Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Remaja di Cina Telepon Pacar Lebih 100 Kali Sehari, Ini Penjelasan BPD atau Otak Cinta

image-gnews
Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPerempuan berusia 18 tahun di Cina, Xiaoyu mengalami gangguan kepribadian borderline personality disorder (BPD) atau “otak cinta”. Perilaku Xiaoyu mengembangkan ketergantungan yang tidak sehat pada sang kekasih dengan terus-menerus membutuhkan pembaruan tentang keberadaannya dan harus sering berkomunikasi.

Perilaku ini semakin memanas ketika Xiaoyu menelepon pacarnya terus-menerus lebih dari 100 kali dalam satu hari. Namun, ketika menelepon, ia hanya disambut dengan keheningan. 

Xiaoyu merasa tersakiti dengan jawaban hening dari sang kekasih melalui telepon yang membuatnya merusak barang-barang di rumah. Pacar Xiaoyu pun melaporkan kepada pihak berwenang karena merasa khawatir terhadap keselamatannya.

Setelah polis tiba, Xiaoyu langsung dibawa ke rumah sakit dan didiagnosis borderline personality disorder (BPD). Menurut Dr. Shaunak Ajinkya, konsultan psikiater, Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani, Mumbai, kondisi yang kerap dikenal “otak cinta” adalah perubahan neurofisiologis di otak ketika seseorang mengalami cinta romantis.

Shaunak menjelaskan, ketika jatuh cinta, otak melepaskan bahan kimia dan hormon tertentu yang melahirkan berbagai perasaan, seperti dopamin, oksitosin, adrenalin, dan serotonin. Perubahan neurofisiologis yang terjadi di otak dapat terjadi pada siapa saja ketika mengalami cinta romantis, baik penderita BPD maupun tidak.

Gangguan kepribadian BPD dapat dikenali dengan beberapa gejala sehingga dapat ditangani dengan baik dan cepat. Adapun, gejala dari BPD atau “otak cinta” sebagai berikut:

Daya tarik intens

Penderita BPD atau “otak cinta” merasa sangat tertarik pada seseorang yang kerap ditandai dengan kegilaan, kegembiraan, dan keinginan kuat untuk kedekatan emosional serta fisik.

Pikiran obsesif 

Penderita BPD secara terus-menerus memikirkan, merasa sibuk, dan mengidealkan seseorang yang dicintai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perubahan tingkat energi tiba-tiba 

Seseorang yang mengalami BPD akan merasa sangat energik, bersemangat, dan euforia ketika memikirkan atau bersama kekasih.

Perubahan suasana hati dengan cepat

Seseorang yang mengalami “otak cinta” akan mengalami perubahan suasana hati dengan cepat. Seseorang itu akan merasakan gembira dan sedih dalam satu waktu tergantung keadaan hubungan dengan kekasihnya.

Peningkatan fokus pada hubungan daripada kegiatan sehari-hari

Seseorang yang mengalami BPD menghabiskan banyak waktu memikirkan hubungan dan orang yang dicintai. Bahkan, penderita BPD ingin menghabiskan waktu banyak dengan kekasih.

Dilansir clevelandclinic, gangguan kepribadian “otak cinta” atau BPD ini mengalami perkembangan selama masa anak-anak dan remaja. Biasanya, seseorang di bawah umur 18 tahun didiagnosis BPD, jika mengalami gejala yang signifikan. Namun, BPD dapat sulit untuk didiagnosis karena kebanyakan orang tidak memiliki wawasan tentang perilaku dan pola pikir yang mengganggu.

Meskipun sulit didiagnosis, tetapi para profesional kesehatan mental berlisensi (psikiater atau psikolog) dapat mendiagnosis gangguan kepribadian BPD atau “otak cinta” dengan melakukan wawancara menyeluruh tentang gejala. Selain itu, para profesional kesehatan mental ini akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut untuk memperjelas kondisinya, yaitu: 

  • Riwayat medis pribadi dan keluarga, terutama kondisi kesehatan mental;
  • Riwayat pekerjaan sebelumnya; dan
  • Kontrol impuls.

