Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ciri-Ciri Hipertensi pada Anak, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Ciri-ciri hipertensi pada anak beberapa di antaranya adalah sakit kepala hingga kejang. Berikut ini penyebab serta cara mencegahnya. Foto: Canva
Ciri-ciri hipertensi pada anak beberapa di antaranya adalah sakit kepala hingga kejang. Berikut ini penyebab serta cara mencegahnya. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHipertensi atau tekanan darah tinggi kini tidak hanya penyakit yang diidap oleh orang dewasa. Anak-anak pun berisiko mengalami kondisi medis tersebut. Kondisi ini tentu membahayakan anak karena dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di jantung, otak, dan organ-organ lainnya. 

Hipertensi pada anak bukanlah masalah yang sepele dan harus ditangani dengan serius. Pasalnya, hipertensi sering disebut sebagai ‘silent killer’ yang dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah yang bisa berujung pada komplikasi serius. Untuk itu, berikut adalah ciri-ciri hipertensi pada anak, penyebab, serta cara mencegahnya.

Ciri-Ciri Anak yang Mengalami Hipertensi

Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa ciri-ciri atau gejala anak yang mengalami hipertensi. 

Pada bayi baru lahir, hipertensi dapat menunjukkan gejala seperti sesak napas, berkeringat berlebihan, gelisah, kulit pucat atau sianosis, muntah, dan kejang.

Sedangkan untuk anak yang lebih besar, gejala hipertensi yang kemungkinan muncul adalah sebagai berikut:

  • Sakit kepala
  • Timbulnya rasa kelelahan
  • Mendadak pandangan kabur
  • Kejang
  • Penurunan kesadaran
  • Mual
  • Dada terasa sesak atau nyeri
  • Pendarahan hidung
  • Kegagalan pertumbuhan

Penyebab Hipertensi pada Anak

Hipertensi pada anak juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut:

1. Obesitas

Anak-anak yang mengalami obesitas cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi karena lemak tubuh yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan resistensi insulin dan aktivitas sistem saraf simpatis yang mempengaruhi tekanan darah.

2. Faktor Genetik

Faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan predisposisi seseorang terhadap hipertensi. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat hipertensi, risiko anak mengalami tekanan darah tinggi akan meningkat secara signifikan.

3. Gaya Hidup Tidak Sehat

Pola makan yang tidak sehat seperti konsumsi garam berlebih, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok dalam keluarga dapat berkontribusi terhadap hipertensi pada anak.

Asupan garam yang berlebihan dapat meningkatkan retensi air dalam tubuh dan menyebabkan peningkatan tekanan darah. Makanan olahan dan makanan cepat saji sering kali mengandung kadar garam yang tinggi, yang dapat berkontribusi pada hipertensi pada anak-anak.

4. Gangguan Ginjal

Masalah pada ginjal seperti penyakit ginjal polikistik atau glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pada anak.

5. Polusi Lingkungan

Paparan terhadap polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan kardiovaskular, termasuk tekanan darah. Partikel-partikel halus dalam udara dapat merusak pembuluh darah dan sistem pernapasan anak-anak, yang pada gilirannya dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

6. Stres Mental dan Kurang Tidur

Stres mental dan kurang tidur juga menyebabkan hipertensi pada anak. Saat anak mengalami stres mental yang berkepanjangan atau tingkat stres yang tinggi, tubuh mereka dapat merespons dengan peningkatan tekanan darah.  

Cara Mencegah Hipertensi pada Anak

Hipertensi pada anak tidak boleh diabaikan. Jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, atau gagal ginjal pada usia yang lebih muda. Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan yang tepat sangatlah penting.

Idealnya, setiap anak yang berusia 3 tahun atau lebih sebaiknya menjalani pemeriksaan tekanan darah setidaknya sekali dalam setahun. 

Khusus untuk anak-anak dengan riwayat lahir prematur, berat lahir kurang dari 2.500 gram atau riwayat perawatan di ruang perawatan intensif/ICU memerlukan pemeriksaan tekanan darah lebih dini. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, setiap anak yang menunjukkan gejala dan tanda seperti yang disebutkan di atas juga perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin. 

Adapun dalam menjaga kesehatan dan mencegah hipertensi pada anak, berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan. 

1. Perubahan Gaya Hidup

Anak yang mengalami hipertensi perlu melakukan perubahan gaya hidup seperti mengikuti pola makan sehat dan berolahraga secara teratur.

Sebaiknya dorong anak melakukan diet seimbang dengan mengonsumsi buah, sayuran, dan sumber protein tanpa lemak. 

2. Batasi Garam

Mengurangi konsumsi garam dalam makanan anak-anak adalah langkah penting dalam mencegah hipertensi. 

Hindari memberi makan anak-anak makanan olahan yang mengandung garam tinggi dan perhatikan label gizi pada produk makanan untuk memilih opsi yang lebih rendah garam.

3. Pengelolaan Berat Badan

Memastikan anak memiliki berat badan yang ideal sesuai dengan usianya dengan menjaga pola makan sehat dan aktivitas fisik yang cukup.

Anak-anak perlu diberi kesempatan untuk bermain dan bergerak secara teratur. Kegiatan fisik membantu menjaga berat badan yang sehat dan meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Usahakan agar anak-anak bermain di luar rumah atau berpartisipasi dalam olahraga dan kegiatan fisik yang mereka sukai.

4. Pendidikan Kesehatan

Mengedukasi anak tentang pentingnya gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang baik dan olahraga teratur, serta dampak negatif dari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol pada tekanan darah.

5. Memberikan Contoh yang Baik

Orang tua dan anggota keluarga lainnya berperan sebagai model peran yang kuat bagi anak-anak. Dengan mempraktikkan gaya hidup sehat sendiri, termasuk makan makanan sehat, berolahraga, dan mengelola stres, orang tua dapat memberikan contoh yang positif bagi anak-anak mereka.

6. Pemantauan Teratur

Anak yang mengalami hipertensi perlu dipantau secara teratur oleh dokter untuk memastikan tekanan darahnya tetap terkontrol.

Pemeriksaan kesehatan yang teratur dapat membantu mengidentifikasi faktor risiko hipertensi dan kondisi medis lainnya dengan cepat.

RIZKI DEWI AYU

Pilihan Editor: Waspadai Gula Tersembunyi pada Makanan yang Bisa Bikin Obesitas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. indiatoday.in
Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.


Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

4 hari lalu

Anak-anak Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

9 hari lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

9 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

9 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

10 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

11 hari lalu

Ilustrasi anak sedang menggambar/UNICEF
Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.


Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

13 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 29 April 2024. SYL disangkakan dengan Pasal 12 huruf e dan 12B UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

19 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

19 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.