Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Demam Berdarah ASEAN, Bagaimana Awalnya?

image-gnews
Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN diperingati setiap tanggal 15 Juni. Ditetapkannya hari demam berdarah merupakan bentuk pengingat soal bahaya demam berdarah yang angkanya masih saja tinggi terutama di wilayah Asia Tenggara. Hal ini juga agar pemerintah setiap negara lebih memfokuskan untuk menekan angka serangan demam berdarah yang masih tinggi. 

Di Indonesia sendiri jumlah kasus demam berdarah relatif di angka yang tinggi. Mengutip dari Antara tercatat hingga pekan ke-22 tahun 2024 total ada 120 ribu kasus dengue yang ternyata melebihi total kasus pada tahun 2023 yaitu 114.700 kasus.

Jumlah kematian pada tahun ini tercatat sebanyak 777 kasus dengan Jawa Barat menjadi penyumbang korban tertinggi. Kemudian diikuti oleh DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Banyaknya kasus ini membuat pemerintah semakin meningkatkan pelayanan dan penyuluhan kepada masyarakat soal bahaya demam berdarah. Salah satunya dilakukan saat Hari Dengue se Asia Tenggara kali ini. 

“Saya kira kunci untuk mengatasi permasalahan di Jakarta adalah ketika masyarakat ketahuan terjangkit DBD, mereka langsung masuk (ke RS), dirawat di rumah sakit. Kalau ditolak, susah. untuk memantau mereka,” kata Imran Pambudi saat acara “Asean Dengue Day 2024” yang disiarkan di Jakarta, Jumat 14 Juni 2024.

Awal Mula ASEAN Dengue Day 

Mengutip dari Kementerian Kesehatan, ASEAN Dengue Day digagas pertama kali saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 di Hanoi, Vietnam, pada 30 Oktober 2010. Namun, secara resmi ASEAN Dengue Day diperingati pada 15 Juni 2010 dan disetujui oleh para anggota ASEAN. 

Tahun berikutnya saat deklarasi Jakarta dibuat dengan fokus utama melawan Demam Berdarah Dengue (DBD) dan disepakati 11 negara ASEAN. Kerja sama ini juga menjadi komitmen kerjasama regional dalam upaya pengendalian DBD. World Health Organization (WHO) dalam laporannya berjudul “WHO Global strategy for dengue prevention and control 2012–2020” menyebutkan sumber DBD merupakan hewan endemik di sebagian besar negara di Asia Tenggara. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indonesia menjadi salah satu pelopor acara regional peringatan hari demam berdarah se Asia Tenggara ini pada tahun 2011. Salah satu cara yang dilakukan oleh Indonesia saat itu adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit demam berdarah. Masyarakat diberi edukasi dan upaya pencegahan sederhana yang bisa dilakukan yaitu dengan menjaga kebersihan serta peningkatan kewaspadaan saat musim hujan tiba. 

Berdasarkan artikel dari WHO Demam Berdarah Dengue menjadi salah satu penyakit mematikan dengan penularan yang cepat. Wilayah Asia Pasifik memiliki angka yang tinggi soal kasus DBD ini dengan persentase sebesar 75 persen pada tahun 2013. Bila mengambil contoh kasus di Indonesia, penyebaran demam berdarah semakin luas dan angkanya hampir selalu bertambah setiap tahunnya. 

Beberapa faktor yang menyebabkan luasnya penyebaran kasus ini diantaranya, suhu yang lebih tinggi dan curah hujan awal di banyak wilayah, khususnya di Asia Tenggara. Tidak ada pengobatan khusus untuk demam berdarah yang diperlukan adalah pendekatan inovatif dalam mencegah penyakit ini di tingkat masyarakat.

Pada peringatan ASEAN Dengue Day tahun ini, Kementerian Kesehatan mengungkapkan faktor kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat harus ditingkatkan dalam upaya mengurangi kasus DBD yang kian meningkat. Kemudian faktor terpenting juga datang dari pemerintah untuk senantiasa menjaga komitmen, layanan, dan inovasi. Komitmen pemerintah daerah juga penting karena merekalah yang mengontrol mitigasi di daerahnya, ujarnya.

Pilihan Editor: Mengenali Nyamuk Wolbachia Upaya Pencegahan DBD

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lengkapi 2 Dosis Vaksin Dengue agar Efektif Tangkal DBD

22 jam lalu

Tes darah sebelum menguji coba vaksin Demam Berdarah Dengue. Tempo/Tony Hartawan
Lengkapi 2 Dosis Vaksin Dengue agar Efektif Tangkal DBD

Masyarakat yang memutuskan untuk disuntik vaksin dengue demi memiliki kekebalan imunitas terhadap DBD maka harus memenuhi dosis lengkap.


