Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Daftar 6 Makanan yang Disebut Pakar Bisa Mengurangi Risiko Kanker

image-gnews
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apa yang Anda konsumsi secara dratis dapat memengaruhi banyak aspek kesehatan Anda, termasuk risiko terkena penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan risiko kanker.

Perkembangan kanker, khususnya, sudah terbukti sangat dipengaruhi pola makan Anda. Pola makan bervariasi yang kaya makanan utuh bisa membantu menurunkan risiko Anda terkena kanker dan menurunkan pertumbuhan kanker, dikutip Healthline.

Menurut American Cancer Society dalam laman Channel News Asia (CNA) Lifestyle, Ahad lalu, rata-rata lebih dari satu dari tiga orang di Amerika Serikat akan menderita kanker pada suatu saat dalam hidup mereka. Dan kata mereka, banyak dari kasus tersebut berpotensi bisa dicegah, termasuk dengan mengubah pola makan Anda.

Namun Anda tidak akan menemukan obat mujarab dalam satu jenis makanan, kata para ahli. Wakil presiden penelitian di American Institute for Cancer Research di Washington, DC, Nigel Brockton menjelaskan tidak ada satu makanan pun yang dapat mencegah kanker dengan sendirinya. Tetapi mengikuti pola makan sehat tampaknya mengurangi risiko tersebut, kata dia. 

Ada beberapa makanan yang dapat membantu Anda membangun pertahanan terbaik seperti bawang putih, kenari, dan tomat. Berikut ini beberapa makanan yang menurut para ahli layak ditambahkan ke piring Anda, dirujuk CNA Lifestyle.

1. Brokoli dan sepupu silangnya

Peneliti pencegahan kanker di Fred Hutchinson Cancer Center di Seattle, Johanna Lampe mengatakan sayuran seperti brokoli, kubis brussel, kembang kol, dan kubis merupakan sumber yang kaya akan isothiocyanates, senyawa tanaman yang membantu sel-sel kita membersihkan racun dan memperbaiki dirinya sendiri, yang sangat penting untuk pencegahan kanker.

Misalnya kecambah brokoli, kaya sulforaphane isothiocyanates yang bisa meningkatkan garis pertahanan alami tubuh kita terhadap kerusakan sel sehari-hari, tambahnya. Senyawa itu telah dikaitkan dengan perlindungan terhadap beberapa jenis kanker, termasuk prostat, payudara, kandung kemih, dan kolorektal. Penelitian menunjukkan konsumsi lebih dari empat atau lima porsi sayuran per minggu dikaitkan dengan penurunan risiko kanker dan kondisi kronis lainnya.

2. Tomat dan produk berbasis tomat

Penelitian sudah lama menghubungkan tomat dengan penurunan risiko kanker prostat berkat kandungan likopen yang melimpah, antioksidan kuat yang memberi warna merah pada tomat. Tapi asisten profesor nutrisi di Baylor College of Medicine di Houston, Nancy Moran menyebut likopen mungkin hanya salah satu dari banyak senyawa dalam tomat yang membantu melawan kanker prostat.

Penelitian terbatas menemukan bahwa likopen juga mungkin melindungi terhadap kanker lain seperti payudara, paru-paru, dan kolorektal. Dr Maron mengatakan bahwa mengolah tomat, seperti dengan memotong atau memasaknya, membantu kita menyerap likopen lebih mudah daripada apabila kita memakannya mentah. 

Jadi memakan tomat dalam keadaan di masak, seperti dalam saus atau dengan lemak sehat seperti minyak zaitun, dapat membantu meningkatkan manfaat kesehatan lainnya yang Anda peroleh darinya.

3. Kacang dan jenis legum lainnya

Varietas kacang-kacangan umum seperti kacang hitam dan kacang merah, serta kacang-kacangan seperti buncis, kacang polong kering, dan lentil, tidak hanya tinggi protein. Dr Brockton menjelaskan mereka juga adalah sumber serat baik, yang sangat penting untuk kesehatan usus dan kekebalan tubuh.

Serat juga dikaitkan dengan pencegahan kanker kolorektal. Dr Brockton menambahkan bahwa bakteri di usus kita memecah serat menjadi bahan bakar untuk sel-sel yang melapisi usus besar, sehingga menjaganya tetap sehat dan kecil kemungkinannya untuk berubah menjadi sel kanker.

Direktur Laboratorium Pencegahan Kanker di Colorado State University, Henry Thompson mengatakan dalam penelitian pada hewan dan manusia, konsumsi kacang-kacangan (dan kacang-kacangan lainnya seperti buncis serta lentil) telah dikaitkan dengan pencegahan obesitas, yang terkait dengan beberapa jenis kanker.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu uji klinis yang sedang berlangsung pada manusia ialah menguji apakah makan kacang kalengan mengurangi risiko kanker. Menurut Dr Brockton, manfaat perlindungan dari fibrekick masuk setelah makan sekitar 30 gram, atau jumlah dalam sekitar dua cangkir kacang hitam, per hari.

4. Kacang, terutama walnut

Kacang pohon kaya akan lemak sehat, protein, dan serat. Penelitian menemukan, mereka yang mengonsumsinyanya cenderung mengalami penurunan risiko berbagai jenis kanker, terutama pada sistem pencernaan. Kacang kenari khususnya mengandung senyawa tumbuhan tingkat tinggi yang disebut ellagitannins, yang diubah bakteri usus kita menjadi metabolit yang bisa mengurangi kemampuan kanker tumbuh dan berkembang biak.

Dr John Brik, ahli gastrointestinal di UConn Health yang telah melakukan kolonoskopi pada orang-orang dalam uji klinis yang menyelidiki manfaat kenan bagi kesehatan usus besar, menyebut "usus kenari" mudah dikenali. Kata dia lapisan dinding usus besar memiliki tampilan lebih sehat, semacam pantulan cahaya yang menyinari dari endoskopi. Penelitian menunjukkan makan segenggaman kacang pohon setiap hari dikaitkan dengan manfaat kesehatan.

5. Berri

Buah-buahan berdaging seperti stroberi, blueberry, cranberry, delima, dan raspberry hitam kaya akan antioksidan seperti vitamin C dan flavonoid yang membantu melindungi sel dari stres dan kerusakan DNA yang bisa meningkatkan risiko kanker. Dr Brockton menjelaskan senyawa tanaman yang disebut anthocyanin memberi buah beri warna-warni dan kekuatan anti-inflamasi. Mengurangi peradangan adalah penting, karena ini merupakan penyebab utama kanker.

Dorothy Klimis-Zacas, seorang profesor nutrisi klinis di Universitas Maine, mengatakan semakin banyak bukti yang menunjukkan senyawa tertentu dalam buah beri bisa membantu mengurangi kemampuan kanker tumbuh dan berkembang biak. Untuk mendapatkan manfaat anti-inflamasi paling banyak, konsumsilah sekitar satu setengah hingga satu cangkir buah beri segar atau beku (dan idealnya organik) per hari.

6. Bawang putih

Dalam sebuah penelitian jangka panjang terhadap lebih dari 3.000 orang yang tinggal di wilayah Tiongkok yang diketahui mempunyai tingkat kanker perut tinggi, para peneliti menemukan untuk setiap satu kilogram bawang putih yang dikonsumsi peserta per tahun, mereka mengalami penurunan risiko terkena penyakit sebesar 17 persen.

Itu berarti sekitar lima siung bawang putih per minggu, kata Wen-Qing Li, ahli epidemiologi kanker di Rumah Sakit Kanker Universitas Peking di Beijing dan penulis penelitian tersebut. Penelitian lain, sebagian besar bukan pada manusia, menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara konsumsi bawang putih dan penurunan risiko jenis kanker lain, terutama kanker kolorektal. 

Allium yang pedas ini mengandung allicin tingkat tinggi, senyawa yang mengandung sulfur yang menyebabkan bau bawang putih kuat dan kemanapun melawan kanker. Menurut Dr Li, mengonsumsi bawang putih mentah, misalnya yang diperas menjadi minyak untuk saus salad atau dalam guacamelo, akan membantu menjaga rasa dan bahan kimia di dalamnya tetap hidup.

Para ilmuwan mempunyai gagasan bagus tentang makanan apa yang harus Anda hindari untuk mengurangi risiko kanker, seperti daging merah dan daging olahan, makanan "cepat saji" atau makanan olahan, alkohol, dan minuman manis. Akan tetapi Dr Lampe mengatakan, mengetahui apa yang harus dimakan tidak selalu mudah. 

