TEMPO.CO, Jakarta - Minuman beralkohol dapat memengaruhi semua orang, terutama bagi para pecandu yang sudah berlebihan. Mengonsumsi terlalu banyak minuman beralkohol dapat menyebabkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan.
Pengaruh alkohol dapat bergantung dari berbagai faktor, seperti jenis kelamin, kesehatan mental dan fisik, serta penggunaan obat-obatan tertentu.
Berdasarkan health.gov.au, alkohol dapat memengaruhi seseorang dalam beberapa kondisi, yaitu:
- Minum dengan perut kosong
- Memiliki toleransi yang lebih rendah terhadap alkohol
- Memiliki persentase otot lebih rendah di tubuh
- Berat badan rendah
- Biasanya tidak minum alkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan memiliki takaran. Bagi laki-laki, minuman beralkohol dikonsumsi lebih dari 4 kali dalam satu hari atau 14-15 kali dalam satu minggu tergolong berlebihan. Sementara itu, bagi perempuan minuman beralkohol yang sudah berlebihan, jika dikonsumsi lebih dari 3 kali dalam satu hari atau 7-8 kali per minggu. Alkohol yang dikonsumsi secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan sebagai berikut, yaitu:
Kerusakan Hati
Hati bertugas untuk mengeluarkan racun dari tubuh dan alkohol adalah racun. Hati tidak dapat membuang racun dalam alkohol, jika diminum terlalu banyak dan cepat. Alkohol dapat membunuh sel-sel hati sehingga merusakan jaringan parut atau sirosis. Penggunaan alkohol dalam jangka panjang yang berat juga dapat melahirkan penyakit hati berlemak alkohol sebagai tanda hati tidak berfungsi seharusnya.
Kanker
Alkohol dapat merusak sel-sel di mulut, tenggorokan, kotak suara, dan kerongkongan. Akibatnya, seseorang akan mengalami kanker hati, payudara, dan usus. Selain itu, alkohol dapat membantu bahan kimia penyebab kanker dalam tembakau dan sumber lain masuk ke sel tubuh dengan lebih mudah.
Jantung
Mengacu Webmd, alkohol membuat pembekuan darah dan tingginya kadar lemak serta kolesterol dalam tubuh. Para pecandu minuman beralkohol lebih cenderung mengalami kesulitan memompa darah ke jantung. Akibatnya, mereka memiliki peluang lebih tinggi meninggal dunia karena penyakit jantung.
Masalah Otak dan Sistem Saraf
Alkohol memengaruhi jalur komunikasi otak sehingga lebih sulit berpikir dan berbicara dengan jelas, mengingat sesuatu, membuat keputusan, dan menggerakkan tubuh. Minum banyak alkohol juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan demensia. Kerusakan saraf yang bertahan lama juga dapat dialami bagi pecandu alkohol.
Anemia
Mengonsumsi alkohol dapat membuat seseorang cenderung melewatkan makan yang dapat mengubah tubuh dari zat besi. Kondisi ini menyebabkan seseorang kekurangan sel darah merah yang sehat untuk memindahkan oksigen.
Kejang
Penyalahgunaan alkohol jangka panjang dapat meningkatkan peluang untuk epilepsi. Bahkan, penarikan alkohol setelah mengonsumsi banyak dapat menyebabkan kejang.
Masalah Pencernaan
Minuman beralkohol bersifat kaustik sehingga dapat mulas, mual, dan membuat radang lapisan perut. Seiring waktu, kondisi ini dapat membuat bisul dan peradangan kronis di perut, kerongkongan, dan usus. Bahkan, usus seseorang juga menjadi sulit untuk mencerna nutrisi penting, seperti B12 dan tiamin. Alkohol juga dapat menyebabkan penumpukan enzim pencernaan di pankreas atau pankreatitis.
Pilihan editor: Perbedaan Menenggak Minuman Beralkohol karena Kebiasaan dan Penyalahgunaan