Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yang Terjadi pada Tubuh saat Jatuh Cinta Menurut Sains

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pasangan jatuh cinta. shutterstock.com
Ilustrasi pasangan jatuh cinta. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaJatuh cinta memang berjuta rasanya namun mungkin berjuta pula efeknya. Dr. Liat Yakir, pakar biologi dengan spesialisasi hormon dan gen, menjabarkan soal cinta dan sains di baliknya dalam bukunya A Brief History of Love.

Berbicara pada Sun Health, ia memaparkan bagaimana otak menilai seseorang itu menarik atau tidak hanya beberapa detik setelah mata menatapnya.

"Hanya 30 detik pertama setelah melihatnya, amygdala membentuk kesan awal soal daya tarik, penilaian emosional yang sering dibuat oleh otak secara primitif," jelasnya.

Amygdala adalah bagian otak yang berbentuk almond dan terletak di area otak yang dikenal sebagai lobus temporal, yang bertanggung jawab pada mengontrol emosi, pengambilan keputusan, daya tarik seksual, ketakutan dan agresi, serta berperan penting dalam proses daya tarik.

Hormon seks juga berperan dalam memilih pasangan potensial, sambung Yakir. "Kita juga melihat indikator oksitosin, hormon cinta, di mata seseorang serta ekspresi wajah -- senyum, tawa, perhatian, dan tatapan ramah. Sudah pasti, mata menjadi pintu utama ke otak dan emosi, memiliki 70 persen reseptor sensor kita. Dalam waktu 15 milidetik otak kita bisa memahami emosi orang lain yang tampak dari matanya," papar Yakir.

Apa yang terjadi pada tubuh saat jatuh cinta?
Apakah terjadi secara cepat atau bertahap, jatuh cinta melibatkan sejumlah proses biologis yang berbeda, memantik sebagian otak, dan meningkatkan produksi hormon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Selama tahap awal jatuh cinta, otak dibanjiri zat-zat kimia seperti pelepasan dopamin, serotonin, dan oksitosin lewat sentuhan, belaian, ciuman, pesan yang lembut, dan sudah pasti aktivitas seksual. Keajaiban dapat berawal dari ciuman, ketika oksitosin dilepaskan ke dalam aliran darah, merangsang saraf vagus," jelas Yakir.

Saraf vagus adalah bagian dari sistem saraf parasimpatetik dan mengontrol fungsi tubuh tertentu seperti pencernaan, detak jantung, dan sistem imun.

"Momen ini bisa terasa seperti aliran listrik yang merayapi tulang belakang ke punggung bawah, membangkitkan organ-organ genital. Sensasi ini adalah hasil kerja oksitosin, hormon di balik hasrat dan orgasme, mempengaruhi perilaku seksual," ungkapnya.

Pilihan Editor: Ciri Persahabatan Telah Berubah Jadi Cinta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

14 hari lalu

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com
Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

Seperti juga perempuan, laki-laki pun punya banyak alasan untuk memutus hubungan cinta. Berikut di antaranya.


6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

15 hari lalu

Ilustrasi Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), istri terhadap suami. shutterstock.com
6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

Sikap-sikap berikut menunjukkan perempuan tak bisa jadi istri yang baik, bahkan hanya menyusahkan suami dan mengganggu hubungan.


Kualitas yang Diharapakan dari Pasangan, Tak Cuma Sekedar Penampilan Fisik

16 hari lalu

Ilustrasi pasangan. Shutterstock
Kualitas yang Diharapakan dari Pasangan, Tak Cuma Sekedar Penampilan Fisik

Berikut hal-hal yang bisa menjadi daya tarik seseorang lebih dari sekedar penampilan fisik dan akan membuat hubungan bertahan lebih lama.


10 Sinyal Pasangan Serius Membangun Hubungan

21 hari lalu

Ilustrasi pasangan (pixabay.com)
10 Sinyal Pasangan Serius Membangun Hubungan

Tak perlu menunggu hubungan berjalan lama, komitmen bisa muncul jika pasangan serius menjalin hidup bersama. Berikut tandanya.


Alasan Pria Mempertahankan Hubungan dengan Wanita yang Tak Dicintai

22 hari lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
Alasan Pria Mempertahankan Hubungan dengan Wanita yang Tak Dicintai

Kenapa laki-laki mempertahankan hubungan dengan perempuan yang bahkan tak disukainya? Berikut beberapa alasannya.


10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

34 hari lalu

Ilustrasi pasangan cemburu. Freepik.com
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.


1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

38 hari lalu

Ilustrasi pasangan jenuh. Shutterstock
1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

Pasangan selalu menunda tanggal pernikahan tanpa sebab yang jelas meski sudah lama berhubungan. Berikut 10 sinyal ia enggan menikah.


Hubungan Tak Nyaman dengan Pasangan, Perlukah Diteruskan?

47 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com
Hubungan Tak Nyaman dengan Pasangan, Perlukah Diteruskan?

Untuk mengetahui apakah Anda termasuk orang yang tidak nyaman dalam hubungan, simak enam tanda berikut.


Masih Cinta dan Ingin Balikan dengan Mantan, Mulai dengan Langkah Berikut

52 hari lalu

Ilustrasi wanita menangisi foto mantan kekasihnya. shutterstock.com
Masih Cinta dan Ingin Balikan dengan Mantan, Mulai dengan Langkah Berikut

Anda masih sayang pada pasangan meski sudah putus. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin balikan dengan mantan.


Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

57 hari lalu

Ilustrasi pasangan bercerai. milligazette.com
Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

Bercerai tak kenal usia. Ada lima alasan umum mengapa perceraian terjadi pada pasangan berusia di atas 50 tahun menurut psikoterapis.