Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Protein Nabati Tak Dianjurkankan untuk Bayi

Reporter

image-gnews
 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak, konsultan nutrisi dan penyakit metabolik Meta Hanindita menjelaskan alasan protein nabati tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi  bayi. Pasalnya, makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan mengandung antinutrien.

"Antinutrien ini ada macam-macam. Ada serat misalnya, ada polifenol, dan lain sebagainya. Antinutrien bisa menghambat penyerapan berbagai zat gizi penting untuk bayi," katanya, Jumat, 26 Januari 2024.

Meta pun mengimbau orang tua untuk tidak terlalu banyak memberikan asupan protein nabati kepada bayi, khususnya pada usia 6-23 bulan, sebagai bagian dari Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) agar tumbuh kembang bayi tidak terganggu dan tidak menyebabkan stunting. Sebagai gantinya, ia merekomendasikan protein hewani sebagai asupan untuk bayi karena mengandung asam amino esensial yang baik untuk tumbuh kembang anak.

Ia juga membolehkan kombinasi antara protein hewani dan nabati selama takaran protein nabatinya tidak melebihi protein hewani karena ukuran lambung bayi yang kecil.

"Ternyata, dari berbagai penelitian yang ada, anak yang stunting itu kadar asam amino esensialnya lebih rendah dibanding anak yang tidak stunting," ujarnya. "Asam amino esensial sumbernya yang paling lengkap, yang paling komplet, yang paling tinggi kualitasnya adalah ada di protein hewani." 

Ragam protein hewani
Meta mengatakan beragam jenis protein hewani boleh dikonsumsi bayi berusia 6-23 bulan, di antaranya daging dan hati ayam, daging dan hati kambing, daging dan otak sapi, telur, dan ikan. Ia menjelaskan berbagai jenis ikan baik, seperti ikan kembung, mujair, atau lele, dan tidak perlu menggunakan ikan yang mahal seperti salmon, yang dikenal sebagai ikan yang dengan kandungan protein yang paling baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan Lovely Daisy mengatakan rendahnya asupan protein hewani dapat menyebabkan stunting pada anak.

"Berdasarkan riset di 49 negara yang dilakukan pada 130.000 anak usia 6-23 bulan ditemukan stunting pada balita disebabkan rendahnya asupan makanan sumber protein hewani," katanya.

Daisy pun menyebutkan pemenuhan protein pada bayi usia 6-23 bulan dapat diintervensi melalui MPASI karena pada waktu tersebut ASI sudah tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.

Pilihan Editor: Diet Vegetarian, Bisa Cegah Penyakit Kardiovaskular tapi Tak Dianjurkan untuk Lansia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

11 jam lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.


Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

2 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?


Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

2 hari lalu

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Bahaya Konsumsi Gula Berlebih pada Bayi, Bukan Cuma Gigi Rusak

6 hari lalu

 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Bahaya Konsumsi Gula Berlebih pada Bayi, Bukan Cuma Gigi Rusak

Tak hanya kerusakan gigi, berikut sederet bahaya konsumsi gula berlebih pada bayi setelah mendapat MPASI.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

8 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

14 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

22 hari lalu

Ilustrasi minum susu/Danone
Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

Kebutuhan protein hewani untuk penuhi nutrisi keluarga sangat penting. Penuhi nutrisi dan konsumsi air cukup untuk cegah dehidrasi di Bulan Ramadan.


Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

28 hari lalu

Ilustrasi stunting. Foto : UNICEF
Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.


Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

34 hari lalu

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya. Foto: Canva
Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.