiliti bisa disebabkan virus biasa atau infeksi bakteri.
Radang amandel atau tonsiliti bisa disebabkan virus biasa atau infeksi bakteri.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis telinga hidung tenggorokan bedah kepala dan leher di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangungkusumo Jakarta, Ika Dewi Mayangsari, mengatakan amandel membesar perlu dioperasi bila menimbulkan gangguan seperti obstructive sleep apnea (OSA).

"Yang paling banyak terjadi kalau pembesaran amandel sudah menimbulkan kondisi obstructive sleep apnea, jadi sumbatan jalan napas atas pada saat tidur," ujarnya.

OSA merupakan gangguan tidur kala pasien secara sadar maupun tidak sadar berhenti bernapas akiba jalan napas terhambat, menyebabkannya terbangun di tengah malam secara periodik. Kondisi ini bisa disebabkan amandel yang membesar. Amandel dikatakan membesar apabila ukurannya tidak sesuai biasanya, yakni bila sudah lebih mencapai pilar tonsil.

"Kalau kita berkaca, buka mulut, di bagian belakang kiri dan kanan ada yang bulat seperti bakso. Lihat ukurannya, sudah sampai ke garis tengah atau tidak. Kiri dan kanan sama enggak ukurannya? Atau salah satu yang membesar untuk menentukan ke arah mana pembesarannya," jelas Ika.

Penyebab pembesaran amandel bisa akibat infeksi atau noninfeksi. Pembesaran akibat infeksi virus atau bakteri dapat bersifat kronis atau berjalan cukup lama, dan akut (baru). Sementara faktor noninfeksi yakni tumor dan perlu diwaspadai. 

Tak mempan pengobatan
Ika menuturkan indikasi perlunya operasi amandel yang membesar selain sudah memunculkan gangguan juga bila sudah menjalani pengobatan, misalnya dengan obat antiradang, baik lokal maupun sistemik, dan terapi lainnya tetapi kondisi tak kunjung membaik. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, infeksi berulang dalam waktu satu tahun sebanyak lebih dari empat kali juga merupakan indikasi perlunya operasi amandel yang membesar. Tetapi, pertimbangan untuk operasi apabila pasien sudah menghindari berbagai faktor penyebab seperti makan berlebihan makanan yang digoreng.

"Tapi tentunya yang harus diingat sudah berusaha untuk menghindari terjadi infeksi pada tenggorok, misalnya makan makanan tertentu, terlalu banyak goreng-gorengan, perasa, itu kadang-kadang bisa menyebabkan peradangan pada tenggorok, termasuk pada amandel," tuturnya.

Ika menambahkan pembesaran amandel bukan keturunan. Kondisi ini sangat bergantung pada daya tahan tubuh.

Pilihan Editor: 2 Cara Mengatasi Sleep Apnea: Alami dan Medis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

8 jam lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

3 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

3 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

4 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

6 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

16 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

18 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

23 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

24 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

29 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan