TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat ketiga yang mempertemukan para calon presiden, Minggu, 7 Januari 2023. Tema debat ketiga meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
Pakar gestur dan mikroekspresi dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, Monica Kumalasari, mengatakan capres Ganjar Pranowo sering menampilkan emosi contempt saat capres lain menjelaskan gagasan mereka pada debat capres ketiga.
"Ekspresi ini merupakan automatic response atau respons otomatis dari emosi merendahkan atau menganggap kedua pasangan calon lain lebih inferior," katanya.
Monica mengatakan ekspresi ini ditunjukkan dengan pengetatan sudut bibir dengan salah satu sudut bibir terangkat dan satunya melebar. Ganjar tampak mengangkat ujung bibir salah satunya saat calon presiden Prabowo Subianto berkata tentang komando TNI dan Polri akan tetap langsung di bawah presiden untuk mempercepat reaksi dalam sesi debat akhir atau penyampaian pernyataan penutup.
"Angkat ujung bibir cepat banget pas Prabowo bilang Polri langsung di bawah presiden," tutur Monica.
Kemudian, berbicara tentang penampilan, Monica berpendapat Ganjar dan calon wakil presiden Mahfud MD dengan jaket bomber beserta tempelan emblem serta kacamata hitam menimbulkan reaksi visual masyarakat sebagai pesan nonverbal untuk menggambarkan mereka yang adaptif dan menyajikan kebaruan melalui penampilan berbeda dari debat sebelumnya. Pesan lain yakni menjunjung tinggi Indonesia yang beragam, yang dinilai secara konsisten ingin disampaikan.
Pesan visual dan verbal
Monica mengatakan sekitar 65-75 persen manusia memiliki kecenderungan untuk lebih mudah menangkap dan memahami pesan visual daripada pesan verbal. Visualisasi informasi dapat memberikan dampak yang kuat dan cepat terhadap pemahaman serta retensi informasi oleh manusia.
Menurut Monica, gaya Ganjar Pranowo dan Mahfud merupakan ciri khas yang ditampilkan Presiden Joko Widodo dalam membentuk persepsi publik. Dia lantas bertanya-tanya alasan gaya ini tidak diadopsi pasangan Prabowo-Gibran yang mendapatkan dukungan kuat dari Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, dia menilai penampilan Ganjar pada debat tersebut berpengaruh terhadap performa keunggulannya. Ganjar sepanjang debat menampilkan postur kekuatan tinggi, didukung ekspresi wajah, bahasa tubuh, intonasi, dan nada suara yang sesuai dengan persepsi publik yang berpendapat dia unggul.
"Apakah penampilan tersebut berpengaruh terhadap performa keunggulan debat ketiga pasangan calon nomor urut 3? Tentu," katanya.
Merujuk analisis sentimen publik yang dilakukan oleh Drone Emprit, dikatakan sentimen positif publik sebesar 72 persen dengan analisa emosi yang dipersepsikan sebagai tokoh yang dinilai santai dalam debat serta menjadi penengah dari pertikaian tajam antara calon presiden nomor urut 1 dan 2.
Pilihan Editor: Tips agar Tak Menyerah Mengejar Resolusi Tahun Baru