Pilihan Editor: Telepon Pacar Sampai 100 Kali Sehari Terjadi di Cina Gangguan Kepribadian, Apa yang Dialami Xiaoyu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Orang Tua Perlu Siapkan Hal Ini Saat Melepas Anak Naik Sepeda Listrik ke Sekolah

5 hari lalu

Anak-anak terlihat mengendarai sepeda listrik di Jatinegara, Jakarta, pada 3 Agustus 2023. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom)
Orang Tua Perlu Siapkan Hal Ini Saat Melepas Anak Naik Sepeda Listrik ke Sekolah

Kemampuan anak dalam mengendarai sepeda, khususnya sepeda listrik, tidak bisa dianggap remeh.


Cinta dan Elemennya: Keajaiban yang Sering Kita Salah Pahami

5 hari lalu

Ilustrasi pasangan jatuh cinta. shutterstock.com
Cinta dan Elemennya: Keajaiban yang Sering Kita Salah Pahami

Cinta sejati bukan soal perasaan manis di awal, tapi tentang bagaimana Anda dan dia bisa saling menyembuhkan. Cinta itu perjalanan.


Media Sosial Munculkan Tren Love Bombing, Pakar Ingatkan 4 Tanda Ini

6 hari lalu

Ilustrasi pasangan. Shutterstock
Media Sosial Munculkan Tren Love Bombing, Pakar Ingatkan 4 Tanda Ini

Istilah love bombing muncul seiring penggunaan media sosial, sayangnya sering dimanfaatkan penipu atau orang yang ingin mencari keuntungan semata.


Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

9 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

Psikolog mengatakan menjaga tubuh tetap aktif dan terkena sinar matahari bisa menjadi pertolongan pertama mencegah pikiran bunuh diri.


Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

15 hari lalu

Mobil anti galau atau mobil curhat dari Kemensos untuk cegah narkoba dan seks bebas. yokeepo.com
Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

Sejumlah psikolog belum bisa melihat program mobil curhat ala Ridwan Kamil bisa membantu mengatasi permasalahan kesehatan mental.


Seorang ASN di Kementerian Sosial Klaim Dibully Selama 8 Tahun oleh Beberapa Kolega hingga Harus Pengobatan di Psikiater

21 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying. Shutterstock
Seorang ASN di Kementerian Sosial Klaim Dibully Selama 8 Tahun oleh Beberapa Kolega hingga Harus Pengobatan di Psikiater

Cerita seorang ASN dari Kementerian Sosial yang mengaku mendapat perundungan poleh beberapa oknum di tempat kerjanya.


Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

24 hari lalu

Konsultasi Psikolog. shutterstock.com
Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

Ketahui tanda-tanda harus ke psikolog. Apabila mengalami hal sulit, sebaiknya jangan dipendam dan segera mencari bantuan ke psikolog.


Dampak Perfeksionis Pada Kehidupan Sehari-hari

30 hari lalu

Ilustrasi bos marah pada anak buahnya. Freepik
Dampak Perfeksionis Pada Kehidupan Sehari-hari

Kondisi anankastik atau perfeksionis menunjukkan fokus yang berlebihan terhadap detail, ketertiban, dan aturan untuk mencapai segala kesempurnaan.


Masih Berharap Si Dia Kembali usai Putus Cinta? Lebih Baik Lakukan Hal Ini

34 hari lalu

Ilustrasi putus cinta. shutterstock.com
Masih Berharap Si Dia Kembali usai Putus Cinta? Lebih Baik Lakukan Hal Ini

Sebagian orang mungkin masih berharap bisa merajut kembali hubungan setelah putus cinta. Daripada terus berharap, lebih baik lakukan hal berikut.


Psikolog Bagikan 3 Tanda Mencolok Cinta yang Sudah Pudar

36 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com
Psikolog Bagikan 3 Tanda Mencolok Cinta yang Sudah Pudar

Penelitian mengungkap ada tiga perilaku pasangan yang menunjukkan ia sudah tak bersemangat dalam hubungan cinta.