Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Bubur Instan Tak Disarankan untuk MPASI

Reporter

image-gnews
 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis gizi masyarakat Tan Shot Yen tak menganjurkan bubur fortifikasi atau bubur instan untuk diberikan sebagai Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) kepada bayi yang sedang belajar makan.

"Kembali ke rujukannya juga, antara lain rekomendasi WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). Bubur fortifikasi diberikan pada orang-orang yang hidupnya di daerah yang betul-betul tanahnya itu miskin. Coba, saya pengin tanya, ada enggak satu jengkal tanah Indonesia yang betul-betul miskin?" katanya dalam diskusi mengenai MPASI, Kamis, 1 Februari 2024.

Meskipun bubur fortifikasi dibuat dari bahan dasar alami seperti beras, Tan menjelaskan bubur tersebut mengalami penambahan mineral dan vitamin tertentu pada proses pembuatannya. Namun, penambahan berbagai zat tersebut bukan berarti bubur fortifikasi lebih bergizi. Menurutnya, MPASI yang baik berasal dari dapur sendiri, yang dibuat sesuai panduan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang diberikan pemerintah.

"Bubur fortifikasi itu berasal dari bahan dapur kita juga sebetulnya tetapi dengan suhu yang sangat tinggi dikeringkan, diberikan suatu cara industri yang membuat jadi makanan kering," paparnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jangan pakai blender
Salah satu jenis yang bisa diberikan adalah bubur yang lumat, yang terbuat dari hati ayam dan wortel dan dibuat dengan cara diulek atau disaring sampai teksturnya lembut namun tetap kental dan tidak cair. Selain itu, ia juga merekomendasikan pemberian MPASI berupa buah, seperti pisang atau pepaya namun dengan cara dikerok, bukan dihaluskan dengan blender, supaya tetap kental dan tidak cair.

"Yang benar itu konsistensinya adalah kental, jatuh perlahan, jadi tinggal mangap, suap, telan," ucapnya.

Pilihan Editor: Jangan Takut Anak Alergi saat Diberi MPASI, Simak Saran Dokter

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sindikat Jual Beli Bayi di Depok, Bayi Umur Sehari Langsung Dibawa ke Bali untuk Dijual

8 hari lalu

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana didampingi jajarannya konferensi pers pengungkapan sindikat TPPO lintas provinsi di Aula Atmani, Senin, 2 September 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Sindikat Jual Beli Bayi di Depok, Bayi Umur Sehari Langsung Dibawa ke Bali untuk Dijual

Sindikat jual beli bayi ini memasang iklan di Facebook untuk mencari ibu atau pasangan suami istri yang mau menjual bayi mereka.


Sindikat TPPO di Depok Dapat Rp 25 Juta Per Bayi

8 hari lalu

Polisi Telusuri Sindikat Perdagangan Bayi
Sindikat TPPO di Depok Dapat Rp 25 Juta Per Bayi

Sindikat TPPO di Depok, telah memesan bayi yang akan mereka jual sejak dari dalam kandungan.


Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

14 hari lalu

 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

KemenPPPA mengingatkan sebaiknya anak hingga usia 2 tahun tidak diberikan gula dan garam dalam MPASI., apalagi kian banyak kasus anak cuci darah.


Bolehkan Ibu Hamil Makan Sushi?

16 hari lalu

Ibu hamil memerlukan asupan makanan bergizi agar janin yang dikandung tumbuh sehat. (Canva)
Bolehkan Ibu Hamil Makan Sushi?

Sushi dengan seafood mentah atau setengah matang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.


Kenali 13 Jenis Penyakit Kulit Pada Bayi

20 hari lalu

Ruam pada bayi. lifenstats.com
Kenali 13 Jenis Penyakit Kulit Pada Bayi

Penyakit kulit pada bayi juga memiliki jenisnya, penyebab dan bagian tubuh yang terjangkit yang berbeda.


Lebih dari 16.400 Anak Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober

21 hari lalu

Seorang bayi Palestina yang kekurangan gizi menerima perawatan di rumah sakit lapangan Korps Medis Internasional, di tengah konflik Israel-Hamas, di Deir Al-Balah di selatan Jalur Gaza, 22 Juni 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Lebih dari 16.400 Anak Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober

Setidaknya 115 bayi Palestina turut menjadi korban tewas, kata kantor media pemerintah Gaza


Kesulitan Ekonomi, Ibu di Medan Jual Bayi yang Baru Dilahirkannya Rp 20 Juta

25 hari lalu

Nama bayi biasanya menggambarkan harapan orangtua. Foto: Canva
Kesulitan Ekonomi, Ibu di Medan Jual Bayi yang Baru Dilahirkannya Rp 20 Juta

Satreskrim Polrestabes Medan meringkus empat perempuan yang terlibat jual dan beli bayi seharga Rp 20 juta di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara


Tata Cara Memberi MPASI yang Dianjurkan Dokter Anak, Hindari Diet Vegan

28 hari lalu

Ilustrasi bayi makan/menyuapi bayi. Shutterstock
Tata Cara Memberi MPASI yang Dianjurkan Dokter Anak, Hindari Diet Vegan

Perhatikan tata cara yang benar dalam memberikan MPASI pada anak agar tak mengganggu tumbuh kembangnya.


Bayi 4 Bulan Boleh Diberi MPASI, Cek Syaratnya

29 hari lalu

Ilustrasi bayi makan biskuit. shutterstock.com
Bayi 4 Bulan Boleh Diberi MPASI, Cek Syaratnya

Pemberian makanan pada bayi atau MPASI bisa pada 4 sampai 6 bulan kalau sudah memenuhi syarat. Apa saja?


Tempat Duduk Terbaik di Pesawat ketika Traveling dengan Anak

30 hari lalu

Ilustrasi bayi dalam pesawat. nbcnews.com
Tempat Duduk Terbaik di Pesawat ketika Traveling dengan Anak

Anak yang masih bayi dengan anak yang lebih besar memiliki tempat duduk terbaik yang berbeda-beda di pesawat.