Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Menghindari Berat Badan Naik Setelah Menikah

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi obesitas/pria gendut. Shutterstock.com
Ilustrasi obesitas/pria gendut. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang yang mengalami kegemukan setelah menikah, terkadang juga disebut "berat badan bahagia". Beberapa pakar kesehatan berpendapat hal ini terjadi ketika dua orang merasa puas dan bahagia, yang kemungkinan memicu berat badan naik

Alasan berat badan naik setelah menikah bermacam-macam, termasuk:

- Lebih banyak makan makanan yang dibawa pulang dibandingkan memasak

- Ikatan saat mencoba makanan dan restoran baru bersama-sama

- Tidak banyak berolahraga

- Kehilangan motivasi untuk menjaga fisik

- Kurang tidur

- Lebih banyak stres di tempat kerja

Secara keseluruhan, menikah dapat mengubah ritme dan praktik olahraga serta rutinitas makan yang sehat. Meskipun kenaikan berat badan dikaitkan dengan kebahagiaan pasangan, namun berat badan yang meningkat secara drastis hingga menyebabkan kegemukan atau obesitas, dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memperhatikan kesehatan secara keseluruhan, terlebih seteleh menikah.  

Lantas, bagaimana cara menghindari kenaikan berat badan setelah menikah? 

1. Konsumsi Makanan Sehat

Dikutip dari kolorshealthcare.com, Anda dan pasangan harus tetap berkomitmen untuk makan bersih dan sehat dengan menjaga pola makan dengan makanan bergizi. Hindari makanan tinggi gula dan berlemak yang diolah dengan bahan pengawet. Prioritaskan mengonsumsi makanan padat nutrisi untuk mendukung penurunan berat badan secara alami. 

Dikutip dari CNA Lifestyle, jangan melewatkan waktu makan karena kemungkinan besar Anda akan makan dua kali lebih banyak, atau lebih banyak dari jumlah biasanya pada waktu makan berikutnya. 

2. Kurangi Frekuensi Makan di Luar

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Biasanya, makanan yang disajikan di luar seperti di restoran, cenderung memiliki kadar lemak dan garam yang tinggi, sehingga dapat memicu kenaikan berat badan. Oleh sebab itu, untuk menjaga berat badan agar tidak meningkat secara drastis, pasangan yang baru menikah harus memiliki kesepakatan dalam mengurangi frekuensi makan di luar atau memesan makanan dari luar.  

Akan lebih baik lagi bila Anda memasak sendiri di rumah. Selain lebih hemat, tentu juga lebih sehat. Apalagi bila memasak di rumah dilakukan bersama pasangan, tentu juga dapat menjadi momen kebahagiaan serta menambah romantisme bersama pasangan. 

3. Olahraga Adalah Keharusan

Dikutip dari indiatoday.in, jika Anda sibuk dengan pekerjaan tambahan seperti mengurus pembantu rumah tangga, atau mengurus pekerjaan rumah tangga lainnya, melakukan olahraga teratur di rumah adalah kuncinya. Mulai dari jogging spot hingga senam perut, Anda harus konsisten dengan latihan Anda, meski untuk beberapa waktu. Ingat, keteraturan adalah sesuatu yang dapat membantu Anda menjaga fisik dan tubuh Anda. 

Anda juga dapat membangun motivasi pasangan untuk berolahraga bersama. Bila masih malas untuk berolahraga, coba pilih olahraga yang menarik untuk dilakukan bersama atau digemari oleh pasangan, seperti berenang atau bulu tangkis yang bisa dilakukan bersama. 

4. Makan Malam Lebih Awal 

Salah satu trik untuk menghindari penambahan berat badan adalah dengan makan malam lebih awal karena metabolisme tubuh menurun menjelang malam. Makan malam yang terlambat dapat mendorong tubuh untuk menyimpan kalori ekstra sebagai lemak alih-alih mendapat kesempatan untuk membakarnya. Anda juga dapat menghindari keinginan ngemil yang tidak sehat dan sering mengunjungi lemari es dengan makan malam lebih awal. 