Kemenkes Ingatkan Peran Kunci Orang Tua dalam Menangani Anak DBD

23 jam lalu

Ilustrasi anak demam. saidsupport.org
Kemenkes Ingatkan Peran Kunci Orang Tua dalam Menangani Anak DBD

Kewaspadaan orang tua adalah kunci keberhasilan dalam penanganan DBD pada anak. Berikut yang perlu dilakukan.


IQAir Catat Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Belum Berubah Empat Hari Terakhir

1 hari lalu

Deretan gedung bertingkat yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
IQAir Catat Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Belum Berubah Empat Hari Terakhir

Data IQAir menunjukkan polusi udara di Jakarta sedang tinggi. Konsentrasi polutan PM 2,5 mencapai 80 mikrogram per meter kubik.


Makna Istilah KLMNOPR untuk Mengetahui Gejala Demam Berdarah

1 hari lalu

Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto
Makna Istilah KLMNOPR untuk Mengetahui Gejala Demam Berdarah

Pada demam berdarah, terdapat sejumlah gejala yang perlu diwaspadai, yang disingkat sebagai KLMNOPR. Apa itu?


Malaysia Sepakat Atasi Sengketa Laut Cina Selatan lewat Dialog

3 hari lalu

Perdana Menteri Cina Li Qiang berjabat tangan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat pertemuan mereka di Putrajaya, Malaysia, 19 Juni 2024. Syazrul Azis/Department of Information Malaysia/Handout via REUTERS
Malaysia Sepakat Atasi Sengketa Laut Cina Selatan lewat Dialog

Malaysia sepakat untuk mengatasi masalah Laut Cina Selatan bersama-sama dengan negara-negara ASEAN lain melalui jalur dialog.


Moskow Dilanda Wabah Botulisme 121 Orang Dirawat, Apa Penyebab dan Gejala Penyakit Ini?

3 hari lalu

Orang-orang berjalan melintasi Lapangan Merah dekat Katedral St. Basil dan Menara Spasskaya Kremlin di Moskow tengah, Rusia. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Moskow Dilanda Wabah Botulisme 121 Orang Dirawat, Apa Penyebab dan Gejala Penyakit Ini?

Ibu Kota Rusia Moskow dilanda wabah Botulisme, menyebabkan 121 orang perlu perawatan medis. Apa penyebab dan pencegahan Botulisme?


Kebiasaan Masyarakat yang Ikut Memicu Penyebaran Demam Berdarah

3 hari lalu

Petugas fogging Puskesmas Palmerah melakukan foging di kawasan Palmerah, Jakarta, Selasa 14 Mei 2024. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyebut ada mekanisme dalam proses pengasapan atau fogging untuk mencegah meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD). Kasus DBD di DKI terbanyak di wilayah Jakarta Barat, ada 526 kasus DBD terjadi pada anak-anak hingga dewasa. TEMPO/Subekti.
Kebiasaan Masyarakat yang Ikut Memicu Penyebaran Demam Berdarah

Dokter menyebut kebiasaan sering menampung air dan kurang menerapkan kebersihan menjadi salah satu faktor risiko penyebaran demam berdarah.


Solusi Inovatif Sangat Diperlukan untuk Tekan Kasus Demam Berdarah Dengue

4 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Solusi Inovatif Sangat Diperlukan untuk Tekan Kasus Demam Berdarah Dengue

Kasus demam berdarah dengue masih menghantui Indonesia. Tingginya kasus DBD menjadi alarm bagi masyarakat semua untuk dapat mencari solusi inovatif.


Komisioner HAM PBB: Rohingya Tak Punya Tempat untuk Melarikan Diri

5 hari lalu

Pengungsi Rohingya berdoa saat menggelar peringatan 2 tahun kepindahan mereka ke Bangladesh, di kamp pengungsian Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, Ahad, 25 Agustus 2019. Meski pemerintah Myanmar ingin memulangkan mereka, namun 3.000 pengungsi Rohingya Etni menolak pemulangan karena kondisi negara bagian Rakhine yang masih bergejolak. REUTERS/Rafiqur Rahman
Komisioner HAM PBB: Rohingya Tak Punya Tempat untuk Melarikan Diri

Komisioner tinggi HAM PBB menyatakan keprihatinan terhadap situasi yang dihadapi etnis Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar.


Musim Kemarau Segera Tiba, Waspada Potensi Penyakit Demam Berdarah Meningkat

6 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Musim Kemarau Segera Tiba, Waspada Potensi Penyakit Demam Berdarah Meningkat

Musim kemarau diprediksi terjadi mulai Juli 2024. Nyamuk menggigit 5 kali sehari di suhu di atas 25 derajat celcius.