Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Takut Anak Alergi saat Diberi MPASI, Simak Saran Dokter

Reporter

image-gnews
 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik Meta Hanindita meminta kepada orang tua tak perlu takut terjadi alergi saat memberi protein hewani sebagai Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) pada bayi.

"Kalau bayi alergi telur, misalnya, ibu masih bisa coba daging sapi, daging ayam, ikan air tawar, ikan laut. Ibu juga masih bisa mencoba udang, daging kambing, daging bebek, dan lain-lain. Pasti ada sumber protein hewani yang masih bisa dikonsumsi anak," katanya.

Meta mengatakan banyak orang tua yang langsung panik begitu melihat ciri-ciri alergi seperti bercak kemerahan saat memberikan protein hewani kepada bayinya. 

"Niatnya mungkin baik karena tidak tega kalau anaknya alergi. Tapi, akibatnya dia jadi menghindari semua jenis protein hewani yang justru lagi dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi," ujarnya. "Akibatnya pasti kekurangan nutrisi. Jadi, pasti ada kekurangan protein hewani. Akibatnya risiko stunting jadi meningkat." 

Catat di jurnal
Karena itu, Meta menyarankan orang tua untuk tetap memberikan protein hewani kepada anak. Caranya dengan memberikan jenis per jenis hingga orang tua mengetahui penyebab pasti alergi dengan tetap memberikan menu lengkap dengan sumber karbohidrat seperti sayur dan buah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Misalnya hari ini coba telur ayam. Dicoba dulu, hari ini ibu catat di jurnal, ternyata reaksinya aman, enggak ada gatal-gatal, enggak ada apa yang lain sebagainya, sudah itu boleh dilanjutkan," saran Meta. "Besoknya ibu boleh coba daging ayam, ternyata daging ayam menyebabkan gatal-gatal, setop dulu, catat dulu. Besok ibu ganti lagi yang lain. Nanti dua minggu lagi ibu coba lagi daging ayam, kalau ternyata daging ayamnya masih menyebabkan gatal-gatal, setop dulu. Nanti dicoba, mungkin beberapa saat kemudian. Tapi kalau ternyata sudah tidak gatal lagi masih bisa dicoba lagi." 

Menurutnya, hampir tidak ada satu pun anak yang menderita alergi secara menyeluruh terhadap protein hewani. "Jangan sampai menghindari semua jenis protein hewani karena takut yang berlebihan, yang ternyata tidak terbukti, yang karena itu akhirnya mengorbankan status nutrisi anak tersebut," tegasnya.

Pilihan Editor: Senjata Ampuh Cegah Penyakit: Makronutrien, Mikronutrien, Protein

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

1 hari lalu

Ilustrasi susu. Shutterstock
Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

Susu yang dibuat dari ekstrak daging ikan bisa menjadi pilihan sumber protein hewani. Simak juga plus dan minusnya.


Meski Tinggi Nutrisi, Tak Semua Orang Boleh Makan Biji Wijen. Ini Alasannya

7 hari lalu

Ilustrasi biji wijen. shutterstock.com
Meski Tinggi Nutrisi, Tak Semua Orang Boleh Makan Biji Wijen. Ini Alasannya

Biji wijen kaya vitamin, mineral, dan lemak sehat. Namun tak semua orang boleh mengonsumsinya karena alasan tertentu.


5 Cara Mengatasi Selangkangan Gatal yang Ampuh

8 hari lalu

Cara mengatasi selangkangan gatal. Foto: Canva
5 Cara Mengatasi Selangkangan Gatal yang Ampuh

Gatal pada selangkangan bisa menjadi hal serius dan tidak boleh diremehkan. Berikut cara mengatasi selangkangan gatal yang ampuh.


Manfaat Budidaya Ikan Air Tawar, Tingkatkan Ekonomi Hingga Cukupi Gizi

13 hari lalu

AP/Rogelio V. Solis
Manfaat Budidaya Ikan Air Tawar, Tingkatkan Ekonomi Hingga Cukupi Gizi

Kegiatan budidaya ikan air tawar memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Apa saja?


Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

15 hari lalu

 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

KemenPPPA mengingatkan sebaiknya anak hingga usia 2 tahun tidak diberikan gula dan garam dalam MPASI., apalagi kian banyak kasus anak cuci darah.


5 Orang yang Sebaiknya Menghindari Makan Pepaya

16 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Orang yang Sebaiknya Menghindari Makan Pepaya

Pepaya dapat menimbulkan efek samping bagi orang dengan kondisi tertentu, seperti alergi, penyakit batu ginjal, atau hipoglikemia.


Orang yang Disarankan Tidak Makan Nanas

20 hari lalu

Ilustrasi nanas (pixabay.com)
Orang yang Disarankan Tidak Makan Nanas

Nanas mengandung nutrisi yang menghasilkan beragam manfaat kesehatan. Namun, beberapa orang dengan kondisi tertentu sebaiknya tidak memakan buah ini.


Kenapa Gigitan Nyamuk Bikin Gatal?

25 hari lalu

ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti (pixabay.com)
Kenapa Gigitan Nyamuk Bikin Gatal?

Rasa gatal yang muncul setelah digigit nyamuk adalah hasil dari reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap air liur nyamuk.


Macam Masalah Kesehatan Akibat Tidur dengan Kipas Angin

25 hari lalu

Kipas Angin
Macam Masalah Kesehatan Akibat Tidur dengan Kipas Angin

Pakar kesehatan menyebut alasan tak disarankan tidur sambil menyalakan kipas angin karena lebih banyak bahayanya daripada manfaatnya.


Tata Cara Memberi MPASI yang Dianjurkan Dokter Anak, Hindari Diet Vegan

30 hari lalu

Ilustrasi bayi makan/menyuapi bayi. Shutterstock
Tata Cara Memberi MPASI yang Dianjurkan Dokter Anak, Hindari Diet Vegan

Perhatikan tata cara yang benar dalam memberikan MPASI pada anak agar tak mengganggu tumbuh kembangnya.