Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Sarankan Skrining Awal untuk Permudah Pengobatan Kanker

Reporter

image-gnews
Ilustrasi mamogram. Wikipedia.org
Ilustrasi mamogram. Wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis onkologi radiasi di RS Persahabatan Jakarta, Yuki Andrianto, mengatakan skrining awal dapat meningkatkan angka kesembuhan serta mengontrol efek samping pengobatan kanker.

"Jadi, sebenarnya empat kanker terbanyak di Indonesia itu bisa dilakukan skrining. Selain melakukan perbaikan pola hidup, kita juga bisa lakukan skrining awal. Jadi, harapannya adalah bisa kita lakukan terapi lebih bagus, lebih baik, dan juga efek samping pembedahan, serta angka kesembuhan dan angka terkontrolnya akan lebih bagus," kata Yuki dalam siaran akun Instagram Kemenkes "Yang Harus Diketahui Tentang Radioterapi" di Jakarta, Selasa, 6 Februari 2024.

Sementara itu, empat tipe kanker terbanyak di Indonesia yaitu kanker payudara, kanker serviks, kanker paru, dan kanker usus. Dia menjelaskan pemeriksaan payudara dapat dilakukan sendiri dan Kementerian Kesehatan menjelaskan langkah-langkahnya melalui laman resminya, antara lain dengan memperhatikan benjolan pada payudara atau mengecek apabila ada cairan yang keluar dari puting. Yuki menambahkan pemeriksaan payudara juga dapat dilakukan menggunakan mamografi.

"Mamografi pada kasus payudara itu pada usia 35 tahun atau lebih rendah lagi, misalnya 30 tahun kalau misalnya berisiko tinggi," ujarnya.

Kanker bisa diobati
Kemudian, untuk skrining kanker leher rahim perlu dilakukan pap smear bagi orang yang sudah menikah, melakukan hubungan seksual, atau memiliki risiko tinggi, misalnya pada usia 20 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Atau yang paling gampang adalah IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat), yang memang bisa dilakukan puskesmas," kata Yuki.

Ia menambahkan untuk skrining kanker paru bagi yang berisiko seperti perokok, dapat dilakukan dengan CT scan dengan dosis rendah. Adapun pada kanker usus, dapat dilakukan dengan cara mengecek tinja atau feses, seperti melihat bentuknya, konsistensi buang air besar, frekuensi, bahkan memperhatikan apabila ada penurunan berat badan. Ia berpesan untuk tidak khawatir karena saat ini kanker bisa diobati, bahkan disembuhkan pada tahap prakanker atau stadium awal.

"Jadi enggak usah khawatir. Tetap konsultasikan ke dokter-dokter ahli, konsultasikan sakit Anda seperti apa, untuk dicarikan terapi yang terbaik," pesannya.

Pilihan Editor: Faktor Risiko Penyebab Kanker Laring yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Vape

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

4 jam lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker


Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

2 hari lalu

Dosen FMIPA UGM Prof. Edi Suharyadi dikukuhkan menjadi Guru Besar. Foto : UGM
Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial


Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

2 hari lalu

Bob Marley, saat tampil dalam acara Hammersmith Odeon, London, Inggris pada 1977. Keluarga penyanyi reggae asal Jamaika, Bob Marley meluncurkan produk yang mereka klaim sebagai merek ganja pertama di dunia. Anwar Hussein/Getty Images
Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

10 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

11 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

14 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

14 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

17 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

20 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

21 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.