Dia menyebut banyak penelitian nutrisi mengandalkan orang-orang untuk mengingat secara akurat apa yang mereka konsumsi setahun lalu. Dan sulit memahami bagaimana satu jenis makanan bisa memengaruhi kesehatan Anda jika makanan itu adalah bagian dari pola makan besar. Dr Lampe menambahkan bahwa gaya hidup, lingkungan, hormon, dan gen juga dapat berperan dalam memangkas risiko kanker

CNA LIFESTYLE | HEALTHLINE
Pilihan editor: 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Madu Hutan Hingga Temulawak Bantu Dukung Sistem Kekebalan Tubuh Wanita Lawan Risiko Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi temulawak. Freepik
Madu Hutan Hingga Temulawak Bantu Dukung Sistem Kekebalan Tubuh Wanita Lawan Risiko Kanker

Bahan herbal seperti madu hutan, temu putih, meniran, dan temulawak dapat mendukung sistem kekebalan tubuh wanita dengan melawan risiko kanker.


Mengenal Quercetin, Manfaat buat Kesehatan, dan Sumbernya

11 hari lalu

Ilustrasi buah dan sayur segar. shutterstock.com
Mengenal Quercetin, Manfaat buat Kesehatan, dan Sumbernya

Manfaat utama quercetin adalah sebagai antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari radikal bebas. Cek manfaat lainnya.


Bisa Angkat Sel Kulit Mati, 5 Buah Ini Mampu Perlambat Penuaan Dini

13 hari lalu

Penuaan Dini/Bisnis.com
Bisa Angkat Sel Kulit Mati, 5 Buah Ini Mampu Perlambat Penuaan Dini

Penuaan kulit dapat diperlambat dengan pola makan yang tepat, dan rajin mengonsumsi buah-buahan.


Ahli Gizi Sebut Mentimun Tak Sebaik yang Dipikirkan Orang, Cek Sebabnya

18 hari lalu

Ilustrasi salad mentimun. eatingwell.com
Ahli Gizi Sebut Mentimun Tak Sebaik yang Dipikirkan Orang, Cek Sebabnya

Nutrisi mentimun tak sebanyak yang dipikirkan banyak orang meski konsumsinya disarankan untuk hidrasi. Simak penjelasan ahli gizi.


Bapanas Catat Kenaikan Harga Bawang Putih Rp 43.430 per Kilogram

24 hari lalu

Aktivitas bongkar muat  bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis 19 Oktober 2023. Adapun kebutuhan bawang putih secara nasional masih harus dipenuhi dari luar mengingat produksi dalam negeri belum mencukupi kebutuhan. Tempo/Tony Hartawan
Bapanas Catat Kenaikan Harga Bawang Putih Rp 43.430 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang putih naik Rp3.740 menjadi Rp43.430 per kilogram


5 Manfaat Minum Air Nanas

28 hari lalu

Ilustrasi nanas (pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Nanas

Air nanas dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah terjadinya kanker.


Apel Memang Sehat, Lalu Warna Apa yang Terbaik?

30 hari lalu

Ilustrasi apel. Foto: Unsplash.com/James Yarema
Apel Memang Sehat, Lalu Warna Apa yang Terbaik?

Meski warnanya beragam, tak ada perbedaan signifikan untuk nutrisi buah apel. Buah ini tetap saja sumber serat diet, vitamin, dan antioksidan.


8 Bau yang Tidak Disukai Tikus, Salah Satunya Bawang Putih

35 hari lalu

Bau yang tidak disukai tikus. Foto: Canva
8 Bau yang Tidak Disukai Tikus, Salah Satunya Bawang Putih

Berikut ini bau yang tidak disukai oleh tikus. Umumnya tikus tidak suka bau yang menyengat seperti cuka, bawang putih, hingga kulit durian.


Sederet Manfaat Sehat Buah Ceri dan yang Tak Disarankan Memakannya

36 hari lalu

Ilustrasi buah ceri. Unsplash.com/Mohammad Amin
Sederet Manfaat Sehat Buah Ceri dan yang Tak Disarankan Memakannya

Buah ceri kaya vitamin dan mineral yang baik buat kesehatan namun tak semua orang bisa memakannya dengan leluasa. Berikut penjelasannya.


Jenis Kanker yang Banyak Menyerang Anak Muda dan Saran Pencegahannya

37 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Jenis Kanker yang Banyak Menyerang Anak Muda dan Saran Pencegahannya

Para peneliti menemukan prevalensi kanker usus kecil, ginjal, dan pankreas 2-3 kali lebih tinggi pada yang lahir di 1990 dibanding kelahiran 1955.