5. Baca Label Nutrisi

Jika Anda belum membaca label makanan, biasakan meluangkan waktu dan memeriksa label nutrisi produk makanan karena label tersebut akan dengan jelas menggambarkan secara rinci total kalori, kandungan lemak jenuh, tambahan natrium atau kadar gula.  

Selain itu, Anda juga dapat menghilangkan kemungkinan masuknya lemak trans ke dalam makanan Anda dengan membaca labelnya dengan benar. Transfat adalah bahan yang hanya menyebabkan penambahan berat badan dengan cepat, namun memobilisasi lemak dari area lain di tubuh ke area perut.  

Selain 5 tips di atas, Anda harus menjadi penyemangat satu sama lain tanpa bersikap kritis, dan saling menyemangati untuk bekerja lebih keras supaya bisa mengerem berat badan naik.  

Pilihan editor: Ini 4 Penyebab Obesitas yang Paling Umum

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

4 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

Ahli gizi mengimbau sekolah turut memberi edukasi makanan sehat untuk mencegah risiko anak obesitas.


Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

5 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

Paparan berulang terhadap waktu layar, pola makan tidak sehat, kurang tidur mengganggu perkembangan kognitif, terkadang menyebabkan kerusakan otak.


Micin Sering Dianggap Penyebab Kebodohan, Ini Kata Dokter Gizi

12 hari lalu

Ilustrasi MSG. Shutterstock
Micin Sering Dianggap Penyebab Kebodohan, Ini Kata Dokter Gizi

Dokter spesialis gizi klinik Yohan Samudra menjelaskan manfaat micin bagi kesehatan.


Peneliti Ungkap Banyak Tidur di Akhir Pekan Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung

14 hari lalu

FPC. Utang Tidur. shutterstock.com
Peneliti Ungkap Banyak Tidur di Akhir Pekan Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung

Orang yang banyak tidur di akhir pekan didapati berisiko 20 persen lebih rendah terkena penyakit jantung, begitu menurut peneliti Cina.


Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

17 hari lalu

Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

Menonton tv dalam waktu yang lama kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur dan obesitas hingga masalah kesehatan mental


4 Tanda Tubuh Harus Diet, Salah Satunya Suasana Hati Mudah Terganggu

19 hari lalu

Tanda harus diet. Foto: Canva
4 Tanda Tubuh Harus Diet, Salah Satunya Suasana Hati Mudah Terganggu

Saat mengalami hal ini, menjadi tanda Anda harus diet. Sebaiknya jangan ditunda dan segera atur pola makan.


Studi Terbaru: Paparan Polutan di Masa Bayi Terindikasi Turut Memicu Epidemi Gangguan Metabolik seperti Obesitas dan Diabetes Tipe 2

28 hari lalu

Ilustrasi penelitian biologi molekular. Sumber: dokumen Lembaga Eijkman
Studi Terbaru: Paparan Polutan di Masa Bayi Terindikasi Turut Memicu Epidemi Gangguan Metabolik seperti Obesitas dan Diabetes Tipe 2

Riset mengindikasikan paparan zat kimia TCDF turut berkontribusi pada epidemi gangguan metabolik, seperti obesitas dan diabetes tipe 2.


3 Faktor Pemicu Penyakit Kanker, Berikut Jenis-jenis Pengobatannya

30 hari lalu

ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
3 Faktor Pemicu Penyakit Kanker, Berikut Jenis-jenis Pengobatannya

Berbagai faktor telah diidentifikasi sebagai pemicu atau peningkat risiko penyakit kanker, mulai dari faktor genetik hingga gaya hidup


Apa Itu Prediabetes? Memahami Risiko dan Strategi untuk Mencegah Diabetes Tipe 2

33 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Apa Itu Prediabetes? Memahami Risiko dan Strategi untuk Mencegah Diabetes Tipe 2

Salah satu kondisi yang semakin banyak dibicarakan adalah prediabetes. Apa kaitannya dengan diabetes tipe 2?


Risiko Obesitas Akibat Minuman Berpemanis, Ini Pesan Ahli Gizi

35 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Risiko Obesitas Akibat Minuman Berpemanis, Ini Pesan Ahli Gizi

Ahli gizi mengingatkan risiko obesitas akibat minum minuman berpemanis setiap hari secara terus-menerus.