Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar: Ibu Hamil Perlu Zat Besi tapi Jangan Kelebihan Vitamin A, Cek Risikonya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi ibu hamil. Shutterstock
Ilustrasi ibu hamil. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kebidanan dan kandungan Prof. Dr. dr. Noroyono Wibowo, Sp.OG, mengingakan ibu hamil untuk mengontrol konsumsi hati sebagai sumber zat besi pada awal kehamilan karena kandungan vitamin A tinggi.

“Pada ibu hamil makan hati harus benar-benar dikontrol karena kadar retinoid atau vitamin A-nya sangat tinggi. Kalau melebihi ambang batas atas punya risiko  memberi kemungkinan cacat pada janin kalau di awal kehamilan,” kata dokter di RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta itu, Selasa, 16 Januari 2024.

Baik hati sapi maupun kambing mengandung zat besi lebih tinggi dari daging merah. Selain pada daging merah dan hati, ibu hamil juga bisa melengkapi asupan zat besi dengan makanan seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, sayuran, dan kacang-kacangan agar terhindar dari anemia akibat kekurangan zat besi.

“Ibu hamil rentan defisiensi zat besi karena untuk membangun janin itu membutuhkan zat besi. Sekarang nutrisi tidak hanya banyak-banyakan tapi seimbang. Jadi, dia juga membutuhkan karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin, eggak bisa hanya sayur,” papar Noroyono.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2018, Noroyono mengatakan angka anemia pada kehamilan mencapai 48,9 persen dan 60-70 persen penyebab anemia adalah kekurangan zat besi. Gejala awal yang bisa diwaspadai ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi zat besi adalah lebih lemas dan reaksi pada otak yang melambat. Jika ada gejala itu, Noroyono menyarankan untuk dibuktikan dengan pemeriksaan kadar hemoglobin.

Zat besi selain digunakan untuk membentuk eritrosit (sel darah merah) dalam hemoglobin, juga dipakai untuk memproduksi tenaga. Zat besi adalah salah satu bahan pembentuk neurotransmitter seperti serotonin, zat yang dipakai untuk berpikir dan bereaksi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengaruhi janin
Noroyono mengatakan risiko ibu hamil kekurangan zat besi dapat mempengaruhi pertumbuhan besar atau kecilnya janin karena zat tersebut juga berhubungan dengan bahan pembentukan tiroid. Kadar zat besi dalam darah juga dibutuhkan untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida yang diperlukan untuk oksigen pada janin.

“Besi berhubungan dengan pembentukan tenaga, pembentukan neurotransmitter untuk saraf. Besi juga berhubungan dengan tiroid dan paratiroid, maka berhubungan juga dengan insulin atau untuk tumbuh kembang bayi. Jadi, kekurangan besi dampaknya banyak sekali,” jelasnya.

Kekurangan zat besi juga bisa mempengaruhi masa pascamelahirkan. Saat persalinan, ibu yang kekurangan zat besi tidak memiliki banyak tenaga sehingga proses akan lebih panjang. Kekurangan zat besi juga menimbulkan risiko pendarahan karena kontraksi rahim tidak memadai. Pendarahan yang sangat banyak saat persalinan bisa menyebabkan kematian.

Noroyono mengimbau ibu hamil trimester pertama memeriksakan diri apakah ada kemungkinan anemia melalui pemeriksaan darah perifer lengkap (DPL). Pemeriksaan itu meliputi hemoglobin, hematokrit, lekosit, trombosit, dan pemeriksaan faktor nutrisi lain agar tercipta kehamilan yang baik dan janin dapat tumbuh sehat.

Pilihan Editor: Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Vitamin A

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

11 jam lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.


Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

2 hari lalu

Bayi perempuan Palestina, berhasil diselamatkan dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh yang terbunuh dalam serangan Israel bersama suaminya Shokri dan putrinya Malak, terbaring di inkubator di rumah sakit Al-Emirati di Rafah di Jalur Gaza selatan 21 April 2024. Bayi tersebut ditempatkan di inkubator di rumah sakit Rafah bersama bayi lainnya. REUTERS/Mohammed Salem
Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.


Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

4 hari lalu

Ilustrasi melahirkan. Shutterstock
Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

7 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

8 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

15 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

17 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

18 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

19 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.